Franck Ribery: Ferrari dari Prancis yang Masih Terus Berlari

Franck Ribery: Ferrari dari Prancis yang Masih Terus Berlari

Heri Susanto - April 7, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Bersinar di Marseile dan Membuka Mata Dunia

Ribery memulai karir cemerlangnya bersama tim asal Pelabuhan pada Juli 2005. Ia datang dengan status bebas transfer. Ia menggunakan nomor 7 yang memang identik untuk seorang winger. Semuanya karirnya di Marseille berjalan baik. Ribery menjalani debut pada akhir Juli dan mengoleksi satu kartu kuning kontra Bordeaux. Gol perdananya hadir pada 17 September kala Les Olympiens menjungkalkan Troyes dengan skor 2-1.

Di musim perdananya, ia sempat membawa Marseille lolos ke partai final Coupe de Ligue. Namun di laga pamungkas, dalam Les Clasique, Marseille harus keok di tangan PSG. Di akhir musim, namanya masuk sebagai pemain muda terbaik versi National Union of Professional Footballer (UNFP).

Ciamiknya nama Ribery membuatnya dipanggil ke Timnas. Ia berduet dengan sang maestro Zinedine Zidane. Duet keduanya di lini tengah berhasil membawa Prancis melaju ke fase final. Zidane pun ditunjuk sebagai kambing hitam pasca perseteruannya dengan Marco Materazzi di babak perpanjangan waktu. Prancis pun pulang dengan status sebagai runner up.

Setelah Piala Dunia, nama Ribery pun laris manis di lantai bursa. Dua tim elit Eropa, Arsenal dan Real Madrid bahkan sempat terlibat perang harga untuk memboying jasa sang pemain. Menukil laman the Guardian, Gunners sempat membuka tawaran di angka 15 Juta Euro. Real Madrid pun membuka angka dua kali lebih besar dari yang ditawarkan Arsenal. Tak hanya itu, Presiden Marseille saat itu, Pape Diouf mengklaim jika Lyon juga meminatinya pasca sang presiden Jean-Michel Aulas mengunjunginya pada gelaran Piala Dunia 2006.


Baca Juga:

Begini Cara Jitu Meredam Pandemic COVID-19!

Giovanni Trapattoni: Satu dari Lima Pelatih Super di Dunia Sepakbola!

Obrolan Vigo Edgar Davids: Pitbull Terakhir dalam Dunia Sepakbola

Obrolan Vigo: Polemik Sponsor di Liga 1 2020


Lyon diklaim telah melakukan pendekatan illegal kepada sang pemain bahkan Diouf sempat melaporkan Aulas ke Ligue de Football Prodessionnel (LFP) terhadap aksi sang rival. Ribery, yang masih mengklaim kecintaan pada Marseille menutup spekulasi liar terkait dirinya dan menyatakan masih akan bermain untuk klub.

Kegemilangan Ribery berlanjut. Ia mampu mencetak sepasang gol di partai pembuka musim 2006/07 melawan Auxerre. Pil pahit harus ditelannya lantaran cedera panglal paha yang memaksanya harus menepi untuk beberapa saat. Setelah cedera pangkal paha, ia kembali bermain dan mencetak gol kembali ke gawang Auxerre. Setelahnya, ia kembali mengalami masalah pada kakinya. Musim yang diharapkan fans Marseille untuk melihat timnya kembali juara harus terkubur dalam lantaran tak maksimalnya peran Ribery di tim asal pelabuhan. Di akhir musim, Marseulle hanya mampu bertengger di peringkat kedua. Sementara Lyon yang masih perkasa sejak 2001 mengunci gelar keenamnya secara beruntun

Bersama Marseille, ia sukses mengantarkan klub bermain di dua laga final. Namun semuanya harus berakhir dengan kekalahan. Total ia mengemas 89 laga untuk Les Olympians di berbagai kompetisi dan menorehkan 18 gol serta 20 assist selama dua musim. Setelahnya, Ribery melangkah ke Jerman untuk bergabung dengan Bayern Munchen dengan mahar 25 Juta Euro pada bursa transfer musim panas 2007.