Kenapa Bukayo Saka Jadi Penendang Inggris, Kemana Sterling?
Bukayo Saka, Foto: dok CNN Indonesia

Inggris Gagal Karena Coba-Coba Bermain Catenaccio Melawan Italia

Irman Maulana - July 14, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Serie A – Eks Pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi coba menjelaskan dimana letak kesalahan yang dilakukan oleh Timnas Inggris saat kalah dari Italia di Final Piala Eropa. Menurutnya Inggris kalah karena coba memainkan taktik Catenaccio melawan Italia.

Luke Shaw membuka keunggulan Inggris terlebih dulu saat laga baru berjalan selama dua menit. Namun Gli Azzurri mampu menyamakan kedudukan lewat sundulan dari Leonardo Bonucci pada menit ke-67.

Partai Final Piala Eropa 2020 ini akhirnya harus berlanjut hingga babak adu penalti, karena kedua tim tak mampu lagi cetak gol tambahan. Italia pun sukses mengamankan trofi Henri Delaunay usai menang 3-2 pada babak adu tos-tosan melawan Inggris.

Sepanjang laga berlangsung, Italia tampil cukup mendominasi karena tercatat mampu menguasai bola hingga 60 persen. Hal tersebut yang menurut Arrigo Sacchi menjadi pangkal kesalahan Inggris pada partai puncak lalu.

Menurutnya Inggris telah mencoba bermain dengan taktik Catenaccio, karena mereka terus bertahan setelah mencetak gol pertama. Sacchi menilai Inggris telah salah kaprah karena sekarang wajah Italia telah berubah dan tidak hanya mengandalkan lini pertahanan.

“Inggris meniru kami: mereka mencetak gol dan kemudian semua orang kembali bertahan. Sama seperti tim-tim yang masih setia kepada Rappan, yang menciptakan Catenaccio abad lalu,” tulis Sacchi pada La Gazzetta dello Sport.

“Mungkin Southgate mengira dia bermain melawan tim Italia yang hanya tahu bagaimana bertahan dan lakukan serangan balik.”


Baca Juga:


Sacchi lalu memberikan kritikan cukup keras pada Timnas Inggris karena dianggap tak tahu banyak soal taktik bermain dari Roberto Mancini. Sacchi sendiri sejak lama dikenal sebagai sosok yang cukup vokal mengkritik gaya bermain tim yang terlalu bertahan sepanjang pertandingan.

“Mulai dari posisi bek, memilih Kieran Trippier bukannya Bukayo Saka. (Saya) sudah banyak bicara tentang taktik Southgate, karena ternyata dia tidak tahu banyak tentang ide dari Roberto Mancini,”ungkapnya.

“Kami (awalnya) khawatir Inggris akan mencoba meniru penampilan Austria dan Spanyol. Khususnya soal bermain menekan, yang menyebabkan masalah bagi Azzurri.”

Sacchi berharap kemenangan dengan sepak bola menyerang dan positif ini dapat menginspirasi lebih banyak di Italia untuk mengikuti contoh itu. Ia ingin banyak pelatih asal Italia terus mengembangkan gaya bermain mereka, salah satunya melihat pola dari Mancini.

“Terima kasih kepada Mancini, yang memberikan gaya sepak bola menyerang kepada Nazionale di saat yang sulit bagi olahraga kami,”tambahnya.

“Saya berharap mahakarya Italia ini dapat memberikan semangat dan menjadi contoh bagi para pelatih Italia untuk memperbaharui dan mengembangkan ide-ide mereka.

“Kemampuan mereka untuk jadi protagonis di lapangan, kolaborasi dan ide sepakbola yang membimbing lalu menerangi untuk meningkatkan keberanian, pemahaman, serta kepribadian mereka.”

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A Italia hanya di Vivagoal.com