Obrolan Vigo: Antonio Di Natele, Si Subur yang Kurang Beruntung

Obrolan Vigo: Antonio Di Natele, Si Subur yang Kurang Beruntung

Heri Susanto - October 13, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Antonio Di Natale boleh dibilang sebagai sosok yang tepat di tempat yang salah. Ia merupakan penyerang tajam namun tak pernah sekalipun merasakan manisnya menjadi juara baik di level klub maupun Timnas Italia.

Sosok yang lahir di Naples pada 13 Oktober 1977 hanya memperkuat tim-tim semenjana dalam karir sepakbolanya. Ia hanya mentas di Empoli dan Udinese seraya dipinjamkan ke beberapa tim tier bawah macam Iperzola, Varesse dan Viareggio kala masih berseragam Gli Azzurri jelang akhir 90an.

Bersama Empoli, reputasi sang pemain sebagai pencetak gol ulung sedikit banyak mulai terangkat. Sejak 1996 hingga 2004, ia sukses mengoreksi 55 gol dalam 179 laga di lintas kompetisi. Setelahnya, Udinese memboyongnya di bursa musim panas 2004 dengan mahar minimalis. Transfermakrt mencatat nilai transfernya hanya 100 ribu Euro, setara Rp 1,4 Miliar jika dikonversi dengan kurs saat ini.

Di musim perdananya, Toto, sapaan akrab di Natale sempat membukukan 7 gol dari 33 laga. Namun setelahnya, ia tancap gas dengan sumbangkan tak kurang dari dua digit gol per musim. Angka tersebut merupakan capaian impresif untuk seorang pemain yang hanya mentas bersama Udinese. Tim yang secara komposisi pemain jauh di bawah AS Roma, Lazio, Duo Milan atau Juventus sekalipun.

Udinese dari sejak diperkuat Di Natale sampai saat ini bukanlah tim dengan tradisi kuat untuk mengguncang papan atas. Mereka selalu konsisten di papan tengah atau terkadang terseok di papan bawah untuk kemudian mencoba selamatkan diri guna bertahan di Serie A. Satu-satunya prestasi yang pernah diraih yakni pada musim 2010/11. Udinese pernah duduk di peringkat empat klasemen akhir.


Baca Juga:


Mereka bisa lolos ke Liga Champions andai memenangi play-off melawan Arsenal, yang sudah menjadi langganan peringkat empat kala itu. Namun sayang di fase play-off. Tim yang berdomisili di kota Udine keok dengan agregat 1-3. Semusim berselang, mereka masih stabil di papan atas. Namun lagi-lagi langkah untuk main di kompetisi tertinggi Eropa terjegal di tangan wakil Portugal, Braga.

Prestasi Toto bersama Udinese di Eropa terjadi di ajang Europa League. Pasca kalah dari Arsenal, mereka terlempat ke kompetisi kelas dua Eropa. Di sana, si Zebra Kecil mampu berbicara banyak dengan melaju hingga fase 16 besar sebelum akhirnya keok dari AZ Alkmaar.