Vivagoal – Berita Bola – Arsenal di bawah Mikel Arteta memang terbilang lumayan prima. Namun percaya atau tidak, performa Gunners bersama pelatih asal Spanyol nampaknya tak akan kemana-mana lantaran titik maksimal tim asal London Utara sudah terlihat dalam dua musim terakhir.
Arteta sukses menampar kritikus sepakbola yang hanya gemar membayol terkait pandangan mereka tanpa susah-sudah menjadi pelatih terkait kedatangannya ke klub dengan peran sebagai pelatih pada Desember 2019 lalu. Ia sempat persembahkan Piala FA dalam masa bakti singkatnya di klub. Namun catatan mereka di kancah domestik masih terseok.
Perlahan namun pasti, dirinya dan Edu Gaspar mulai merekonstruksi ulang tim. Berbagai pemain penting maupun tidak, termasuk Nicolas Pepe dalam hal ini, didatangkan ke Emirates. Hasilnya sudah bisa terlihat dengan terus naiknya performa mereka di kancah domestik. Ia juga sukses mengembalikan marwah klub untuk kembali disegani.
Dalam dua musim terakhir, gerilia tim di lantai bursa memberikan hasil. Mereka dua kali menantang Manchester City dalam perburuan gelar Premier League. Arsenal yang awalnya hanya diproyeksi melengkapi spot di Liga Champions mampu berbicara banyak dalam sepasang periode tersebut. Di musim 2022/23, mereka terpaut lima angka dari City dan semusim berselang, jarak kedua tim hanya terpaut dua poin.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Antoine Griezmann dan Kegagalannya Main untuk PSG
- Obrolan Vigo: Kestabilan Proyek Adi Hutter Bersama AS Monaco
- Obrolan Vigo: Real Mallorca, tim LaLiga yang Siap Menjegal Lewat Solidnya Pertahanan
Sepasang momen tersebut gagal dimanfaatkan Arsenal lantaran faktor pemain yang cedera dan mentalitas yang belum terbangun sepenuhnya. Gunners nampak agak kaget bersaing di jalur juara, hal yang lama tak mereka dapatkan pasca Arsene Wenger. Selain itu, fakta bahwa Manchester City sulit dibendung bersama Pep Guardiola seakan tak terelakan.
Dalam 6 musim terakhir, mereka 5 kali menjadi juara dan Liverpool bersama Jurgen Klopp di era COVID-19 yang mampu menghentikan laju mereka untuk sementara. Musim ini, asa untuk kembali bersaing tetap ada. Namun ada aral yang terjal yang harus dilalui tim. Inkonsistensi performa justru ditunjukan di kompetisi yang bahkan belum berjalan sepenuhnya.
Arsenal bersama Arteta masih belum menemukan exit plan ketika pemain pentingnya cedera. Mereka tak mampu berbuat banyak ketika beberapa pilar macam Martin Odegaard, Ricardo Calafiori hingga Bukayo Saka cedera. Tak ada pemain yang mampu menggantikan peran ketiganya. Jika alasannya kedalaman skuat, apa saja yang mereka lakukan dalam tiga musim panas terakhir? Tidur?
Performa tim ketika bersua tim besar juga kurang meyakinkan. Arsenal nampak inferior melawan tim yang secara kelas mereka bisa hadapi seterbuka mungkin. Melawan Manchester City misal. Alih-alih jual beli serangan, mereka justru mengisolasi lawan dengan ketatnya lini pertahanan layaknya pegawai yang menahan pengeluaran uang ketika akhir bulan.
Bahkan di musim ini, ketikaa City dan Liverpool masih belum menemukan performa terbaiknya di kancah domestik, Gunners pun seakan latah mengikuti langkah keduanya. Mereka tak mampu mengambil kesempatan tersebut dengan melaju jauh dari rival-rivalnya. Bahkan jika masih belum mampu berbuat banyak, musim ini bisa jadi musim terakhir Arteta bersama Gunners.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Terbaik PSG Sepanjang Masa
- 5 Fakta Rekrutan Terbaik Arsenal di Era Edu Gaspar
- 5 Fakta Pemain Eropa yang Bermain di Liga Brasil
- Meski Redup di Eropa, Inilah 5 Fakta Pesepabola yang Karirnya Justru Bersinar di MLS
Asa untuk pissah jalan dengan pelatih asal Spanyol lumayan terbuka andai kegagalan kembali terjadi. Percobaan nampaknya hanya butuh dua kali dan yang ketiga mungkin akan menjadi opsi terakhir dalam asa tersebut. Pasalnya, investasi yang dikeluarkan Gunners bersamanya bukan hal yang kecil. Ratusan juta paun dikucurkan dalam serangkaian lantai bursa transfer guna membangun proyek menghentikan dominasi City.
Namun jika tak mampu mengangkangi, apa yang dilakukan Arsenal untuk Arteta dirasa akan percuma. Belum lagi jika investasi tersebut harus menghitung berbagai kompetisi lain macam Piala FA, Piala Liga hingga Liga Champions. Kesabaran terkait investasi membangun skuat jelas ada batasnya. Beberapa sosok yang dicap gagal macam Erik ten Hag, Graham Potter hingga Jose Mourinho pernah merasakan pahitnya momen tersebut. Posisi Arteta jelas dalam bahaya.
Namun jika kehadiran Arsenal bersama Arteta hanya untuk bersaing di papan atas tanpa berambisi memenangi apapun, maka pilihan tersebut terbilang berhasil. Perebutan gelar memang belum berakhir sekarang. Namun ada yang bisa menjamin mereka bisa terus untuk setidaknya konsisten hingga akhir musim nanti mengingat dalam dua musim terakhir di momen krusial, si gajah besar justru harus roboh dari pohonnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com