Obrolan Vigo Asep Berlian: Pivot Tangguh yang Tak Kenal Kompromi

Obrolan Vigo Asep Berlian: Pivot Tangguh yang Tak Kenal Kompromi

Heri Susanto - October 4, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaAsep Berlian saat ini menjadi salah satu pivot yang lumayan diperhitungkan di Liga 1 2023. Pemain asal Bogor tengah merajut karir bersama Dewa United dan ada jalan panjang yang sempat dilaluinya sebagai pesepakbola.

Asep, 33 tahun memang memiliki cita-cita sebagai pesepakbola. Hal tersebut disampaikannya dalam wawancara ekslusif bersama Vivagoal baru-baru ini. Ia mengungkapkan jika dirinya mendapatkan dukungan dari keluarga guna menggapai cita-citanya. Bahkan, andai nantinya gagal, ia sudah memiliki opsi lain, menjadi pelayar.

“Sebenarnya saya ada kakak yang berkarir sebagai pesepakbola dan pelayar. Karena udah pengen jadi pemain bola jadi saya kejar cita-cita itu,” ucapnya. Asep pun kemudian berlayar dari satu tim ke tim lain.

Obrolan Vigo Asep Berlian: Pivot Tangguh yang Tak Kenal Kompromi
Sumber: Goal

Di awal karir ia sempat memperkuat tim junior Pelita Jaya dan memulai karir profesional di Persika. Peruntungannya berlanjut ke Persik Kediri dan Bhayangkara FC. Namanya mulai dikenal ketika memperkuat Madura  United. Bersama Laskar Sapeh Kerrab, ia mentas lumayan lama. Enam musim sudah ia berada di Pulau Garam.


Baca Juga:


Bersama Madura, ia sempat berbagi lapangan dengan para pemain top mulai dari jebolan Premier League, Peter Odemwingie, Beto Gocalves, Otavio Dutra, Zah Rahan Krangar hingga Greg Nwokolo dalam beberapa kesempatan di tim. Ia mengaku senang lantaran banyak mempelajari karakter pemain besar, terutama Odemwingie. Asep memberi kredit lebih kepada mantan punggawa West Bromwich Albion itu yang terus menjaga level permainan meski sudah berusia senja ketika datang ke Jawa Timur.

Sebagai seorang gelandang bertahan, performanya jarang disorot jika dibandingkan pos-pos macam gelandang serang, penyerang maupun winger. Sosok asli Sunda memahami hal tersebut. Namun ia mengaku ingin terus bermain sebaik mungkin guna membantu tim mendulang hasil maksimal di setiap laga.

Dengan pekerjaan sebagai pivot. Dirinya memiliki tugas sebagai sosok pertahanan terakhir sebelum mencapai lini belakang. Berbagai pekerjaan kotor pun dilakukan seperti menjegal lawan baik melalui duel satu lawan satu atau langsung memotong aliran bola dengan tekel. Opsi yang disebut terakhir kerap ia lakukan. Meski di sepakbola modern kita sudah jarang menemui pemain yang melakukan tekel, ia memiliki pandangan lain.

“Untuk bola yang sulit dijangkau, kita memang harus memotongnya dengan tekel. Biasanya saya lakukan itu jika kemungkinan memenangkan bola 50:50. Jika one on one bisasanya saya ambil langsung,” urainya.


Baca Juga:


Meski dikenal sebagai pemain yang lumayan kasar lantaran aksi yang mengharuskannya melakukan hal tersebut, Asep nyatanya belum pernah menerima kartu merah dalam karir sepakbolanya. Sosok yang mengidolai Casemiro mengaku jika dirinya memang hanya fokus mengambil bola dan tak ada niat mencederai pemain lain dalam duel-duel yang dilakukannya di lapangan.

Kebersamaannya di Madura United selama enam tahun harus rampung pada tahun lalu. Ia mengaku lumayan berat meninggalkan Pulau Garam lantaran lumayan kerasan berada di sana. Asep mengklaim jika rasa kekeluargaan yang erat membuatnya sulit meninggalkan klub. Namun hidup harus berjalan. Dewa United pun kini menjadi destinasinya.

Mentas di Dewa, ia masih lumayan berperan. Dalam dua musim, ia sudah mengoreksi 31 laga dan sumbangkan dua assist sejauh ini. Namun untuk musim ini, porsi bermainnya tereduksi lantaran regulasi dari PT Liga Indonesia Baru yang mengharuskan ada pemain U23 yang mentas 45 menit sebagai starter.

Obrolan Vigo Asep Berlian: Pivot Tangguh yang Tak Kenal Kompromi
Sumber: Okezone

Hal tersebut membuatnya kerap turun dari bangku cadangan. Namun Asep tak terlalu memikirkan hal itu dan hanya ingin fokus bersaing dengan pemain lain guna mendapatkan satu spot di tim utama. Sejauh ini, ia sudah mengoreksi 7 laga dan mendulang satu assist untuk tim.

Di usia yang hampir mencapai senjakala sebagai pesepakbola, ia mengaku jika sudah memiliki investasi dalam berbagai wujud seperti SSB yang didirikannya bersama Gunawan Dwi Cahyo, tabungan dan berbagai penunjang haru tua lain. Namun ia masih ingin terus bermain lantaran banyak pemain veteran yang masih memberikan kontribusi bagi tim.

“Saya targetnya ingin terus tampil konsisten dan menjaga performa untuk terus bermain. Bagi saya, umur hanyalah angka. Banyak pemain di atas 40 tahun yang masih bermain seperti Slamet Nurcayho, Beto dan Fabiano. Saya ingin seperti mereka,” pungkasnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com