Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Aston Villa yang Berupaya Mengembalikan Kejayaan

Obrolan Vigo: Aston Villa yang Berupaya Mengembalikan Kejayaan

Vivagoal Berita Bola Aston Villa tengah berupaya mengembalikan kejayaan klub yang sempat direngkuh pada masa lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari masifnya klub mendatangkan para pemain sejak musim lalu dan menjadikan manajer potensial Steven Gerrard sebagai juru taktik.

Sejak memastikan promosi melalui jalur play-off melawan Derby County pada akhir musim 2019/20 lalu, mereka melakukan pembenahan dengan mendaratkan beberapa pemain penting dalam tim. Ross Barkley dipinjam dari Chelsea, Morgan Sanson, Bertrand Traore, Morgan Sanson, Ollie Watkins hingga Emiliano Martinez didaratkan ke tim. Dana 101 juta Euro didaratkan untuk mendaratkan serangkaian nama tersebut.

Hasilnya, di bawah arahan manajer Dean Smith, Villa sukses finish di urutan 11. Mereka mampu selamatkan diri dari zona merah. Semusim berselang, Villa harus menelan pil pahit lantaran ikon klub, Jack Grealish memutuskan angkat kaki ke Manchester City dengan mahar 100 juta paun. Mahar tersebut menjadikannya sebagai pemain Inggris termahal.

Villa pun mendatangkan Emiliano Buendia, Leon Bailey, Lucas Digne hingga Danny Ings sebagai pengganti. Mereka justru terseok-seok dan hampir terjerumus ke zona degradasi. November lalu, Dean Smith dipecat dari jabatannya sebagai juru taktik. Sebagai ganti, Steven Gerrard dilantik sebagai manajer klub.


Baca Juga: 


Reputasi Gerrard sebagai pelatih Rangers terbilang impresif. Tiga tahun melatih the Light Blues, mereka mampu membayangi Glasgow Celtic. Di musim terahir, ia bahkan mampu membantu tim mendulang gelar juara pertama sejak 2010/11. Spesialnya, keunggulan Rangers atas rival sekotanya itu berjarak 25 poin. Tak berhenti sampai di sana, James Tavanier dan kolega tak terkalahkan di musim tersebut.

Gerrard yang digadang bakal menjadi suksesor Jurgen Klopp di Liverpool menerima pinangan Villa di pertengahan musim. Ia merasa tim memiliki reputasi besar di masa lalu dan dirinya tertantang untuk melatih tim asal Birmingham itu.

“Saya pikir Aston Villa menjual dirinya sendiri,” beber Gerrard pada situs resmi klub. “Klub sepak bola ikonik yang saya kenal cukup baik dari luar dan saya sangat bersemangat untuk terlibat di dalam dan mulai membangun hubungan, masuk ke lapangan latihan dan memulai,” tuturnya.

“Tingkat kegembiraannya sangat, sangat tinggi. Saya sangat lapar, sangat ambisius dan start tidak bisa datang dengan cukup cepat,” serunya.

Steven Gerrarad dan Tantangan

Sumber: Premier League

Dalam tugasnya, ia pun membawa Philippe Coutinho ke Villa Park sebagai rekrutan pertamanya di bursa Januari kemarin. Di bawah arahan mantan rekan setimnya, Phil sukses mengembalikan diri dengan aksi-aksinya. Pemain asal Brazil seperti hidup kembali kala membela tim. Hingga akhir musim, Coutinho mampu mendulang 5 gol dan tiga assist dalam 19 laga yang dimainkan di Premier League.

Villa pada akhirnya mampu lolos dari zona degaradsi dengan tempati posisi 14 klasemen akhir dengan mendulang 45 poin. Musim depan, mereka berhasrat untuk bisa menembus zona Eropa. Klaim tersebut sudah disampaikan oleh pemilik klub, Nassef Sawiris dan Wes Edens.

Guna merealisasikan hal tersebut, Villa sudah bergegas mengamankan pemain incarannya. Talksport mengngkapkan Coutinho dan Robin Olsen yang sebelumnya berstatus sebagai pemain pinjaman sudah ditebus masing-masing dengan mahar 17 juta dan 2,8 juta paun dari Barcelona dan AS Roma.

Selain itu, mereka juga sukses mengamankan dua komoditi terpanas di lantai bursa yakni Boubacar Kamara (Marseille, gratis) dan Diego Carlos (Sevilla, 26 juta Paun). Meski tak memiliki daya tarik lantaran tim tak mentas di Eropa musim depan, dua nama tersebut dipastikan bakal menambah kedalaman skuat tim besutan Steven Gerrard.

Mimpi menembus Eropa sejatinya merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi klub mengingat posisi Big Six biasa ditempati beberapa tim-tim trandisional macam Manchester City, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur hingga Manchester United. Namun dengan pergerakan yang dilakukan Villa di lantai bursa, rasanya asa mereka sedikit banyak sudah mulai terbuka.


Baca Juga:


Dalam sebuah interview ketika diangkat menjadi manajer, Gerrard pernah berkata jika dirinya menargetkan tim untuk bisa berkompetisi di Eropa. Ajang yang terakhir kali mereka mainkan di musmi 2010/11 lalu. kala itu, mereka kalah dari wakil Austria Rapid Wien di babak play-off Europa League

“Dalam percakapan saya dengan Nassef, Wes dan beberapa petinggi klub, Villa sangat ambisius untuk melangkah ke Eropa. Saya tak sabar untuk membantu klub meraih ambisi,”

Eropa sejatinya sempat dikuasai Aston Villa pada medio 80an awal. Kala itu, mereka keluar sebagai juara Liga Champions pasca kalahkan Bayern Munich di final Liga Champions 1982/83. Gol semata wayang mantan pelatih Timnas Indonesia, Peter Withe membuat klub mendulang gelar perdana dan hal tersebut masih belum bisa terulang sampai hari ini.

Menguasai Liga Champions kembali sudah barang tentu bikan hal yang bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Namun untuk mengembalikan tim ke Eropa, hal tersebut mungkin bisa direalisasikan andai transfer yang dilakukan klub berjalan ke arah semestinya. Kejayaan yang coba dikembalikan Villa mungkin berada di jalur yang tepat di bawah arahan Steven Gerrard.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

 

Exit mobile version