Obrolan Vigo: Diego Forlan yang Karirnya Terbang Tenggelam

Obrolan Vigo: Diego Forlan yang Karirnya Terbang Tenggelam

Heri Susanto - May 19, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Bersinar di Spanyol

Sumber: Liputan 6

Akhir karir Forlan bersama United pun terbilang miris. Ia sempat diturunkan oleh Sir Alex Ferguson kala United bersua dengan Chelsea. Kala itu Setan Merah tengah tertinggal 1-0 dari the Blues. Forlan sempat diminta Fergie untuk menggunakan sepatu dengan sepatu bergigi panjang. Namun yang terjadi, ia tetap menggunakan sepatu bergigi pendek.

Forlan yang memiliki kesempatan emas pada laga tersebut justru terpeleset. Pasca jeda babak pertama, ia buru-buru ingin mengganti sepatu yang direkomendasikan Fergie namun terlambat. Pria asal Skotlandia lantas melempar Forlan dengan sepatu yang dipakainya.

“Ferguson ingin agar saya bermain dengan sepatu bergigi panjang, yang bisa ditukar sesuai dengan kondisi lapangan, tapi saya lebih nyaman memakai yang pendek,” ujar Forlan dalam sebuah wawancara. “Saya bilang akan menggantinya, tapi tidak saya lakukan. Saat melawan Chelsea saya terpeleset di depan gawang dan gagal menuntaskan sebuah peluang.”

Insiden sepatu panjang tersebut menyelesaikan karir Forlan di Old Trafford. Pada bursa musim panas 2004, ia dilego ke Villarreal. Forlan yang tampil sebagai starter di tim anyarnya langsung berubah menjadi predator yang mematikan. Diirnya sukses menjadi top skor LaLiga di musim perdananya dengan menorehkan 25 gol dan berbagi sepatu emas Eropa dengan Thierry Henry.

Namanya juga menjadi bagian dari sejarah Villarreal di musim 2005/06. Kala itu, Yellow Submarine sukses menembus babak semifinal Liga Champions. Namun di fase empat besar, mereka keok dari Arsenal dan memastikan diri lolos ke final.


Baca Juga:


Tiga musim berseragam Villarreal, Forlan sukses menjadi mesin gol tim dengan mendulang 58 gol dan empat assist dalam 125 laga bersama Yellow Submarine. Di bursa musim panas 2007, Atletico Madrid merekrut Forlan dengan mahar lumayan besar, 21 juta Euro. Ia diplot guna mengganti kepergian Fernando Torres ke Liverpool.

Kehadiran Forlan di Los Colchoneros mulai terasa. Ketajamannnya sama sekali tak berkurang bagi tim Ibu Kota Spanyol. Ia bahkan sempat hantarkan tim mendulang gelar Europa League di musim 2009/10. Di laga final melawan Fulham, Forlan turut mencetak satu gol. Setelahnya, ia juga mampu membawa Atletico menjuarai Piala Super Eropa pasca mengalahkan Inter Milan yang sebelumnya sempat mendulang treble winner dengan skor 2-0.

Rasio gol Forlan di Atletico Madrid lebih fantastis dibanding kala masih memperkuat Villarreal. Ia mampu mendulang 96 gol dan 31 assist dalam 198 pertandingan. Setelah Atleti, ia memutuskan menerima pinangan Inter Milan.