Obrolan Vigo: Paul Scholes, Jahe Kecil dari Inggris

Obrolan Vigo: Paul Scholes, Jahe Kecil dari Inggris

Heri Susanto - November 16, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Di medio 90an, Manchester United memiliki gelandang besar namun kurang tersorot. Kehadairannya bisa menjadi game breaker dalam setiap laga yang dimainkan. Sosok itu bernama Paul Scholes.

Scholes, yang lahir pada 16 November 1974 merupakan salah satu dari jebolan Class of 92. Angkatan tersebut banyak menghasilkan pemain hebat macam Neville bersaudara, David Beckham, Ryan Giggs, Nicky Butt dan sederet nama lain. Beberapa di antara mereka bahkan sempat mengunci satu tempat di tim utama besutan Sir Alex Ferguson.

Gary dan Phillip berbagi tempat di sisi kanan dan kiri pertahanan. Beckham bermain di sisi kanan, Giggs tepat di seberang dan Scholes ada di belakang penyerang. Sebagai penyeimbang, Roy Keane hadir guna mensterilkan serangan via lini tengah. Empat nama yang ada di lini kedua United memang boleh dibilang menjadi yang terbaik di akhir 90an dan awal-awal 2000an.

Scholes pun mendapat peran tersendiri. Ia memiliki passing yang brilian. Bisa mengatur tempo permainan dari lini tengah dan tak jarang, dirinya kerap menjadi pembeda berkat sepakan kerasnya dari luar lapangan. Tak hanya sekali, sepakan Scholes bahkan kerap beberapa kali menjadi gol krusial dalam tim.


Baca Juga:


Tak hanya piawai dalam mengatur serangan, Scholes juga merupakan sosok yang dikenal tak pandang bulu. Ia punya determinasi tinggi. Tak jarang, ia sampai harus melakukan kontak fisik dengan lawan-lawannya di lini tengah. Pekerjaan kotor pun kerap kali ia lakukan meski dirinya tak berposisi sebagai pemain bertahan.

Di usia muda, ia sudah meraih segalanya. Scholes menjadi bagian dari treble winners United di musim 1998/99. Meski pada final Liga Champions kontra Bayern, dirinya tak bermain lantaran harus menerima akumulasi kartu kuning. Namun, ia sukses membayar kegagalannya mentas di final kala membawa United juara Champions League untuk kali ketiga pada musim 2008/09.

Meski bermain di tim sekelas Manchester United, Scholes tetap membumi. Ia justru jauh dari dunia glamor layaknya David Beckham. Pemain asal Oldham memang sengaja menghindari spotlight kepada dirinya. Baginya, menjadi pemain sepakbola seutuhnya merupakan jalan hidup. Bahkan, fans sempat menuliskan quote yang sangat identik dengan si Jahe Kecil. “Bangun tidur, latihan, bertanding, mandi, pulang.”

Etos kerja serta peran Scholes dalam klub tak jarang menuai pujian dari rekan seprofesinya. Striker legendaris Arsenal, Thierry Henry bahkan tak segan memujinya. Dalam acara Monday Night Football, ia tak sungkan melayangkan pujian untuk pemain asal Inggris.

“Jarak antara Steven Gerrard dan Paul Scholes [sebagai pemain terbaik] sangat tipis. Namun, saya lebih memilih Scholes. Ia bermain dengan kepalanya. Ia membuat Manchester United kuat. Ketika Arsenal dan United bertemu, kami harus segera menghentikannya,” ungkap Henry seperti diwartakan SportBibble, beberapa waktu lalu.

“Perbedaan Gerrard dan Scholes sebagai gelandang terbaik memang sangat tipis. Namun, saya yakin Scholes adalah salah satu dari gelandang terbaik di dunia,” tambahnya.