Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Sebastien Haller, Roller Coaster Karir Sang Ujung Tombak

Obrolan Vigo: Sebastien Haller, Roller Coaster Karir Sang Ujung Tombak

Vivagoal Berita BolaSebastien Haller bisa dibilang menjadi penyerang yang apes. Performanya sempat naik turun bak roller coaster. Ia bisa tampil apik kala mendapatkan tim yang sesuai dengan performanya.

Sebastien Haller, penyerang asal Pantai Gading memiliki perjalanan karir yang berliku. Sosok yang lumayan sering habiskan karir di Prancis dan berbagai negara lain guna mengembangkan potensinya sebagai seorang penyerang.

Ia tergabung dalam tim akademi Auxerre. Tim asal Prancis ini memang lumayan sering menelurkan potensi pemain besar seperti Eric Cantona, Philippe Mexes hingga Djibril Cisse menjadi beberapa di antaranya. Nama-nama tersebut lumayan bersinar di sepakbola Eropa.

Haller mendapatkan kontrak profesionalnya bersama Auxerre hingga tiga tahun ke depan pada 2012. Selayaknya pemain muda, ia jarang mendapatkan tempat di tim utama sehingga meminjamkannya ke tim lain guna mendapatkan menit bermian merupakan opsi menarik untuk dilakukan.

Karirnya di tim asal Prancis harus rampung pada 2015. Dalam periode tersebut, ia hanya membukukan 8 gol dan mendulang tiga assist dalam 57 penampilannya. Haller pun kemudian dipinjamkan ke FC Utrecht pada 2014.

Di tim asal Belanda, karirnya lumayan bersinar. Gol demi gol sukses ia ciptakan. Haller seakan memiliki ruang untuk berkembang. Ia mendapatkan menit bermain yang mumpuni kala dipinjamkan di bursa musim dingin 2014/15 kemarin.


Baca Juga:


Pada akhir musim, ia bahkan dipermanenkan dengan mahar yang terbilang kompetitif, 750 ribu Euro. Bahkan di akhir musim, ia sempat menerima penghargaan pemain terbaik Utrecht dna mendulang top skor KNVB Bekker di musim yang sama. Predikat sebagai predator berbahaya langsung melekat kepadanya. Ia sukses menjadi tumpuan di lini depan.

Bersama De Domstedelingen dalam dua musim karirnya, Haller sukses membukukan 51 gol dan 16 assist dalam 98 laga di lintas kompetisi. Catatan golnya menjadi yang terbaik sejauh ini. Hal tersebut membuatnya menjadi komoditi yang lumayan diperebutkan.

Terbang Tenggelan di Berbagai Klub

Sumber: Football5star

Frankfurt pun mengamankan jasanya di angka 7 juta Euro. Angka tersebut naik 10 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan Utrecht kepadanya. Ia hadir guna membuat trisula maut di lini depan bersama Luka Jovic dan Ante Rebic di lini depan. Hasilnya, di musim perdana, Die Alder suskes memenangkan DFB Pokal.

Musim setelahnya, ketajaman Haller masih lumayan terasah. Ia terlibat dalam 24 gol yang dicetak Frankfurt dengan torehan 15 gol dan 9 assist yang diciptakan. Frankfurt pun lumayan tampil beringas dan mencapai babak semifinal di Europa League. Namun catatan impresif tersebut membuat trio lini depan mereka terpecah. Jovic diangkut Real Madrid. Rebic merapat ke AC Milan dan Haller berlabuh ke West Ham United.

Dana tak kurang dari 50 juta Euro di bursa musim panas 2019 kemarin harus dikucurkan Hammers. Angka tersebut bahkan menjadi rekor pembelian yang dibukukan tim asal London Timur itu guna menggaet penyerang yang sempat memperkuat tim junior Prancis di lintas kompetisi.

Harga mahal yang disematkan kepadanya serta bermain di Premier League membuat sorotan tajam mengarah kepadanya. Di musim perdana, Haller malah tak berkembang. Ia hanya mampu membukukan 7 gol dalam 35 yang sudah dimainkan.

Memasuki tahun kedua, performanya tak berkembang. Ia hanya membukukan 7 gol dari 19 laga yang dimainkan di lintas kompetisi. Namanya bahkan harus tersisih dari Michail Antonio di lini depan.

Dengan performa yang kurang memberikan impresi, Hammers pun melepasnya ke Ajax Amsterdam pasca 1,5 tahun bergabung. Ia hadir ke Johan Cruyff ArenA dengan mahar 22,5 juta Euro pada Januari 2021, kurang dari separuh harga belinya dari West Ham.


Baca Juga:


Kepindahan ke Ajax rupanya membawa berkah bagi Haller. Ia menjadi sosok yang diandalkan di lini depan. Di musim perdananya, ia sempat membantu tim memenangi Double Winners dalam wujud Eredivisie dan KNVB Bekker. Gelar tersebut menjadi spesial lantaran kala masih memperkuat Utrecht ia belum mendulang satu pun gelar.

Ia juga berkontribusi atas 20 gol untuk De Godenzonen di lintas kompetisi. Musim penuh pertamanya dimulai bersama Ajax. Performanya kian mentereng. Label sebagai mesin gol klub pun melekat padanya. Haller mampu sumbangkan 34 gol dalam 43 laga. Bahkan dalam kesempatan tersebut, ia sempat membukukan 9 assist bagi rekan setimnya. Haller juga mampu membantu tim mempertahankan gelar Eredivisie yang direngkuh musim lalu.

Lagi dan lagi, ia harus berpindah klub. Borussia Dortmund yang kehilangan Erling Haaland ke Manchester City menjadikan Haller sebagai suksesor penyerang asal Norwegia itu. Mahar 31 juta Euro di musim panas 2022 mereka keluarkan guna memboyongnya dengan harapan sang pemain bisa menjadi pengepul gol bagi Die Borussen.

Namun aksinya bersama Dortmund di laga resmi harus tertunda. Ia mengalami kangker pada bagian terstisnya pasca melapor dirinya kurang enak bada di sesi latihan tim. Haller harus menjalani perawatan yang intensif.

Saat ini, ia masih menjalani perawaran di Belanda dan harus menjalani kemoterapi akibat masalah yang dideritanya. Masih belum diketahui kapan pemain 28 tahun itu bisa merumput bersama tim.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version