artikel-vigo-KAKA

Ricardo Kaka: Si Religius Penghancur Messi-Ronaldo di Ballon d’Or

Irman Maulana - April 22, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Obrolan VigoSejak Ricardo Kaka memenangkan trofi di tahun 2007 lalu, tak ada pemain lain selain Lionel Messi, Ronaldo, serta Luca Modric yang bisa mendapatkan Ballon d’Or. Sejak itu, memang dunia sepakbola berubah cukup drastis, siapapun bisa menjadi pemain termahal di dunia atau tim apapun bisa tampil mengejutkan di ajang bergengsi.

Pada medio 2003-2007 itu, Kaka medominasi ranah sepakbola dunia. Dengan seragam merah hitam milik AC Milan atau kuning khas Tim Samba Brazil, pemain bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite ini sukses tampil menawan sebagai bagian dari lini penyerangan tim.

Namun, keputusannya untuk pindah ke Real Madrid di tahun 2009 menjadi awal dari penurunan atau bahkan petaka dalam karir sepakbolanya. Kaka sepertinya cukup tergiur dengan iming-iming seorang Florentino Perez, Presiden Real Madrid kala itu. Dari sosok juara dunia dan pemain mahal, Kaka justru bertransformasi menjadi pemain “kaca” yang akrab dengan meja operasi.

Manusia Terkahir Peraih Ballon d’Or

Jika hanya melihat apa yang terjadi dengan Kaka selama di Real Madrid, mungkin sangat mudah untuk melupakan betapa hebatnya seorang Kaka di masa lalu. Padahal sebelum Luca Modric di tahun 2018, Kaka adalah “manusia” terakhir yang bisa mengalahkan Messi dan Ronaldo secara bersamaan dalam ajang Ballon d’Or.

“Ini adalah era baru sepakbola. Siklus baru dimulai. Ada pemain-pemain hebat sebelumnya, tapi sekarang para pemain baru mulai membuat sejarah,”ujar Kaka pasca mendapatkan Ballon d’Or di tahun 2007.

Pernyataan Kaka hampir seluruhnya benar, tapi era baru itu terjadi bertahun-tahun setelahnya dan dirinya justru tertinggal dibandingkan para pemain lain. Messi dan Ronaldo yang Ia kalahkan, meninggalkan Kaka jauh dibelakang mereka. Hingga lahir lah ungkapan bahwa Kaka adalah pemenang Ballon d’Or terakhir yang lahir di bumi ini, dimana setelahnya Messi dan Ronaldo dianggap bukan manusia.

Mantan Bintang Real Madrid Sudah Kantongi Lisensi Melatih
Sumber: Liputan 6

Jauh sebelum itu semua terjadi, di musim 2006/07 sedikit munafik jika kita tak menyebut Kaka adalah pemain terbaik dunia kala itu. 18 gol serta 10 assists di semua ajang memang terlihat “biasa” jika kita bandingkan dengan masa sekarang.

Tak mengherankan ada seorang pemain yang bisa mencetak hinggal 50 gol dalam satu musim. Berbicara adil, di musim itu pula penampilan Kaka sedikit banyak terpengaruh oleh penurunan dari AC Milan sendiri di Serie A.


Baca Juga:


Di musim tersebut AC Milan memiliki skuat seperti, Dida, Cafu, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Andrea Pirlo, hingga Il Fenomeno Ronaldo. Namun, mereka tak mampu berbuat banyak hingga harus berakhir di peringkat empat Serie A. Sedikit banyak hal itu dikarenakan Milan yang ikut terlibat skandal calciopoli sehingga harus memulai musim dengan poin minus.

Tetapi penampilan Rossonerri berbanding terbalik saat berada di Liga Champions. Mereka dengan mulus bisa mendominasi fase grup yang diisi oleh AEK Athens, Lille, dan Anderlecht. Kaka tampil cukup terengginas dengan mencetak lima gol serta tambahan satu assist untuk Milan.

Di fase gugur, Kaka masih menjadi tumpuan utama Milan dalam menggedor lini pertahanan lawan. Mulai Celtic di babak 16 Besar, Bayern Munich di Perempat final, hingga Manchester United di semifinal tak mampu meredam kemilau dari seorang Ricardo Kaka. Sejak melawan Celtic pula, Kaka selalu terlibat dalam kemenangan AC Milan, baik gol maupun assists.

Hingga pada puncaknya, di babak Final mereka harus berhadapan dengan raksasa Premier League Liverpool. Aroma balas dendam pun terasa, mengingat di tahun 2005 Milan harus rela terkena “epic comeback” yang sangat terkenal dari Liverpool. Kaka memang tak mencetak gol, namun Ia kembali berhasil mengemas satu assist matang yang mampu diselesaikan secara sempurna oleh Filipo Inzaghi.

Pada akhirnya, AC Milan berhasil merengkuh trofi “si kuping besar” mereka yang ke enam sekaligus menjadi yang terakhir sejauh ini. Semakin spesial karena di musim 2006/07 itu Kaka menjadi top skor dengan catatan 10 gol nya.