5 Fakta

5 Borok Dibalik Gelar Juventus Musim Ini

Dimas Sembada - July 30, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaJuventus kembali memastikan scudetto musim 2019/20 alias yang kesembilan kali secara beruntun. Sejak musim 2011/12, Si Nyonya Tua tak sekalipun memberikan tahta tertinggi sepak bola Italia pada klub lain.

Kemenangan 2-0 Juve kontra Sampdoria pada giornata ke-36  jadi penanda skuad besutan Maurizio Sarri itu akan kembali angkat piala akhir musim nanti. Dimana kesuksesan ini tak lepas dari moncernya Cristiano Ronaldo yang membubuhkan 10 gol setelah restart  Serie A Italia.

Sayang, keberhasilan mereka musim ini tak sepenuhnya dianggap sebagai kesuksesan. Beberapa bahkan berharap mereka gagal meraih gelar karena tak puas dengan pola yang ditunjukan Maurizio Sarri sebagai pelatih kepala.

Kali ini, Vivagoal bakal mengulas 5 kebobrokan dibalik gelar juara Juventus musim 2019/20. Ada fakta yang tak terduga terjadi pada Si Nyonya Tua di musim yang sempat terganggu pandemi corona ini.

1.Kebobolan Paling Banyak

Buffon Punya Kans Jadi Pelatih Juventus Setelah Gantung Sepatu
Sumber: The Sun

Jika klub juara identik dengan minimnya jumlah kebobolan, tapi tidak dengan Juventus musim ini. Tercatat 40 gol bersarang di gawang The Old Lady setidaknya hingga pekan ke-37.

Jumlah kebobolan mereka musim ini nyatanya menjadi catatan terburuk mereka selama enam musim terakhir. Mengingat di kompetisi-kompetisi sebelumnya sangat jarang lebih dari 30 gol bersarang di gawang Juve.

Berikut jumlah ctatan kebobolan Juve enam musim terakhir:

  • 2014/15: 24 Gol
  • 2015/16: 20 Gol
  • 2016/17: 27 Gol
  • 2017/18: 24 Gol
  • 2018/19: 30 Gol
  • 2019/20: 40 Gol

2.Poin Paling Sedikit

Dybala Juventus
Sumber: Twitter Juventus

Bukan cuma jadi tim yang sering kebobolan oleh para lawannya, musim ini meski masih mempertahankan gelar, capaian poin mereka jadi yang terendah selama delapan musim mereka merajai Serie A Italia.

Catatan 83 poin hingga pekan ke-37 merupakan poin terendah mereka. Pasalnya andai berhasil mencuri kemenangandi partai pamungkas, poin maksimal skuad besutan Maurizio Sarri hanya akan mencapai 86 poin.

https://www.instagram.com/p/CDI24Eynwel/?utm_source=ig_web_copy_link

Artinya poin tersebut jadi poin terendah setelah mereka juara pada musim 2011/12. Mengingat pada musim tersebut, Si Nyonya Tua juara dengan 84 poin poin. Sedangkan musim-musim setelahnya, catatan terendah mereka saat menjadi kampiun ialah 87 poin pada musim 2012/13 dan 2014/15.

3. Lini Serang Tumpul

Ronaldo
Sumber: Media Juventus

Meski ada sosok Cristiano Ronaldo di lini depan Juventus, nyatanya hal itu bukan garansi dari kritik terhadap performa mereka. Lini serang jadi salah satu yang paling di sorot dari penampilan Juve musim ini.

Mengusung formasi basic 4-3-3 ala Sarri diterpakan sedikit berbeda di Turin. Dimana dia lebih sering memasang base line 4-3-1-2 untuk memberikan ruang pada tiga penyerang utama; Ronaldo, Dybala dan Higuain.


Baca Juga: 


Dikutip dari Total Football Analysis kehadiran tiga pemain kelas dunia di lini depan justru jadi petaka. Pasalnya 40 gol yang diciptakan mereka berasal dari kemampuan individu, bukan kerjasama tim taktis yang direncanakan dengan baik.