Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Kiprah Pemain Eropa di Liga Indonesia

5 Fakta Kiprah Pemain Eropa di Liga Indonesia

Vivagoal Berita BolaBerbagai pemain dari mancangeara pernah berkiprah di Indonesia, termasuk dari Eropa. Rekam jejak pemain dari benua biru kerap hadir setiap musimnya meski jumlah mereka tak sebanyak pemain dari Amerika Selatan dan Afrika.

Sejak medio 80an, banyak pemain asing yang mulai berkiprah di tanah air. Tradisi tersebut masih digada sampai hari ini. Masifnya pergerakan tim lokal untuk mendatangkan pemain asing setiap tahunnya tak lepas dari hadirnya regulasi yang dihadirlan opertator kompetisi guna membuat Liga menjadi bergairah dan hadirkan daya tarik tersendiri.

Berbagai pemain penting mulai dari Roger Milla, Mario Kempes, Fandi Ahmad hingga Christian Gonzalez pernah hadir di kasta teratas sepakbola nasional. Jika melihat persebarannya, banyak tim yang menggunakan pemain asal Afrika dan Amerika Selatan. Bahkan, kombinasi kedua leguin dari dua benua tersebut tak jarang hadir di kompetisi nasional.

Di luar benua Amerika Selatan dan Afrika, pemain dari berbagai benua mulai dari Asia, Australia hingga Eropa pernah hadir di sini. Khusus Eropa, berbagai tim lokal macam Persija Jakarta, Bandung FC hingga Persib Bandung pernah menggunakan pemian asing dalam skuatnya di masa lampau.


Baca Juga:


Sosok yang masih lekat dalam ingatan yakni Carlton Cole dan Lee Hendrie. Dua pemain tersebut sempat lama berkiprah di Premier League sebelum putuskan merumput di Indonesia. Cole pernah mentas bersama Persib Bandung sementara Hendrie main di Bandung FC yang berkirpah di LPI.

Sebelumnya, Persija Jakarta pernah mendaratkan sepasang pemain besar seperti Martin Vunk yang mentas di Timnas Estonia serta Yebgeni Kabayev. Mereka sempat mentas sejenak pada 2015 sebelum kompetisi dibekukan lantaran intervensi yang dilakukan pemerintah kala itu.

Di luar berbagai nama tersebut, ada 5 nama Eropa lain yang pernah main di Indonesia. Beberapa di antaranya sukses mencuri perhatian namun beberapa lainnya justru tampil flop. Masalah adaptasi dan kultur yang berbeda menjadi dua faktor mengapa jarang ada pemain Eropa yang bersinar di kompetisi nasional. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Michael Krmencic
Michael Krmencik
Foto: VIVAGOAL/Amirul Mukmin

Persija Jakarta mendatangkan Michael Kremencic dari Club Brugge pasca kontraknya bersama raksasa asal Belgia itu rampung. Sosok asal Republik Ceko sejatinya lumayan memberikan impresi sebagai juru gedor.

Dalam 23 laga yang dimainkan, ia sempat mendulang 10 gol serta satu assist bagi Macan Kemayoran. Meski terikat kontrak hingga 2025, Kremenkic memutuskan pemit lebih cepat dan hanya mentas selama semusim di Indonesia.

Belum diketahui alasannya hengkang. Namun sosok berkepala plontos mengaku senang bisa menejadi bagian dari Persija di musim lalu melalui unggahan di Instagramnya akhir Mei lalu. “Halo Jakarta, terima kasih atas segalanya. Perjalanan saya bersama klub ini telah berakhir. Ini merupakan musim yang sangat baik,” tulis Krmencik, Rabu (31/5).

“Inilah kehidupan di sepakbola, sesuatu yang baik berakhir dan hal indah lainnya akan kembali dimulai,” tambahnya.

  1. Hanno Behrens
Pertandingan Persikabo vs Persija di pekan ke-4 BRI Liga 1 2022/23. Dalam laga tersebut Macan Kemayoram ditahan imbang Laskar Padjadjaran dengan skor akhir 1-1.(VIVAGOAL/Dimas Sembada)

Selain Krmencic, Persija Jakarta juga mendaratkan Hanno Behrens dari tim Bundesliga 2, Hansa Rostock, bedanya, Macan Kemayoran mengeluarkan transfer untuk sang pemain. Laman transfermakrt mencatat Persija harus merogoh kocek 200 ribu Euro atau setara dengan Rp 3,19 Miliar guna membawanya ke Jakarta.

Bersama Persija, sosok asal Jerman sempat mentas dalam 18 laga di Liga 1. Dalam periode tersebut, ia sempat mendulang 5 gol bagi klub. Namun, karirnya di Indonesia hanya berjalan seumur jagung. Ia memutuskan hengkang di akhir musim.

Dalam wawancara bersama Bild, sosok 33 tahun mengaku sulit untuk beradaptasi dengan cuaca dan makanan yang ada di Indonesia. Hal tersebut membuatnya harus terbang ke Jerman guna menjalani pemulihan beberapa waktu lalu.

“Awalnya luar biasa, lalu ada beberapa kesulitan. Dengan iklim, panas, dan kelembapan, sangat melelahkan bagi saya untuk melakukan yang terbaik,” kata Behrens kepada Bild. “Saya sering mengalami masalah pencernaan dan kehilangan enam atau tujuh kilo di bulan Januari. Kemudian diputuskan bahwa saya akan terbang kembali ke Jerman untuk menjalani pemulihan,” paparnya.

  1. Eero Markannen
Sumber: Bola.com

Eero Markannen merupakan mantan punggawa Real Madrid yang sukses direkrut PSM Makassar pada tahun 2019 lalu. Di Makassar, ia boleh dibilang gagal memenuhi ekspektasi lantaran hanya membukukan 11 gol dari 21 laga. Masalah cedera membuat Laskar Ramang enggan menambah masa baktinya.

Pasca memperkuat PSM, ia melalangbuana ke berbagai negara mulai dan memperkuat tim kampung halamannya di Finlandia hingga berlaga di Amerika Serikat guna memperkuat tim USL, Orange Country. Saat ini, ia main di divisi dua Finlandia, IF Gnistan.


Baca Juga:


  1. Yevhen Bokhashvili
Sumber: Goal

Pada 2017, Yehven memutuskan mengadu nasib di Indonesia dan memperkuat PSS Sleman. Duetnya bersama Batatta di lini depan sekaan tak terbendung. Keran golnya pun mengucur deras. Dalam dua musim, ia sempat membukukan 17 gol dari 36 laga.

Ia kemudian hengkang ke Malaysia guna menerima pinangan Sri Pahang. Namun di Negeri Jiran, performanya meredup. Ia hanya mampu mendulang satu gol. Sosok asal Ukraina sempat kembali ke Indonesia dan memperkuat Persipura. Namun, ia gagal membantu Mutiara Hitam lolos dari jerat degradasi pada 2022 kemarin.

Bokhasvilli kemudian merapat ke Vietnam dan Rumania sebleum bergabung kembali ke PSS di musim kemarin. Bersama Super Elja, ia sempat mendulang enam gol dari 12 laga.

  1. Danny Guthrie
Sumber: Goal

Danny Guthrie merupakan pemain yang kenyang pengalaman di Premier League seperti halnya Carlton Cole dan Lee Hendrie. Ia sempat membukukan lebih dari 200 penampilan di kasta teratas sepakbola Inggris.

Jebolan akademi Liverpool itu sempat memperkuat tim Indonesia, Mitra Kukar pada 2018 lalu. Namun bersama Kukar, ia hanya mampu mendulang sepasang gol dari 29 laga yang dimainkannya. Pasca mentas di Indonesia, ia sempat pulang ke Inggris dan memperkuat tim tier bawah, Walsall. Kemudian karirnya berlanjut memperkuat tim Finlandia, Fram pada 2021/22.

Guthrie pun sempat dinyatakan bangkrut pada 2021 lantaran tak bisa membayar hutang sebesar 100 ribu paun guna membeli rumah. Kebangkrutannya membuat Guthrie tak bisa meminjam dana ke bank lebih dari 500 paun.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version