Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Si Raksasa Asal Belgia

5 Fakta Si Raksasa Asal Belgia

Vivagoal5 Fakta – Romelu Lukaku telah resmi bergabung dengan Inter Milan pada bursa transfer musim panasi ini tepatnya pada, Kamis (8/8/2019). Raksasa dari Negeri Belgia tersebut telah berada di Kota Milan.

Striker asal Belgia tersebut telah hadir di Inter Milan dengan memiliki pengalaman dan prestasi yang cemerlang dari Liga Inggris. Pemain Internasional Belgia tersebut telah menjebol gawang selama berkarir di Liga Inggris minimal dengan selusin gol sejak musim 2015-2016.

Bersama klub Everton, Romelu Lukaku sanggup menorehkan sebanyak 18 gol pada musim 2015/16. Penyerang yang berusia 26 tahun tersebut semakin cemerlang pada musim berikutnya.

Baca Juga: Mampukah Lukaku Menembus Solidnya Pertahanan Serie A?

Striker yang membantu Belgia menjadi juara tiga tersebut telah mengemas 25 gol untuk The Toffes (klub julukan Everton) pada kompetisi kasta tertinggi di Negeri Ratu Elizabeth II.

Mantan pemain Everton tersebut akhirnya memutuskan pindah ke The Red Devils – julukan Manchester United – pada musim 2017/18. Disana, Lukaku juga masih tampil produktif. Ia bahkan dapat mencatatkan rekor dengan 16 gol pada musim perdannya di MU.

Bahkan pada musim lalu, Romelu Lukaku masih sanggup menorehkan 12 gol untuk Manchester United. Padahal, Lukaku jarang dimainkan sejak Ole Gunnar Solskjaer melatih Setan Merah

Catatan apik Lukaku membuat tim Antonio Conte rela merogoh uang yang cukup dalam untuk mendaratkan striker raksasa asal Belgia tersebut.

Berikut VIGO merangkum dan menganalisa perjalanan hidup dan lika-liku si Raksasa asal Belgia.

1. Sejak Kecil Miliki Impian Jadi Pemain Bola Profesional

Ketika Romelu masih berusia enam tahun, dia berjanji kepada ibunya bahwa dia akan menjadi pemain sepakbola profesional dan akan turut membantu menyejahterakan keluarganya. Meski masih berusia enam tahun pada saat itu. Namun, Lukaku kecil sudah memiliki target jelas: untuk masuk ke dunia sepakbola.

Baca Juga: Lukaku Minggat, Waktunya Alexis Sanchez Bersinar?

Pada umur lima tahun, dia bermain di lapangan-lapangan kota Boom, yang kemudian bermain untuk klub Lierse.

Di sanalah legenda Lukaku mulai menyebar di seluruh liga usia muda: 68 pertandingan dan 121 gol di Lier, kemudian 131 gol dalam 93 pertandingan selama tiga musim di Anderlecht.

Angka-angka yang membuatnya dipanggil ke tim utama ketika masih berusia 16 tahun.

Lukaku memenangkan gelar liga dan Piala Super Belgia, kemudian pada tahun 2011, dia melanjutkan karier di Chelsea.

2. Berbagi Sepatu dengan Ayahnya

Gairahnya terhadap sepakbola berasal dari dirinya sendiri, bahkan dia pernah berbagi sepatu dengan sang ayah karena tak mampu membeli sepatu baru. Orang-orang sering bertanya berapa usianya, sebab dia memang terlihat seperti raksasa dibandingkan dengan rekan setimnya semasa muda, tak ada yang bisa percaya akan kekuatan yang dimilikinya.

Baca Juga: Legenda United Sebut Penjualan Lukaku Adalah Langah yang tepat

Romelu Lukaku ingin bermain dan menonton setiap pertandingan sepakbola jika memungkinkan.

Cintanya yang tulus terhadap permainan ini, pemahaman yang mendalam mengenai semua hal terkait dengan rekan setim, lawan, pelatih dan gaya permainan.

Dia selalu sigap dan waspada terhadap semua hal yang terjadi di lapangan.

Kombinasikan semua hal tersebut dengan ambisi dan determinasi, dua kualitas yang selalu dimiliki Lukaku.

3. Keluarga dengan Pemeluk Agama yang Taat

Keyakinan Lukaku sebagai seorang muslim (menurut beberapa media di Inggris) sedang ramai dipertanyakan. Hal ini muncul dari artikel yang pertama muncul di Tabloid The Sun dan Daily Mirror pada Kamis (27/7/2017). Namun, netizen lokal dan pencinta Manchester United membantah hal tersebut karena beberapa dari mereka pernah menyaksikan Lukaku berdoa secara Kristiani.

Baca Juga: Mantan Pemilik Inter Sebut Icardi Labih Baik dari Lukaku

Kegaduhan tersebut akhirnya terjawab melalui verifikasi dari sebuah akun twitter dengan nama @miqdaad.

Dalam akun tersebut, Miqdaad menunjukkan bukti bahwa Lukaku tercatat sebagai pesepak bola kristiani dalam situs Christian Today. Bukti lainnya dari situs asal Belgia, kerknet.be, yang mencantumkan pernyataan Lukaku.

“Tanpa Alkitab saya merasa buruk,” ujar Lukaku di situs tersebut.

Alasan Lukaku masuk dalam daftar pemain yang tak mau berfoto dengan promotor laga derbi saat itu diduga karena pendidikan disiplin dalam keluarganya.

“Saya bangun pukul 8 pagi dan hal pertama yang saya lakukan adalah berdoa,” ujar Lukaku.

“Sejak usia 16 tahun, kata klub malam bagi keluarga saya terasa seperti sesuatu yang berasal dari iblis”

Lukaku tak ingin mengambil gelar pemain terbaik laga Derbi Manchester karena kebetulan sponsor pertandingan saat itu adalah Heineken yang bergerak di bidang produksi bir.

Alhasil, pihak penyelenggara pun mengganti Lukaku dengan Henrikh Mkhitaryan sebagai Man of the Match.

Seorang netizen dengan akun @seankuk menanggapi unggahan Miqdaad di twitter.

“Muslim atau tidak apakah itu masalah? Itu hanya akal-akalan beberapa pihak untuk menciptakan kerusuhan.”

4. Pencetak Gol Terbanyak di Timnas

Saat ini, Romelu Lukaku merupakan pemain sepak bola dengan gol terbanyak dalam sejarah tim nasional Belgia. Lukaku telah memainkan sebanyak 81 pertandingan dan telah berhasil mencetak 48 gol. Raksasa asal Belgia tersebut juga sukses menempati posisi ketiga pada Piala Dunia 2018 di Rusia.

Lukaku menempati urutan delapan dalam daftar pemain asing pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Premier League dengan 113 gol, dan selalu mencetak dua digit gol pada tujuh musim terakhir.

Baca Juga: MU Gerak Cepat Cari Pengganti Lukaku, Siapa Dia?

Pada 24 Februari 2010, untuk pertama kalinya Lukaku dipanggil memperkuat timnas senior Belgia untuk partai persahabatan menghadapi Kroasia. Pada 17 November 2010, Lukaku mencetak dua gol internasional pertamanya saat menghadapi Rusia di partai persahabatan.

5. Tak Mementingkan Prestasi Pribadi

Pada fase grup G Piala Dunia 2018, Belgia sempat buntu menghadapi Panama dan bermain imbang tanpa gol di paruh pertama. Namun, sepasang gol Lukaku plus satu dari Dries Mertens memastikan tiga poin untuk mereka. Striker Inter Milan ini pun tetap enggan untuk jemawa dan arogan di depan media.

“Penting untuk mengawali kompetisi dengan baik dan memenangkan pertandingan adalah hal yang paling penting, bukan penampilan individu. Sebagai tim, kami tahu kami memiliki banyak kualitas, kami memiliki banyak pemain yang dapat membuat perbedaan. Kami siap hari ini dan kami harus siap untuk laga berikutnya,” ujarnya dalam konferensi pers.

Baca Juga: Sepakat di 65 Juta Euro, Inter Milan Dapatkan Lukaku

Romelu Lukaku memiliki gaya permainan yang unik dan berbeda. Bahkan, bersama timnas Belgia ia memiliki peran krusial. Lukaku juga bisa menempatkan posisinya di posisi yang tepat dalam mencetak gol di depan gawang lawan.

“Saya dapat bermain dengan cara dan gaya yang berbeda. Biasanya saya memilih posisi yang tepat pada waktu yang tepat untuk mencetak gawang lawan.”

Perlu diketahui, Lukaku juga tak memiliki sifat yang egois di lapangan. Pemain Internasional Belgia tersebut lebih memilih kemenangan klub daripada kecemerlangan pribadinya.

“Saya tidak berpikir untuk diri saya sendiri, yang paling penting adalah tim. Saya ingin membantu dan membantu rekan tim saya sebanyak mungkin. Orang tahu saya seharusnya mencetak gol, tetapi anggota tim lainnya juga begitu. Yang paling penting adalah memenangkan pertandingan, bekerja keras dalam pelatihan dan menjaga kondisi tetap prima,” tandasnya.

Exit mobile version