Vivagoal – 5 Fakta – Sebagai salah satu klub besar di Liga Inggris, Manchester United selalu dihuni talenta terbaik dari berbagai penjuru dunia. Gelontoran dana dihabiskan manajemen setiap musim untuk mendapat jasa terbaik.
Pelatih legendaris MU, Sir Alex Ferguson, menyebut keseimbangan tim merupakan kunci kesuksesan. Dimana Setan Merah selalu mempertimbangkan komposisi umur tim, secara rata-rata, skuad harus berada di bawah usia 26 tahun.
Hal itu pula yang mendasari manajemen tanpa henti membawa pemain baru setiap bursa transfer. Regenerasi dan penyegaran skuad demi MU tetap berada di papan atas jadi alasan utama.
Sayang, tak semua pemain bisa langsung nyetel dengan permaianan MU. Beberapa gagal bersinar bahkan sebagian harus angkat kaki dengan cepat dari Old Trafford.
Sederet faktor mempengaruhi sukses dan gagalnya pemain baru di Theater of Dream. Adaptasi, taktik, hingga cuaca menjadi hal yang masuk akal untuk membuat pemain gagal bersinar bersama MU.
Berikut 5 Fakta pemain yang gagal menemukan performa terbaiknya usai didatangkan Manchester United:
1.Alexis Sanchez
Satu setengah musim membela Setan Merah, Alexis Sanchez hanya mampu mencetak lima gol di laga kompetitif. Sebuah kontradiksi dibanding saat dirinya masih berseragam Arsenal.
Baca Juga:
- 5 Fakta Kapten Fantastik Steven Gerrard
- Phil Foden: Jalan Panjang Sang Wonderkid Inggris
- 5 Rekomendasi Film Sepak Bola Inspiratif di Netflix
- Luca Toni: The Journeyman Assassin
Ironisnya, Sanchez gagal membuktikan diri kala memegang titel sebagai pemain dengan gaji termahal di MU. Manajemen akhirnya melepas pemain asal Chile dengan status pinjaman ke Inter Milan pada musim 2019/20 ini.
2.Juan Sebastian Veron
Mantan pemain Manchester United, Paul Scholes, mengungkap penyebab Juan Sebastian Veron gagal bersinar. Dia menilai permainan MU kala itu tak cocok dengan tipe permainan Veron.
“Veron merupakan pemain yang brilian. Semua orang tahu seberapa bagusnya Veron. Hanya saja, gaya permainanya tidak cocok dengan kami.
“Kami selalu bermain dengan pola 4-4-1-1 atau 4-4-2, sedangkan pola favorit Veron yakni 4-3-3 justru jarang kami gunakan,” kata Scholes mengutip dari Daily Star.
3.Wilfried Zaha
Old Trafford won’t be the same without you there, but having your face in the crowd is the next best thing ❤️
Upload your image below for the chance to appear in our special fan mosaic 👇#MUFC
— Manchester United (@ManUtd) June 15, 2020
Bek kawakan MU, Rio Ferdinand, menilai ada beberapa faktor yang membuat Zaha gagal di MU. Menurutnya, Zaha masih terlalu muda dan jauh dari matang kala direkrut mantan klubnya itu.
Baca Juga:
- 5 Suporter Terfanatik di Seluruh Dunia
- Ricardo Kaka: Si Religius Penghancur Messi-Ronaldo di Ballon d’Or
- 5 Pemain Bola Terkaya dari Berbagai Penjuru Dunia
- Vincent Kompany: Benteng Pertama dalam Revolusi Manchester City
“Saya pikir dengan transfer, masalah waktu bisa menentukan sukses dan keberhasilan. Saya pikir Zaha masih terlalu muda, tidak berpengalaman, membutuhkan waktu untuk matang, dan saya pikir dia tidak mendapat cukup kesempatan di MU,” kata Ferdinand kepada BT Sport.
4.Eric Djemba-Djemba
Tak main-main, oleh Fergie, Djemba-Djemba langsung diberi mandat khusus sebagai penerus dari seorang Roy Keane sebagai jendral lini tengah Red Devils. Pada akhirnya ketakutan para Red Army terjadi. Djema-Djemba hanya menjadi “penghias” bangku cadangan saja dengan hanya memainkan 39 laga saja dengan sumbangan dua gol serta tiga assists dari dua musim.
Namanya yang unik pun tak lepas menjadi bahan lelucon para pendukung United. Jika Bolton memiliki nyanyian “he’s so good they named him twice” untuk seorang Jay-Jay Okocha, Red Army mengubahnya menjadi he’s so bad they name him twice untuk menggambarkan Djemba-Djemba.
5.Angel Di Maria
Didatangkan dengan mahar sebesar 1,11 triliun, Ia mendapatkan banyak hak istimewa lain seperti gaji tinggi dan nomor punggung tujuh, yang keramat bagi United.
Kehadiran Di Maria ini sangat dinantikan oleh para Red Army. Mereka berharap Ia bisa menjadi penerus Cristiano Ronaldo maupun David Beckham sebagai pemilik nomor tujuh yang sukses.
Namun semua impian tersebut buyar, karena di bawah komando Louis Van Gaal, Di Maria tak mampu berbuat banyak. Tercatat Ia hanya bisa mencetak empat gol serta 12 assists saja dari total 32 pertandingan.
Sang istri, Jorgelina Cardoso, tak ragu menyebut faktor finansial menjadi salah satu alasan utama mengapa Di Maria setuju untuk bergabung bersama United. Pada akhirnya, Ia hanya menetap satu musim saja di Inggris dan memutuskan untuk hengkan menuju Paris Saint-Germain di tahun 2015.
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com