AS Roma
Jordan Veretout melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Juventus (Photo: Official Twitter of AS Roma/@ASRomaEN)

Gelandang Roma Sudah Tak Sabar Mentas Bareng Mourinho

Irman Maulana - May 25, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Serie A – Gelandang AS Roma, Jordan Veretout mengutarakan rasa terima kasihnya pada Paulo Fonseca, yang sudah memberikan pengalaman baik selama dua musim. Veretout kini bertujuan untuk bisa mengesankan pelatih baru Roma, Jose Mourinho.

Paulo Fonseca dipastikan bakal pergi dari Olimpico Roma setelah dua musim membesut Il Lupi sejak 2019. Fonseca sayangnya gagal memutus puasa gelar Liga Italia Roma yang terkahir kali meraih pada musim 2000/01 lalu.

Prestasi terbaiknya di Roma hanya bisa membawa mereka berada di peringkat kelima pada debutnya di Italia musim 2019/20. Prestasi Roma justru menurun di musim ini karena berada di peringkat ketujuh.

Walau tak memberik gelar, Jordan Veretout tetap mengucapkan rasa terima kasih pada Fonseca. Veretout merasa bisa berkembang dibawah bimbingan Fonseca, yang mengangkutnya dari Fiorentina di tahun 2019.

“Dia pelatih yang sangat ketat dan saya telah membuat banyak kemajuan bersamanya. Saya menghabiskan dua musim yang baik bersamanya,” kata Veretout kepada RMC Sport.

“Saya berterima kasih padanya, dan berharap Ia menemukan klub yang bagus karena Fonseca adalah pelatih yang sangat bagus. Dia rendah hati dan membantu; dia selalu adil kepada kami.”

Posisi Fonseca mulai musim depan dipastikan bakal diisi oleh pelatih kawakan, yang juga berasal dari Portugal, Jose Mourinho. Veretout mengakui akan menjadi kehormatan bisa berkolaborasi dengan pelatih sekelas Mourinho.


Baca Juga:


“Dia pelatih hebat, yang telah memenangkan banyak gelar. Di Italia kami ingat Treble bersama Inter,”ungkapnya.

“Saya pikir itu datang dengan ambisi. Selalu merupakan suatu kehormatan bagi seorang pemain untuk dilatih oleh pelatih hebat, untuk mencapai target besar.”

Sepanjang musim ini gelandang berusia 28 tahun itu bisa mencetak 10 gol dari 29 laga di Serie A. Ia bertekad ingin menunjukan kualitasnya di depan pelatih baru sekaligus membuktikan dirinya adalah pemimpin di lini tengah Giallorossi.

“Ketika saya memasuki lapangan, perilaku saya berubah. Bagi saya, itu otomatis. Saya ingin menang dan melakukan segalanya untuk membantu timku,”tambahnya.

“Tugasku adalah menyerang para pemain yang membawa bola. Jika saya melakukan ini terlebih dahulu, yang lain pasti akan mengikuti. Ini sederhana; ketika seseorang mendorongmu, kamu harus menanggapi.

“Jika saya melihat rekan setim melakukan upaya besar, aku pasti akan terpicu. Permainanku adalah untuk berlari dan menekan. Saya bukan tipe orang yang berhenti jika mereka tidak memberiku bola saat berlari ke depan.”

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A Italia hanya di Vivagoal.com