Obrolan Vigo: David Trezeguet, Pahlawan yang Kerap Alami Momen Kelam

Obrolan Vigo: David Trezeguet, Pahlawan yang Kerap Alami Momen Kelam

Heri Susanto - October 15, 2024
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Di era sekarang agak sulit menemukan sosok penyerang murni yang bisa diandalkan di kotak penalti. Namun di masa lalu, Timnas Prancis dan Juventus menjadi pihak-pihak yang diuntungkan lantaran kehadiran sang mesin gol di lini depannya.

Trezege merupakan sosok Prancis berdarah Argentina yang semapt merasakan persaingan di Liga Argentina pada 1994 lalu bersama tim asal Buenos Aires, Atletico Platense. Jarang ada momen yang terjadi di awal karirnya. Reputasi sang pemain mulai terbangun tatkala ia memperkuat AS Monaco pada 1995. Di tim Kerajaan tersebut, kemitraannya dengna Thierry Henry pun kemudian dimulai.

5 Musimnya di Prancis berbuah hal manis. Dua gelar Ligue 1 dan satu Piala Super Prancis sukses direngkuh bersama Monaco. Total, ia juga lumayan produktif pasca koreksi 52 gol dari 93 laga yang dimainkan di lintas kompetisi.

Obrolan Vigo: David Trezeguet, Pahlawan yang Kerap Alami Momen Kelam (15 okt)
Sumber: twitter pochettunismo

Di sela performa apiknya membela Monaco, ia juga menjadi bagian Timnas Prancis yang mainkan Piala Dunia 1998 di rumah sendiri. Namanya dipanggul bersama pemain muda potensial lain yang tampil apik di tim muda Prancis yang mentas di Piala Dunia U20 pada 1997 bersama Thierry Henry, Willy Sagnol hingga William Gallas. Di ajang tersebut, Trezege sempat mendulang 5 gol.


Baca Juga:


Di rumah sendiri, Trezege yang mendapat kesemaptan tampil sempat mendulang satu gol di turnamen dan sukses hantarkan Prancis menjadi juara. Catatan spesialnya terjadi pada Euro 2000 yang dimainkan di Belgia-Belanda. Kala itu, Prancis lolos ke final dan bersua Italia. Pasca hasil imbang 1-1 di 90 menit. Golden goal-nya di babak tambahan waktu pasca menerima assist dari Robert Pires membunuh mimpi Italia untuj menjadi juara. Namanya dikenang sebagai pahlawan lantaran mampu hantarkan Prancis mendulang sepasang silverware dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Pasca romantisme manis bersama negaranya, Trezeguet memutuskan hengkang ke Juventus di musim panas 2000/01. Di musim perdananya di bawah naungan Carlo Ancelotti, ia jarang mendapatkan kesempatan bermain lantarna lini depan diisi oleh duet Alessandro Del Piero dan Filippo Inzaghi. Namun ia masih mampu mendulang 14 gol di Serie A.

Obrolan Vigo: David Trezeguet, Pahlawan yang Kerap Alami Momen Kelam (15 okt)
Sumber: goal

Musim keduanya berjalan manis. Juventus di bawah komando Marcelo Lippi menjadikannya duet dengan Del Piero. Juve keluar sebagai juara Serie A dan Trezeguet menjadi top skor dengan 24 gol bersama Dario Hubner. Namun catatannya lumayan spesial lantaran semua gol yang disarangkannya tak ada yang hadir dalam bentuk penalti.

Di musim tersebut, ia bersama dengan Henry dan Djibril Cisse hadir ke Timnas Prancis pada Piala Dunia 2002 yang dimainan di Korea Jepang. Antusiame public terhadap performa ketiganya membuncah lantaran mereka berstatus sebagai top skor Premier League, Ligue 1 dan Serie A. Namun yang terjadi, Prancis harus duduk sebagai juru kunci tanpa mencetak satu pun gol!


Baca Juga:


Momen kelam juga kembali terjadi dalam karirnya semusim berselang. Juventus sempat berada di final Liga Champions 2003 dan menantang AC Milan dalam all Italian final di Old Trafford. Laga berakhir 0-0 dalam 120 menit dan dilanjutkan dengan adu penalti. Trezeguet gagal mengeksekusi sepakan 12 pas dan Juve harus keok di laga tersebut. Momen itu kemudian dikenang sebagai peristiwa yang sangat ia sesalkan dalam karir sepakbolanya.

Karirnya di Juve masih berlanjut untuk beberapa musim setelahnya Ia masih produktif sebagai pencetak gol bagi klub. Namun di balik kegemilangannya, berbagai momen kelam lain pernah ia terima ketika si Nyonya Tua harus terdegradasi ke Serie B pada 2006. Juve banyak ditinggal pemain bintangnya. kompatriot di timnas macam Patrick Vieira dan Lilian Thuram pun hengkang. Namun ia putuskan bertahan bersama Del Piero, Mauro Camoranesi dan Pavel Nedved.

Di tahun yang bersamaan, Timnas Prancis sukses mencapai final Piala Dunia 2006 dan bersua Italia. Kali ini cerita berbeda terjadi. Prancis harus keok dari Gli Azzurri di Olympiastadion Berlin. Ada drama sundulan Zinedine Zidane ke Marco Materazzi di partai puncak. Ia semapt mentas sebagai pengganti namun Prancis keok melalui drama adu penalti dengan skor 5-3.

10 tahun membela Juventus mulai dari 2000-2010, Trezege sempat mendulang berbagai catatan spesial seperti dua Scudetto, dua Piala Super Italia dan satu Serie B. Dalam masa baktinya, ia sempat torehkan 171 gol dan 38 assist dalam 320 laga. Setelahnya, ia berkelana ke berbagai klub mulai dari Hercules, Bayinas, River Plate, Newells Old Boys dan akhiri karir di India bersama Pune City pada 2015.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com