Obrolan Vigo: Edin Dzeko yang Serupa Anggur

Obrolan Vigo: Edin Dzeko yang Serupa Anggur

Heri Susanto - March 17, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola Wine atau anggur merupakan sebuah minuman yang akan mengeluarkan cita rasa maksimal andai semakin tua usianya dan ditreatment dengan baik. Hal serupa juga terjadi pada Edin Dzeko. Di saat usianya kian menua dan dinilai bakal habis, the Bosnian Diamond justru tampilkan hal sebaliknya.

Dzeko yang lahir pada 17 Maret 1986 merupakan sosok yang lahir dan besar di Negara konflik. Kala masih berusia belia, ia sempat hidup di era perang Yugoslavia. Negaranya, Bosnia & Herzegovina resmi memisahkan diri dari Yugoslavia pada 1992. Dzeko sempat tinggal di bawah tanah untuk menyelamatkan diri dan ia enggan mengingat lebih jauh masa lalunya itu.

Di awal karir sepakbolanya, Dzeko belum mentas sebagai penyerang. Ia biasa bermain di belakang striker dan kadang menjadi winger dan menjejal posisi sebagi fullback. Namun ia tak mempermasalahkan hal tersebut. Namun kala bermain di Teplice. Ia menempati posisi penyerang. Sama seperti idola masa kecilnya, Andriy Shevchenko.

Dua musim bermain di Republik Ceko, ia sukses membukukan 16 gol dan tiga assist dalam 45 pertandingan. Kuda Hitam Bundesliga, Wolfsburg pun merekrutnya di musim panas 2007 dengan mahar 4 juta Euro. Dzeko mulai menemukan ketajamannya di tanah Jerman.


Baca Juga:


Tiga musim berseragam Die Wolfe, Dzeko sukses mencuri perhatian berkat catatan 85 gol serta 35 assist bersama tim BUMN Jerman itu. Bahkan di musim 2008/09, ia sukses hantarkan klub mendulang gelar. Spesialnya, ia sukses mendulang gelar sebagai pencetak gol terbanyak kedua dengan 26 gol. Sementara partnernya di lini depan, Grafite keluar sebagai top skor dengan torehan 28 gol.

Gelar tersebut bahkan menjadi gelar pertama bagi Wolfsburg dan belum mampu diulangi lagi sampai hari ini. Pasca Wolfsburg, nama Dzeko mulai terangkat pasca menerima pinangan Manchester City di pertengahan musim 2011/12.

Dzeko harus berbagi tempat dengan beberapa nama di lini depan macam Sergio Aguero, Carlos Tevez hingga Mario Balotelli di musim perdananya. Ia langsung hantarkan tim mendulang gelar Premier League yang sudah ditunggu lebih dari 40 tahun silam untuk the Sky Blues.

Di musim kedua dan ketiga, ia juga jarang menjadi pilihan. Namanya kerap kalah saing dengan berbagai juru gedor City di lini depan. Praktis, Dzeko kerap menjadi supersub bagi City. Namun, ia masih berkontribusi dengan mendulang 72 gol dalam 185 laga dan berhasil hantarkan tim mendulang berbagai gelar domestik macam dua gelar Premier League, sepasang Community Shield, satu Piala Liga dan satu Piala FA. Dzeko pun gerah lantaran terus menjadi pemain cadangan dan memutuskan hengkang ke AS Roma di msuim panas 2016.