Obrolan Vigo: Harry Kane, Sosok Tepat di Tim yang Salah

Obrolan Vigo: Harry Kane, Sosok Tepat di Tim yang Salah

Heri Susanto - July 28, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Kane dan Spurs Harusnya Sudah Selesai

Conte ke Bayern Hormati Pemain Klub Lain, Jangan Bahas Soal Harry Kane
Harry Kance, Antonio Conte, Foto: dok goal

Sejatinya, sejak musim 2020/21 dan 2021/22, kane sempat memiliki asa untuk hengkang. Musim 2020/21, Manchester United membidiknya sebagai penyerang guna menjaga kedalaman skuat. Namun asa tersebut ditolak. Musim kemarin, Kane sempat diincar Manchester City guna menjadi suksesor Sergio Aguero.  Dana 100 juta paun siap dikucurkan guna merealisasikan transfer.

Namun bos Spurs Daniel Levy tak bergeming. Ia meminta 150 juta paun bagi siapapun yang ingin mendatangkan Kane. City pun mundur dari perburuan dan Kane bertahan. Yang terjadi di akhir musim, City keluar sebagai juara dan Spurs, seperti biasa, hanya meramaikan slot di Liga Champions.

Penyerang asal Inggris itu menolak asa untuk menjadi sukses seperti mantan rekan setimnya, Kyle Walker. Sejak gabung City pada 2017, Walker pernah mendulang empat gelar Premier League plus berbagai gelar domestik lain. Tak hanya itu, secara performa, ia menunjukan perkembangan yang pesat. Semua catatan Walker unggul jauh dari yang didapatkan Kane bersama Spurs.

Jelang musim 2022/23, Spurs yang mampu finish di zona Liga Champions masih diarsiteki Antonio Conte. Pelatih asal Italia langsung meminta berbagai transfer request penting. Spurs mendatangkan Djed Spance, Ivan Perisic hingga Richarlison dalam skuat. Di atas kertas, mereka jauh lebih kuat dari musim lalu. Asa untuk berprestasi musim depan pun amat terbuka. Meski komposisi skuat sudah terbilang lengkap, dengan Kane-Son-Richarlison di lini depan, godaan kepadanya untuk hengkang masih ada. Bayern Munich yang baru saja kehilangan Robert Lewandowski mengincarnya guna mengisi pos di lini depan.


Baca Juga:


Namun dengan proyek yang dicanangkan Conte bersama Spurs, kemungkinan Kane bertahan terbilang besar. Andai Spurs kembali gagal, mantan kiper mereka, Paul Robinson yang belakangan aktif sebagai pundit menilai asa Kane hengkang ke tim yang bisa memberinya gelar juara amat terbuka.

“Saya kira, godaan Bayern adalah janji jaminan trofi. Dia [Kane] mungkin akan menjuarai Liga Jerman dan punya peluang juara di Liga Champions,” ujar Robinson di Football Insider.

“Menurut saya, Harry akan bertahan untuk satu atau dua musim lagi. Sepertinya sekarang dia merasa lebih aman daripada 12 bulan lalu. Andai musim ini tidak berjalan baik dan Andai Conte pergi musim depan, situasinya bisa berubah dengan cepat. Masa depan Kane akan kembali dipertanyakan,” imbuhnya.

Bersama Spurs, Total ia sudah mendulang 385 laga di lintas kompetisi dan mengepak 247 gol dan 59 assist bersama Spurs. Ia hanya mendulang berbagai gelar personal seperti tiga top skor Premier League, top skor Piala Dunia 2018 (6 gol), top skor kualifikasi Euro 2020 (12 gol), dan kualigikasi Europa League (5 gol)

Akan disayangkan jika Kane memilih terus bertahan di Spurs tanpa mendapatkan apapun. Secara usia ia hampir berkepala tiga dan produktivitasnya mungkin bakal menurun dalam beberapa tahun ke depan. Kane nampaknya harus banyak belajar dari para pemain Tottenham yang menuai sukses di tim lain macam Walker, Dimitar Berbatov, Gareth Bale, Luka Modric hingga Michael Carrick. Nama-nama tersebut sukses mendulang prestasi besar pasca angkat kaki dari “tim yang salah”

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com