Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Joshua Kimmich, Perpanjangan Tangan Lahm yang Berhasil Bertransformasi

Obrolan Vigo: Joshua Kimmich, Perpanjangan Tangan Lahm yang Berhasil Bertransformasi

Vivagoal Berita Bola Joshua Kimmich saat ini menjadi pemain yang lumayan penting dalam tubuh Bayern Munich. Sang pemain sukses menjadi sosok sentral di lini tengah Die Roten. Ia sukses bertransformasi menjadi perpanjangan tangan Philipp Lahm yang sukses kala digeser ke lini tengah.

Joshua Kimmich, yang lahir pada 8 Februari 1995 sejatinya merupakan sosok yang memulai karir sebagai fullback kanan. Sosok kelahiran Rotwell, 27 tahun silam banyak bermain sebagai fullback di awal-awal karirnya bersama tim junior Vfb-Stuttgart. Ia sempat dilego ke RB Leipzig pada 2013 lantaran tak mendapatkan tempat utama.

Leipzig, yang kala itu mentas di divisi tiga menebusnya dengan mahar 500 ribu Euro. Bersama Die Roten Bullen, Kimmich mulai tunjukan sinarnya. Namun, dalam periode sebagai pemain profesional, Kimmich banyak mentas di berbagai posisi.  Pelatihnya kala itu, Alexander Zorniger sempat mencoba sang pemain di berbagai posisi mulai dari gelandang tengah, gelandang bertahan hingga fullback kanan.

Ia sempat mengantarkan klub promosi ke Bundesliga 2. Tak hanya itu, namanya juga masuk dalam Timnas Jerman U-21 pada 2014 silam. Stuttgart yang paham akan potensi besar sang pemain memanggilnya pulang pada 2015 silam dengan mahar 1,5 juta Euro. Belum sempat mentas bersama tim masa kecilnya, ia keburu dilego ke Bayern dengan mahar hampir enam kali lipat yakni 8,5 juta Euro.


Baca Juga:


Kedatangannya ke Bayern bukannya tanpa sebab, Kimmich memang sudah dipantau lama oleh Pep Guardiola ketika ia masih memperkuat Timnas Junior Jerman di Euro U-19 beberapa waktu lalu. Pep merasa, si pemain bisa memberikan perbedaan dalam timnya.

Kimich pun awalmnya sempat tak percaya lantaran ia banyak menghabiskan waktunya di divisi dua. Di sisi lain, Bayern bisa mendatangkan siapapun yang mereka mau. Namun apa mau dikata, Guadriola-lah yang pada akhirnya mau membawanya ke Allianz Arena.

Bersama Pep Guardiola, ia kembali dicoba di berbagai posisi. Kimmich sempat mentas di posisi fullback kanan. Namun jumlahya relatif sedikit. Ia lebih banyak bermian di sisi tengah. Berbagai pos macam bek tengah, gelandang bertahan dan gelandang tengah pernah dicobanya.

Pasca kepergian Pep untuk menukangi Manchester City, Kimmich pun masih diandalkan oleh dua pelatih Bayern setelahnya, Carlo Ancelotti dan Niko Kovak. Bersama Ancelotti, Kimmich kembali ke posisi aslinya, fullback kanan. Sementara di bawah arahan Kovac, Kimmich kembali mentas di berbagai posisi.

Kimmich yang Terus Bertransformasi

Sumber: Liga Olahraga

Serbabisanya Kimmich mentas di berbagai posisi dan tampil sama baiknya juga membuat Bayern selalu hadirkan namanya dalam starting line up. Bahkan, kecerdasan sang pemain yang terbilang adiptif di lintas posisi sempat mendapatkan pujian dari Jose Mourinho, beberapa waktu lalu.

“Saya melihatnya [Kimmich] sebagai pemain jempolan di posisi bek kanan, bek kiri, bek tengah, no.6, no. 8, no.10… dia punya kemampuan untuk menjadi apa pun. Dia cerdas dan mengerti apa yang harus dilakukan di sini atau di sana. Saya pikir dia fenomenal—sangatlah fenomenal,” ucap Mourinho kepada DAZN.

Namun di era Niko Kovac dan Hansi Flick, Kimmich lumayan sering mentas sebagia gelandang tengah lantaran di pos fullback kanan sudah hadir Benjamin Pavard. Kala pemain asal Prancis itu under perform, Kimmich ditarik untuk mengisi pos tersebut.

Di msuim 2019/20 lalu, kala Bayern sukses mendulang treble winners, ia sempat mentas sebanyak 15 kali sebagai fullback kanan. Dalma kesempatan tersebut satu gol serta enam assist sukses ia persembahkan bagi klub.

Semusim berselang, ia kemabli mentas sebagai gelandang bertahan guna mengakomodir maksimalnya peran Leon Goretzka di lini tengah. Hal yang sama pun juga terjadi pada musim-musim setelahnya.

Kimmick tak hanya piawai memainkan peran sebagai gelandang tengah guna memutus rantai serangan. Ia juga kerap memberikan assist-assist penting bagi tim. Sejauh ini, ia sudah membukukan 147 laga saat mentas sebagai gelandang bertahan dan sukses mengoreksi 18 gol serta 37 assist bagi klub yang dibelanya.

Transformasi Kimmich yang berubah dari seorang fullback kanan menjadi gelandang bertahan pun membuatnya disamakan dengan legenda Bayern, Philipp Lahm. Pemain mungil tersebut memang biasa mengisi dua pos tersebut kala diarsiteki Pep Guardiola. Namun, Kimmich enggan untuk disamakan dengan Lahm.


Baca Juga:


“Saya selalu ingin menjadi diri sendiri, bukan Phillip Lahm. Tentu saja Lahm adalah pemain hebat—bahkan ketika dia bermain buruk, dia masih lebih baik dari yang lain. Ada konsistensi yang tinggi dalam tiap penampilannya dan Anda ingin menyamainya.”

“Namun, Anda ingin bermain sebagai diri sendiri. Orang-orang tidak lagi membandingkan saya dengan Lahm, dan itu lebih baik bagi saya,” tukasnya.

Sejak membela Bayern pada 2015 lalu, ia sukses hantarkan klub mendulang sederet prestasi mulai dari enam Bundesliga, tiga DFB-Pokal, 5 Piala Super Jerman, satu Piala Super Eropa. Satu Piala Dunia Antarklub dan satu Liga Champions.

Total, ia sudah mendulang 283 penampilan bersama Die Roten di lintas kompetisi dan mencetak 33 gol serta 77 assist dalam 6,5 tahun masa baktinya bersama klub.

Alles Gute zum Geburtstag, Joshua.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

 

Exit mobile version