Obrolan Vigo: Roda-Roda Kehidupan Cristiano Ronaldo

Obrolan Vigo: Roda-Roda Kehidupan Cristiano Ronaldo

Heri Susanto - January 3, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Berita Bola – Cristiano Ronaldo sudah memutuskan berlabuh ke Al Nassr pasca kontraknya diputus Manchester United pasca wawancara dengan Piers Morgan. Ia seakan membuktikan diri jika roda kehidupan memang berputar. Namun putaran justru menuju ke arah terbaik.

Sebagai pesepakbola, Ronaldo sudah mengalami serangkaian perjalanan menarik. Mulai dari wonderkid di Sporting CP. Bertransformasi menjadi pemain potensial dan bintang besar di Manchester United, mengepak perjalanan karir fantastis bersama Real Madrid. Betualang sejenak ke Utara Eropa dengan berlabuh ke Juventus.

Dari rentetan perjalanan tersebut kisah sukses ia sematkan bersama berbagai klub. Bahkan, namanya terpatri sebagai pemenang lima Liga Champions bersama United dan Real Madrid. Rentetan rekor individu, 5 Ballon d’Or pun pernah direngkuh dalam periode emasnya.

Tak hanya itu, ia juga sempat berjasa bagi negaranya dengan hantarkan Portugal memenangi Euro 2016 dan Nations League 2019. Prestasi tersebut menurutnya adalah hal yang luar biasa dan pencapaian tersebut tak bisa disamakan dengan prestasi yang direngkuh negara lain.


Baca Juga:


“Pencapaian untuk menang bagi Portugal tidak sama dengan Argentina atau Brasil atau bahkan Jerman,” ucapnya seperti diwartakan Fox Sport.Β  “Ini sangat, sangat lebih sulit,” ujar pria pemilik 5 gelar Ballon d’Or tersebut menambahkan.

Sebagai pesepakbola, pencapaiannya kian sempurna meski Piala Dunia masih belum bisa dibawa ke Semenanjung Iberia. Namun hal tersebut bukan masalah. Toh Eric Cantona, Gabriel Batistuta, Dennis Bergkamp hingga Paolo MaldinI tetap melegenda meski tanpa capaian tersebut. CR7 layak masuk dalam kriteria yang sama dan berbagi ruang dengan mereka.

Satu-satunya hal minor yang mungkin dilakukan adalah kembali ke Manchester United di tahun 2021. Ronaldo hampir memenangkan semua gelar bersama Setan Merah pada periode pertamanya dalam rentang 2003-2009 lalu. Nostalgia jelas bukan sebuah solusi menarik dan layak untuk dikumandangkan kembali.

Pada musim perdananya, ia masih sempat membantu tim dengan bukukan 24 gol dan tiga assist dari 38 laga yang dimainkan di lintas kompetisi. Sosok asal Portugal seakan membuktikan diri belum benar-benar habis. Namun sayangnya, kepiawaian Ronaldo seorang tak dibarengi dengan performa klub.

United harus memecat Ole Gunnar Solskjaer dan mengganti dengan Ralf Rangnick. Tim memiliki gaya bermain yang nyaris berbeda dalam semusim. Pada akhirnya, Setan Merah hanya mampu finish di peringkat enam dan gagal mentas di Liga Champions. Hal tersebut jelas merupakan tamparan baik bagi Ronaldo maupun United.

Main di Liga malam Jumat, sementara Lionel Messi ada di Liga Champions adalah sebuah kemunduran. Oleh karenanya, guna kembalikan reputasi,Β  ia mulai tawarkan diri ke berbagai tim Eropa yang main di Liga Champions. Berbagai tim, termasuk Atletico Madrid dan Borussia Dortmund. Hasilnya? Tak ada yang mau merekrut, Ronaldo bertahan.