Pjanic: Sarri Tak Percaya dan Ragu Pada Para Pemain Juventus!

Vivagoal – Serie A – Miralem Pjanic membeberkan fakta cukup mengejutkan terkait mantan pelatihnya di Juventus, Maurizio Sarri. Menurutnya rasa percaya Sarri pada para pemainnya sendiri sangat minim.

Meski tetap meraih Scudetto, penampilan Juventus tak bisa dikatakan benar-benar gemilang sepanjang musim lalu. Mereka harus rela kehilangan beberapa kesempatan trofi seperti Coppa Italia, Super Copa Italia, dan Liga Champions.

Sorotan tajam tentu langsung ditujukan pada allenatore mereka saat itu, Maurizio Sarri. Pola permainan yang dijalankan oleh Sarri sama sekali tak membuat Juve lebih baik ketimbang saat dilatih oleh Massimiliano Allegri.

Pada akhirnya Sarri harus dipecat dari Juventus. Presiden Klub, Andrea Agnelli sendiri menjelaskan jika tidak ada chemistry antara Sarri dengan para pemain Juventus.

Rupanya situasi di ruang ganti Si Nyonya Tua itu lebih buruk dari perkiraan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh mantan bintang mereka Miralem Pjanic, yang kini hengkang ke Barcelona.

“Hal yang membuat saya masih kecewa hingga sekarang adalah Sarri tak percaya pada anak asuhnya dan itu sangat menggangu,”ujar Pjanic pada Tuttosport.

“Cara dia menilai pemain yang salah merupakan aspek terburuk. Karena setiap pemain di ruang ganti akan selalu memberikan segalanya untuk klub dan tim.

Baca Juga:

• Del Piero Berikan Pesan Khusus kepada Pirlo
• Tinggalkan Manchester United adalah Keputusan Terbaik Lukaku
• Belum Hadirkan Trofi, Pelatih Inter Sebut-sebut Liverpool
• Jelang El Clasico, Dua Wonderkid Barca Kenang Selebrasi Ikonik Messi 

“Kamu mungkin tidak bisa cocok dengan satu atau dua orang, tapi itu tak pernah mempengaruhi kami. Karena stiap pemain ingin menang dan mereka sangat profesional serta ingin mengejar tujuan utama.

“Jadi jika seorang pelatih meragunkannya, itu berarti kamu tidak memiliki chemistry yang dikatakan oleh Presiden Klub.”

Artinya menyiratkan jika Sarri memiliki pandangan jika beberapa pemain Juventus tengah menjalankan rencana untuk melawannya dan tidak memberikan kemampuan mereka 100 persen.

“Tak ada yang meragukan kualitas Sarri sebagai pelatih, tapi saat itu ada masalah disana. Pada akhirnya, kami tetap membawa pulang Scudetto lagi, yang tak boleh dianggap remeh.