Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Bintang Sepakbola Dunia yang Mentas dan Pensiun di Asia

5 Fakta Bintang Sepakbola Dunia yang Mentas dan Pensiun di Asia

Vivagoal Berita BolaCristiano Ronaldo resmi datang ke Al Nassr yang mentas di Saudi Pro League. Selain Ronaldo, ada berbagai bintang sepakbola dunia yang mengakhiri karir mereka di Asia alih-alih di Eropa ataupun Amerika Serikat.

Ronaldo datang ke Al-Nassr di bursa Januari ini pasca kontraknya diputus oleh Manchester United pasca lakukan wawancara kontroversial dengan Piers Morgan tanpa seizin klub. Ia resmi menjadi pesepakbola dengan bayaran termahal. CR7 mendapatkan bayaran 200 juta Euro per tahun!

Angka tersebut meliputi gaji dan rangkaian branding lain. Asia memang tak segan memberikan gaji tinggi bagi para pesepakbola Dunia agar mau mentas di sana. Chinese Super League pernah melakukan hal yang sama beberapa waktu lalu kala daratkan Carlos Tevez, Nicolas Anelka, Didier Drogba hingga Oscar.

Mereka jelas harus beradaptasi ulang dengan kultur, budaya hingga cuaca. Meski sempat main, tak semua nama yang dibayar tinggi tersebut rela pensiun di Asia. Nyatanya, beberapa nama yang disebut di atas memilih pensiun di tim lain di luar Asia dan hanya sedikit pemain top yang rela habiskan karir di Benua Kuning.


Baca Juga:


Meski begitu, ada serangkaian pemain kelas kakap dari seluruh Dunia yang sudah malang melintang dan berprestasi di sana untuk kemudian putuskan akhiri karir di Asia. Di luar pendapatan yang besar, mereka juga bisa mengepak pendapatan fantastis hasil dari kerjasama komersial kala berada di Asia.

Vivagoal telah merankum lima pemain Dunia yang putuskan pensiun di Asia. Semua nama yang disemat di bawah merupakan ikon sepakbola dari berbagai generasi yang berdekatan. Beberapa di antaranya bahkan pernah hantarkan negara masing-masing juarai Piala Dunia. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Gabriel Batistuta (Al Arabi)
Sumber: Brilio

Gabriel Batistuta resmi meninggalkan hingar bingar sepakbola Eropa pada 2003 lalu. Faktor usia yang kian senja serta dirinya yang rentan cedera membuat Batigol merapat ke Qatar dan memperkuat tim asal Negeri Minyak, Al Arabi.

Reputasi Batistuta sebagai penyerang tajam meski dirinya telah berumur tetap terjaga di sana. Dalam rentang waktu 2003-2005, ia sempat mendulang 25 gol dari 21 laga yang dimainkan bersama Al-Arabi. Setelahnya, sosok asal Argentina memutuskan pensiun.

Semasa masih mentas di Eropa, Batistuta dikenal sebagai penyerang tajam untuk Fiorentina dan AS Roma. Bahkan, bersama dua tim asal Italia tersebut, ia sukses hantarkan berbagai prestasi domestik dalam wujud Serie A dan Coppa Italia.

  1. Xavi Hernandez (Al Sadd)
Sumber: Goal

Xavi Hernandez memutuskan meninggalkan barcelona pada 2015. Kala itu, sosok asal Spanyol mengklaim dirinya tak bisa lagi 100 persen memberikan kontribusi terbaik bagi Azulgrana sehingga ia memutuskan hengkang ke Qatar dan bergabung bersama Al-Sadd.

Di sana, ia mentas selama empat tahun dan hantarkan tim mendulang berbagai gelar prestis macam Liga Super Qatar dan Pialal Emir. Tak hanya beroperasi sebagai pemain, pasca gantung sepatu pada 2019, Xavi langsung ambil kendali sebagai juru taktik tim dan membuat namanya berprestasi di Asia dengan catatan yang ditorehkannya bersama klub.

  1. Alessandro Del Piero (Dehli Dynamos)
Sumber: 90min

Legenda hidup Juventus ini boleh dibilang menjadi sosok yang amat setia kala berseragam si Nyonya Tua. Kala Juve terjerat kasus calciopoli pada medio 2006, ia bersama David Trezeguet, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved dan Mauro Camoranesi memutuskan tak angkat kaki dari klub meski Manchester United sempat menawarinya kesempatan main di level tertinggi.

Kebersamaan pemenang Piala Dunia 2006 bersama Juventus rampung pada 2012, kala itu ia memutuskan hengkang ke A-League dengan memperkuat Sydney FC selama dua musim. Di sana, Alex mampu sumbangkan 24 gol dalam 48 penampilan.

Pasca Australia, Del Piero sejatinya sempat mendapatkan serangkaian tawaran. Namun dirinya memutuskan untuk merapat ke India dan mentas di musim inagurial perdana Indian Super League bareng Delhi Dynamos selama empat bulan dan memiliki status sebagai pemain dengan gaji tertinggi. Ia mentas 10 laga di sana dan mencetak satu gol.


 Baca Juga:


  1. Fabio Cannavaro (Al-Ahli)

Sebagai seorang bek tengah, Cannavaro mampu membukukan status penting di jagad sepakbola. Dirinya merupakan bek pertama yang mendulang gelar Ballon d’Or pada 2006 silam. Pencapaian apik tersebut sukses ia sematkan tak lama setelah hantarkan Italia menjadi juara Piala Dunia.

Cannavaro terkenal sebagai bek dengan reputasi mumpuni di usia prime-nya. Ia pernah memperkuat jajaran tim penting asal Italia macam AC Parma, Inter Milan dan Juventus. Ia juga sempat berseragam Real Madrid dan masuk dalam proyek Galacticos jilid II.

Pasca tinggalkan Juventus di musim 2009/10, ia merumput di Al Ahli di Uni Emirat Arab pada tahun terakhirnya sebagai pesepakbola. Ia sempat mentas dalam 16 laga. Sosok asal Italia putuskan pensiun pasca doktor mengkalim dirinya tak bisa lagi bermain sepakbola lantaran masalah pada lututnya.

  1. Tim Cahill (Jamshedpur)
Sumber: jamshedpur

Di antara empat nama di atas, Tim Cahill mungkin bukan sosok yang terbilang berprestasi. Dalam karirnya di level klub, sosok asal Australia hanya memperkuat berbagai tim Eropa yang bisa dibilang medioker macam Millwall dan Everton.

Meski begitu, reputasinya sebagai salah satu pesepakbola terbaik Australia tak terbantahkan sampai hari ini. Soal prestasi bersama tim,gelar juara yang didapatkan hanya terpusat di Timnas Australia dan New York Red Bulls kala hantarkan Banteng Merah mendulang Supporter Shield pada 2015. Pasca Eropa, ia sempat bermain di MLS, Tiongok, pulang kampung sejenak, kembali ke Millwall dan akhir karir bersama tim asal Inia, Jamshedpur pada 2019 lalu.

Bersama kontestan India Super League, Cahill sempat mentas dalam 11 laga dan mengepak dua gol serta satu assist sebelum akhiri karir di Negeri Bollywood.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

 

Exit mobile version