Vivagoal – Berita Bola – Banyak pemain top dunia yang sempat melanjutkan karir ke Greece Super League. Sejak lama, Liga Yunani memang menjadi destinasi sejenak bagi para pemain yang masih ingin bermain di Eropa namun kekurangan peminat.
Sebagai sebuah negara, Yunani dikenal sebagai tempat yang tepat untuk menghabiskan musim panas. Banyak pantai indah di Negeri Dewa-Dewa mulai dari Myknos, Santorini, Corfu atau wisata perkotaan klasik di Athens. Selain sajikan wisata, kuliner mereka juga terbilang lumayan mumpuni untuk menggoyang lidah dari para wisatawan.
Soal negara, Yunani juga bukan Negara dengan kultur sepakbola yang kuat. Timnasnya hanya sekali mendulang gelar Piala Eropa 2004 ketika masih ditukangi Otto Rahhagel. Mereka juga belum pernah mentas di Piala Dunia sekalipun.
Hwaing In-beom 🇰🇷 received 417 passes in attacking half-space in Super League Greece 🇬🇷 season.
91 more than the player with the 2nd most… also played 501 from here, 43 more than #2
Here’s all his passes received in these areas and passes played from here#slgr #olympiacos pic.twitter.com/KQX8iX4JuK
— Ben Griffis (@BeGriffis) June 10, 2023
Di level klub, Yunani memiiki tiga tim besar yakni Panathinaikos, Olympiacos, AEK Athens dan belakangan PAOK pun menyeruak. Namun di antara berbagai tim tersebut, belum ada satu pun tim yang sukses bicara di Eropa entah dalam wujud Liga Champions, Europa League maupun Europa Conference League.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Alessandro Nesta, Tembok Kokoh Roma di Kota Mode
- Obolan Vigo: Barcelona yang Berupaya Mengambil Celah di Liga Champions
- Obrolan Vigo: Everton yang Butuh Degradasi untuk Bebenah
- Obrolan Vigo: Paul Pogba yang Menyia-Nyiakan Potensi Besarnya
Tim yang lumayan jauh melaju di Eropa adalah Panathinaikos. The Shamrock sempat melaju ke final Liga Champions musim 1971 lalu. Namun mereka keok di partai final oleh Ajax Amsterdam yang kala itu diasuh oleh RInus Michels dan ada Johan Cruyff dalam era prime bersama De Godenzonen.
Meski tak memiliki reputasi mumpuni di Eropa, nyatanya banyak pesepakbola top dari mancanegara yang bersliweran di Negeri Dewa-Dewa. Sejak masa lampau sampai hari ini, berbagai pemain dari seluruh dunia mentas di sana. Kebanyakan berasal dari Amerika Selatan, Eropa, Asia hingga Amerika Utara.
Di antara berbagai nama yang pernah dan masih bermain, Greece Super League pernah kedatangan berbagai nama besar yang pernah memenangi Liga Champions, mendulang berbagai prestasi di kancah domestik hingga Piala Dunia. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Rivaldo
Rivaldo merupakan pesepakbola yang punya reputasi lumayan besar. Ia suha membuktikan ketika masih bermain di Brasil, Spanyol hingga Italia. Dalam karirnya, berbagai tim besar macam Palmeiras, Deportivo La Coruna hingga Barcelona dan AC Milan pernah ia perkuat.
This pass from Rivaldo 😍 pic.twitter.com/ltKURJ48r0
— 90s Football (@90sfootball) March 16, 2024
Rivaldo menjadi bagian ketika Brasil memenangi Piala Dunia 2002 di Korea Jepang. Namanya juga pernah hadir di Piala Dunia 1998 ketika tim samba menjadi runner up. Berbagai gelar domestik di Brasil, Spanyol, Italia hingga Liga Champions pernah ia menangkan.
Pada 2004 ketika kontraknya bersama Cruzeiro rampung, Rivaldo memutuskan kembali ke Eropa dan memperkuat Olympiacos dan mentas tiga musim di sana. Bersama salah satu tim tersukses Yunani itu, ia sempat membukukan 43 gol dalam 81 laga. Tak hanya tiga musim, ia menambah masa baktinya selama semusim ketika merapat ke AEK Athens. Di Yunani, ia memenangkan Liga Super Yunani tiga kali dan sepasag Piala Yunani.
- Esteban Cambiasso
Esteban Cambiasso merupakan nama besar lain yang memutuskan merapat ke Yunani. Sebagai pemain, sosok asal Argentina pernah mendulang berbagai kesuksesan di Spanyol dan Italia ketika masih memperkuat Real Madrid dan Inter Milan.
Bersama Madrid, berbagai gelar domestik sempat direngkuh. Hal serupa juga terjadi ketika memperkuat Inter. Pasca kedua tim tersebut, Cambiasso sempat meneken kontrak jangka pendek dengan Leicester City pada 2014. Meski sempat menjadi idola baru d King Power Stadium, ia memutuskan angkat kaki ke Yunani dan bermain untuk Olympiacos.
Di sana, ia bermain selama dua musim dan sempat mempersembahkan gelar Piala Yunani dan Liga Super. Dua musim di sana, ia sempat mentas 49 kali dan mendulang 7 gol serta tiga assist bagi klub.
- Marcelo
Sebagai pemain, karir Marcelo lumayan terbilang lengkap. Ia sempat mendulang berbagai gelar domestik besama tim masa kecilnya, Fluminense. Setelahnya, ia hengkang ke Real Madrid dan kukuhkan status sebagai salah satu fullback terbaik dunia.
Di Madrid, siapapun pelatih yang masuk, posisi Marcelo seakan tak tersentuh pemain lain. Berbagai rekor pernah ia buat bersaa Los Blancos. Ia tercatat pernah lebih dari 500 kali tampil di tim utama dan hantarkan tim menangi seabrek gelar termasuk 5 Liga Champions.
Felicidades Mi Madrid 🤍
122 Años de leyenda ✨
Una inmensa alegría ser Madridista 😍@realmadrid pic.twitter.com/9eKWwQK8f6— Marcelotwelve (@MarceloM12) March 6, 2024
Pasca kontraknya bersama Madrid rampung pada 2022, ia sempat dikaitkan dengan berbagai klub sebelum merapat ke Olympiacos bersama mantan rekan setimnya, James Rodriguez. Di sana, Marcelo bermain selama semusim. Namun performanya kurang mengigit lantaran hanya mendulang 10 laga dan mengepak tiga gol. Setelahnya, ia memutuskan pulang ke tim pertamanya, Fluminense.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Besar yang Pernah Mentas di Leicester City
- 5 Fakta Marko Marin, Messi Jerman yang Gagal
- 5 Fakta Pemain Favorit Jose Mourinho
- 5 Fakta Wonderkid Manchester United yang Karirnya Gagal Bersinar
- Alvaro Recoba
Recoba memiliki reputasi sebagai salah satu playmaker Uruguay yang potensial di awal kemunculannya. Karir sang pemain lumayan terangkat ketika mentas untuk sepasang tim lokal Danubio dan Nacional. Catatan tersebut membuatnya dilirik berbagai tim Eropa.
Inter Milan kemudian mengamankan sang pemain dengan mahar 3.6 juta Euro. Ia datang bersamaan dengan Ronaldo Nazario. Dalam karirnya di Inter, Recoba tak selalu bermain reguler. Namun ia kerap menjadi pembeda kala dibutuhkan melalui sepakan keras entah open play ataupun set piece.
Di Inter, ia sempat hantarkan tim menangi Piala UEFA musim 1997-98 dan beberapa gelar domestik Italia macam Scudetto, Piala Super Italia maupun Coppa Italia. Ia sempat dipinjamkan ke Torino dan memutuskan gabung ke tim Yunani Panionios.
Di sana, karirnya kurang berjalan maksimal lantaran masalah cedera. Dalam dua musim, Recoba hanya mengoreksi 5 gol dalam 21 laga yang dimainkan.
- Darko Kovacevic
Serbia memiliki ruang untuk para penyerang tajamnya dari masa lalu. Jauh sebelum era Mateja Kezman hingga Luka Jovic atau Dusan Vlahovic, mereka memiliki predator ulung pada medio 90an dalam wujud Darko Kovacevic.
Sosok yang karirnya sempat melesat bersama Red Star Belgrade sempat jalani pasang surut karir ketika mentas di Inggris bersama Sheffield Wednesday. Karirnya tak baik baik saja sebelum ia merapihkannya ketika menerima pinangan Real Sociedad pada 1996.
Beberapa pemain Real Sociedad yang perlu diwaspadai Inter Milan.
Niat Kahveci, Xabi, Darko Kovacevic, Valery Kingpin, dan siapa lagi?? pic.twitter.com/5Vr6yEWWiI
— SERIE A LAWAS (@SerieA_Lawas) September 20, 2023
Berikutnya, ia berturut-turut memperkuat Juventus, Lazio dan kembali ke Sociedad. Dalam pengelanaan tersebut, hanya ada Piaa Intertoto yang dimenangkannya bersama si Nyonya Tua. Namanya sempat dua kali menjadi top skor Piala UEFA pada musim 1998/99 dan 1999/00.
Kovacevic kemudian memutuskan hengkang ke Yunani guna menerima pinangan Olympiacos. Di sana, ia sempat hantaran tim menangi dua kali double winners domestik dan satu Piala Super Yunani pada 2007. Total, 5 gelar ia koreksi dan 31 gol dari 60 laga di lintas kompetisi sukses dibukukan sebelum putuskan pensiun.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com