5 Fakta Legenda Sepakbola yang Tak Pernah Main di Piala Dunia
- Alfredo Di Stefano
Di Stefano mungkin menjadi pemain paling apes yang tak pernah mentas di Piala Dunia. Kehebatannya kala berseragam Real Madrid di medio 50an menjadi bukti. Bahkan, Pele pernah menyanjungnya sebagai pesepakbola terbaik yang pernah ada.
Di Stefano pernah memperkuat tiga tim nasional yakni Spanyol, Kolombia dan Argentina. Kala itu, FIFA memang membolehkan seorang pesepakbola berganti kewarganegaraan lantaran belum ada regulasi soal membela Timnas. Di Piala Dunia 1950, Argentina tak berparsipasi. Hal tersebut membuat legenda Real Madrid membelot membela Timnas Kolombia. Ia gagal memabwa negara Pablo Escobar itu melaju ke turnamen akbar.
Setelahnya, Di Stefano mendapatkan kewarganegaraan Spanyol. Ia sempat tampil di babak kualidikasi Piala Dunia. Namun, La Roja gagal lolos ke Piala Dunia 1958. Spanyol sejatinya sempat mentas di Piala Dunia 1962. Namun Di Stefano tak bisa tampil lantaran tengah mengalami cedera.
- George Best
Kehebatan George Best bersama Manchester United di medio 60an sekaan tak bisa ditandingi pemian lain. Ia bahkan menjadi sosok pertama yang menurunkan kutukan nomor 7 dalam skuat Setan Merah. Hal tersebut bahkan masih berlaku sampai saat ini.
Kehebatan Best di level klub nyatanya tak bisa ia tularkan ke level timnas. Ia gagal membawa Irlandia Utara main di Piala Dunia. Sebenarnya, kala negaranya sempat masuk putaran final Piala Dunia 1982 di Spanyol, nama Best disebut akan dibawa oleh manajer saat ini, Billy Bingham. Namun kesemaptan untuk Best sama sekali tak pernah datang. Soal tak dibawanya Best, ia sempat buka suara.
Ryan Giggs and George Best. pic.twitter.com/82RRqzYhqA
— 90s Football (@90sfootball) October 24, 2022
“kala itu, saya bermain setiap Minggu bersama tim asal Amerika Serikat. Namun kami tak bermain baik. Billy semapt menonton saya dan kami tak bermain baik dalam laga uji coba melawan Hibernian. Saya memang tak merasa bisa dipangguil. Namun saya berharap bisa menjadi bagian dari Timnas dan bermain 15 menit untuk merasakan Piala Dunia. Hal itu tak terjadi,” ucap best seperti diwartakan Bleacher Report.
- Ryan Giggs
Pada medio 90an, Giggs menjadi sosok yang lumayan disegani bersama Manchester United. Sebagai winger, ia memiliki kecepatana, visi serta akurasi sepakan yang terbilang luar biasa. Hal tersebut menjadikannya seabgai salah satu winger yang lumayan disegani di dataran Eropa.
Berbagai gelar sempat ia persembahkan bersaam Setan Merah, termasuk treble winners pada 1999 dalam wujud Premier League, Piala FA dan Liga Champions. Meski mencatatkan sederetn prestasi di level klub, hal tersebut berbanding terbalik dengan capaiannya di Timnas.
Pengepak 64 caps dan 12 gol bagi Wales gagal meloloskan negaranya ke Piala Dunia sebagai pemain. Sebagai pelatih, ia sempat hantarkan Wales Berjaya di babak kualifikasi Piala Dunia. Namun dirinya mundur di tahap akhir meski negaranya sukses mengunci posisi di Piala Dunia 2022 ini.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo Stephan El Shaarawy, Wonderkid yang Medioker
- Obrolan Vigo: Napoli yang Tak Lagi Jadi Kuda Hitam
- Obrolan Vigo: Manchester City Tak Punya Tempat untuk Pemain Akademinya
- Obrolan Vigo: invincible Hanya Punya Arsenal, Bukan Tim Lain
- Eric Cantona
Eric Cantona memiliki bakat besar dalam hal sepakbola. Berbagai prestasi pernah ia torehkan di level klub kala masih bermain di tanah kelahirannya maupun ketika merumput ke Inggris bersama Leeds United dan Manchester United.
Namun sikap terpramentalnya membuat the King gagal mendapatan tempat di Timnas Prancis. Sang pemain sempat terlibat friksi dengan pelatih Le Bleu Henri Michel yang mencoretnya dari kualifikasi Piala Dunia 1990.
Cantona sempat menjadi sosok kepercayaan di bawah arahan Michel Platini dan Gerard Houllier. Namun aksinya kala melakukan sepakan kung fu ke fans Crystal Palace membuat namanya tak bisa memperkuat Timnas di Piala Dunia 1998. Posisinya digantikan oleh Zinedine Zidane.
- Ian Rush
Sebagia seorang penyerang, Rush merupakan juru gedor yang terbilang tajam. Ia sukses mengoreksi berbagai catatan manis kala berseragam Liverpool. Bersama the Reds. Ia pernah membukukan 336 gol dalam 548 pertandingan. Dalam periode tersebut, sepasang gelar Liga Champions dan lima gelar Ligapernah ia persembahkan untuk the Reds.
Di level timnas, ketajamannya bahkan sama sekali tak memudar. Ia mampu mendulang 28 gol dari 73 laga. Meski begitu, ketajamannya tak cukup untuk membantu Wales berprestasi di kompetisi Kontinental. Dalam pediode bermainnya, the Red Dragon memang kerap absen di Piala Dunia.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com