Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Maroko, Tim Afrika Pertama yang Tembus Semifinal Piala Dunia

5 Fakta Maroko, Tim Afrika Pertama yang Tembus Semifinal Piala Dunia

Vivagoal Berita BolaTimnas Maroko sukses memecahkan rekor sebagai tim Afrika Pertama yang berada di semifinal Piala Dunia 2022. Hal ini menjadi prestasi tersendiri lantaran langkah mereka sebelumnya tak pernah diprediksi bakal sejauh ini.

Maroko tak memiliki tantangan berarti untuk lolos ke Piala Dunia 2022. Mereka mampu melaju dari fase kualifikasi dengan mulus. Pada babak ketiga, fase yang menentukan kelolosan negara Afrika. Mereka menang sekali dari dua leg yang dilangsungkan melawan Republik Demokratik Kongo masing-masing dengan skor imbang 1-1 di pertemuan pertama dan menang 4-0 di pertemuan kedua.

Maroko lolos bersama empat wakil Afrika lain seperti Ghana, Kamerun, Senegal dan Tunisia. Perjalanan mereka di fase grup F terbilang mengejutkan. Sempat bermain imbang 0-0 melawan Kroasia, tim besutan Walid Regragui menang melawan Belgia dan Kanada. Mereka melaju ke fase 16 besar dengan catatan nyaris sempurna. Dua kali menang dan sekali seri dari tiga laga yang telah dimainkan.

Di fase gugur, mereka kembali tampil galak dengan mengandaskan Spanyol dan Portugal melalui cara berbeda. Spanyol dipulangkan dengan drama adu penalti. The Atlas Lion menang dengan skor 3-0. Sementara di fase perempat final, Portgual dengan Cristiano Ronaldo-nya dipulangkan melalui satu gol dari Youssef En-Nesyri di babak pertama.


Baca Juga:


Hal tersebut memberikan catatan apik bagi sepakbola Maroko dan Afrika secara keseluruhan. Vivagoal meiliki 5 Fakta unik yang diberikan Achraf Hakimi dan kolega sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Dunia 2022.

Spesialnya, catatan yang dibukukan Maroko beberapa di antaranya tak mampu disamai oleh tim manapun. Apa saja itu? Berikut faktanya,

  1. Pemecah Rekor Tim Afrika di Piala Dunia
Timnas Maroko, Foto: dok Goal

Negara Afrika sudah mengikuti Piala Dunia sejak 1934 lalu. Prestasi terbaik dari Negara-Negara yang tergabung di Benua Hitam paling mentok hanya sampai babak peremapat final. Sejauh ini, ada Kamerun (1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010) yang hanya mencapai fase 8 besar.

Mayoritas negara Afrika yang kerap berjibaku di fase 16 besar Piala Dunia gugur. Tak hanya itu, banyak pula yang terlempar dari fase gugur turnamen empat tahunan itu. Namun Maroko adalah anomali tersendiri. Pada Piala Dunia 2022, mereka melaju ke babak semifinal;

Catatan tersebut membuat mereka sejajar dengan Korea Selatan sebagai Negara Asia pertama yang mampu mencapai fase empat besar. Bedanya, mereka tak memiliki kontroversi seperti Korsel di Piala Dunia 2022 lalu. Apapun hasil melawan Prancis di tengah pekan ini, Maroko akan tetap membuat masyarakatnya bangga jika Negara Afrika masih mampu berbicara banyak di pentas dunia.

  1. Mayoritas Pemainnya Main di Eropa
Timnas Maroko, Foto: dok Pantau

Moncernya prestasi dari Maroko di Piala Dunia 2022 tak lepas dari peran para pemainnya yang mentas di Eropa. Saat ini, dari 26 nama yang dipanggil Walid Regragui, ada 20 nama yang mentas di Eropa. Sisanya mentas di kompetisi domestik maupun berbagai negara Asia lain.

Meski tak semua nama main di kasta teratas, pengalaman bermain di Eropa dan pengenalan kultur sepakbola yang lebih baik menjadi senjata utama tim. Bahkan, beberapa pemain Maroko berstatus sebagai sosok besar yang layak mendapatkan sorotan lebih.

Saat ini, Achraf Hakimi menjadi pemain termahal Maroko kala dibeli PSG dua musim lalu dengan mahar 60 juta Euro. Mereka juga memiliki beberapa nama penting lain dalam skuat seperti Hakim Ziyech (Chelsea), Bono & Youssef En-Nesyri (Sevilla), hingga Noussair Mazraoui yang bermain di Bayern Munich.

  1. Belum Pernah Dibobol tim Lawan
Sumber: Twitter @AchrafHakimi

Argentina, Spanyol, Jerman, Brasil atau siapapun tim besar lain yang dijagokan untuk mendulang Piala Dunia di edisi tahun ini memiliki catatan pernah dibobol gawangnya oleh lawan. Maroko? Sama sekali belum pernah.

Namun, hal tersebut tak berarti gawang mereka tak pernah dibobol. Pada laga fase grup melawan Kanada, mereka sempat kebobolan sekali. Mesk begitu, gol yang tercipta terjadi dari aksi bunuh diri pemainnya, Nayed Aguerd pada awal Desember kemarin. Sejak gol tersebut, gawang yang dikawal Bono sama sekali belum pernah kebobolan di luar drama adu penalti. Fantastis!


Baca Juga:


  1. Pelatih dan Tim Punya Catatan Impresif

Maroko datang ke Piala Dunia dengan catatan apik. Mereka tak menuai satu pun kekalahan di babak kualifikasi. Hanya ada dua kali hasil imbang yang mereka bukukan kala bersua dengan Repubik Demokratik Kongo dan Kroasia. Sisanya, mereka sukses membukukan kemenangan melawan tim manapun.

Bahkan, beberapa raksasa macam Belgia, Spanyol hingga Portugal merasakan magisnya taktik besutan Walid Regragui. Bahkan baru-baru ini ia mengungkapkan jika timnya bisa mendulang kesuksesan dengan berbagai keterbatasan yang ada.

“Kami adalah Rocky Balboa di Piala Dunia kali ini. Kami adalah tim yang dicintai. Kami bisa meraih sukses meski tak memiliki banyak talenta dan uang,” ucapnya seperti diwartakan ESPN.

  1. Punya Peraturan Unik di Piala Dunia

Jika mayoritas tim melarang para pemain berkumpul bersama keluarga di Hotel yang sama guna menjaga pemian untuk tetap fokus menjalani sesi latihan dan pertandingan di Piala Dunia. Maka, pengecualian hadir bagi Maroko. Mereka memperbolehkan anggota keluarga terpilih.

Pelatih the Atlas Lion, Walid Regrarui memperbolehkan keluarga terpilih dari semua skuat Maroko tanpa terkecuali mendapatkan perjalanan all-inclusive ke Qatar. Hal tersebut bukannya tanpa alasan. Ragrarui merasa kedekatan tersebut merupakan sebuah strategi dan keuntungan bagi para pemain untuk merasa dekat dengan keluarga. “Kesuksesan kami tidak mungkin tanpa kebahagiaan orang tua kami.”

Bahkan, kala Maroko menang dalam berbagai laga. Para anggota keluarga dari para pemain hadir di lapangan untuk merayakan kemenangan bersama. Pasca menang melawan Portugal, ibu dari Ragragui pun merasa kesempatan yang diberikan anaknya merupakan hal yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup.

“Sepanjang karirnya sebagai pemain dan sebagai pelatih, saya tidak pernah bepergian untuk menontonnya,” katanya kepada saluran olahraga Maroko, Arriyadia. “Saya sudah tinggal di Prancis selama lebih dari 50 tahun. Dan ini adalah kompetisi pertama saya meninggalkan Paris.”

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version