5 Fakta Momen Kontroversial Sepanjang Piala Dunia

5 Fakta Momen Kontroversial Sepanjang Piala Dunia

Heri Susanto - November 9, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit
  1. Italia yang Memberikan Salam Fasis (1938)
Sumber: Goal

Final Piala Dunia 1938 digelar sebelum perang Dunia II bergejolak. Italia, yang sebelumnya sempat memenangkan Piala Dunia di edisi sebelumnya memainkan Piala Dunia yang sarat akan kontroversi.

Di babak perempat final ketika bersua Prancis. Banyak pihak dari Italia dan Prancis yang membenci fasisme yang lekat dengan pemimpin Itlaia kala itu, Benito Mussolini. Dalam laga, Prancis menggunakan seragam biru dan Italia masuk dengan seragam hitam yang lekat dengan fasis. Sebelum pertandingan dimainkan, para skuat Azzurri memberikan salam fasis sebelum mengalahkan tim ayam jantan di laga tersebut.

  1. Gol Geoff Hurst (1966)
Sumber: DW

Piala Dunia 1966 yang dihelat di Inggris menyisakan satu momen kontroversial yang terjadi kala tim tiga Singa bersua dengan Jerman di partai final. Penyerang asal Inggris, Geoff Hurst sempat menembak bola dan mengenai mistar. Bola sempat melewati garis gawang dan keluar setelahnya.

Wasit asal Swiss,Gottfried Dienst belum mengesahkan gol. Namun wasit kedua asal Soviet, Tofik Bakharamov mengklaim jika bola sudah melewati garis. Bakhramov sempat ditanya soal mengapa ia mengesahkan gol tersebut. Ia hanya memberikan jawaban singkat, Stailingrad.

Stailingrad merupakam kota di Uni Soviet yang mengalami peristiwa berdarah kala 75 ribu orang meninggal dunia kala diluluhlantahkan Nazi Jerman di Perang Dunia II.

  1. Argentina Juara Berkat Bantuan Politik (1978)
Sumber: Goal

Piala Dunia 1978 yang dihelat di Argentina banyal menimbulkan konroversi. Junta militer pimpinan Jorge Videla yang kala itu memimpin Argentina menginginkan tim tango memenangkan Piala Dunia guna memperbaiki citra mereka.

Pada gelaran tersebut, Johan Cruyff dari Belanda tak tampil bagi negaranya lantaran keluarganya mendapatkan ancaman. Selain itu, di putaran kedua, Argentina mampu mengalahkan Peru dengan skor telak. Mereka harus menang dengan selisih empat gol.

Di laga tersebut, Peru kalah dengan skor 6-0. Diketahui kiper Peru saat itu, Ramon Quioga merupakan sosok yang lahir di Argentina. Sedikit banyak ia memberikan sumbangsih bagi Argentina di laga final.

Pertandingan puncak mempertemukan Belanda dengan Argentina. Cruyff yang tak ambil bagian dalam laga tersebut membuat Negeri Tulip tertekan. Bahkan pada final, Timnas Belanda berada 10 menit di lapangan tanpa timnas Argentina di sisi lain. Hal tersebut membuat mereka mendapatkan sorakan dari 70 ribu penonton yang hadir di lapangan. Argentina dengan Mario Kempes-nya mampu menang dengan skor 3-1.


Baca Juga:


  1. Gol Tangan Tuhan Maradona (1986)
Sumber: Matakita

Selain Piala Dunia 1978, Argentina juga memiliki momen kontroversi lain pada Piala Dunia 1986. Kala bersua Inggris di babak perempat final, Maradona membuat heboh kala mencetak gol tangan tuhan ke gawang Peter Shilton.

Posisi Shilton yang lebih tinggi dari Maradona membuat publik bertanya-tanya. Bagaimana bisa Maradona memenangkan duel di udara dari sosok asal Inggris itu. Gol melalui tangannya mampu hantarkan Argentina lolos ke semifinal pasca menang dengan skor 2-1. Mereka pun menjadi juara untuk kali kedua di Meksiko.

Sejak saat itu, sentimen Inggris terhadap pemain asal Argentina terbilang meninggi. Shilton pun tak memaafkan apa yang diperbuat Maradona kepadanya sampai hari ini.

  1. Pertarungan Nuremberg (2006)
Sumber: Starting Eleven

Piala Dunia rasa tarkam mungkin merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan pertarungan ataran Belanda melawan Portugal di fase gugur Piala Dunia 2006. Pertandingan yang dipredksi berjalan ketat nyatanya justru berubah layaknya arena Octagon pada pertandingan UFC.

Para pemain menampilkan aksi saling tebas dan bintang Portugal kala itu, Luis Figo menanduk seorang pemain dan hanya diberikan kartu kuning. Wasit asla Rusia, Valentin Ivankov seakan memiliki perannya sendiri. Ia sempat memberikan 16 kartu kuning dan empat kartu merah pada laga tersebut. Momen itu menjadi rekor tersendiri di ajang Piala Dunia.

Dalam alga tersebut, Portugal menang dengan skor 1-0 via gol Maniche. Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter bahkan mengklaim jika Ivanov harusnya mendapatkan kartu kuning atas dirinya sendiri lantaran menampilkan performa yang buruk dalam pengambilan keputusan.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com