Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pembelian Terburuk PSG

5 Fakta Pembelian Terburuk PSG

Vivagoal Berita Bola PSG lumayan sering mendatangkan pemain dalam setiap jendela transfer. Namun tak semua nama yang datang ke Parc Des Princes mendulang kesuksesan di sana. Ada berbagai pemain dengan reputasi besar dan berharga premium yang gagal membuktikan diri di klub.

Pasca diakuisisi Qatar Sport Ivestment pada 2011, PSG bertransformasi menjadi salah satu kekuatan baru di sepakbola Eropa. Berbagai nama besar didatangkan ke Paris guna membuat tim menjadi superior. Dalam prosesnya, nama-nama macam Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, David Beckham hingga Kylian Mbappe sukses didaratkan. Beberapa dari mereka datang dengan biaya transfer yang tak sedikit.

Tak hanya memiliki pemain premium dalam skuatnya guna berbicara banyak di kompetisi domestik maupun Eropa, berbagai pelatih hebat juga pernah nagkring di sana. Di masa kepemimpinan QSI, Les Parisiens pernah diarsiteki berbagai nama top seperti Carlo Ancelotti, Unai Emery, Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino hingga Luis Enrique.

Meski memiliki berbagai pemain top dan pelatih kelas dunia, PSG masih belum mampu menaklukan Eropa. Perjalanan mereka terbilang lumayan sukses di kancah domestik dengan 9 gelar Liga, 6 Piala Prancis, 6 Piala Liga Prancis dan 10 Piala Super Prancis


Baca Juga:


Untuk kompetisi Eropa, mereka hanya sekali mentas di final Liga Champions kala tim diarsiteki Emery. Di musim 2019/20, mereka melaju ke babak final. Namun di partai puncak, perlawanan mereka kandas di tangan Bayern Munich. Sisanya, Les Parisiens kerap terlempar di fase gugur. Hal ini jelas menjadi sebuah tamparan keras bagi mereka yang banyak menginvessikan dana guna menjadi tim terbaik

PSG, dengan kekuatan finansial yang mumpuni pernah melakukan berbagai transfer fantastis. Dua dari rekrutan mereka bahkan berstatus sebagai pembilian termahal di dunia. Namun mereka juga pernah terjebak investasi bodong dalam wujud transfer besar maupun pembelian secara gratis. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Neymar Jr
Sumber: PSG Talk

Pada 2017, Neymar Jr datang ke PSG dari Barcelona dengan mahar 222 juta Euro. Valuasi tersebut membuatnya menjadi pemain termahal di dunia. Sampai saat ini, angka tersebut belum dipecahkan pemian manapun.

Neymar datang dengan harapan bisa membawa klub mendulang kejayaan di Eropa. Namun kenyataan berkata lain. Setiap musimnya sejak didatangkan, ada saja cedera yang menerpa dirinya. Bahkan jika memasuki pergantian tahun, ia selalu menepi dan tak tersedia untuk tim. Hal ini jelas menjadi pukulan telak lantaran jika harus merajai kompetisi domestik saja, kehadirannya jelas dianggap surplus yang berlebihan.

Kebersamaannya di klub berakhir pada musim panas 2023. Ia dilego ke Al-Hilal dengan mahar 90 juta Euro. Penjualannya seakan meringankan beban klub yang mengeluarkan dana besar baginya. Total bersama Les Parisiens, ia sempat mendulang 173 laga di lintas kompetisi dan mendulang 118 gol dan 77 assist bersama klub.

  1. David Luiz
Sumber: ESPN

Pada 2014, PSG mengamankan jasa David Luiz dari Chelsea pasca penampilan apiknya bersama the Blues dalam periode pertamanya di London Barat. Namun Luiz sempat mendulang status sebagai bek termahal tatkala diboyong dengan mahar 50 juta Euro.

Datang dengan status tinggi, Luiz nyatanya tak banyak memberikan kontribusi. Peranannya kurang terlihat. Ia hanya mentas dua tahun di klub sebelum akhirnya dijual kembali ke Chelsea dengan mahar 35 juta Euro. Saat ini, sang pemain masih mentas di kampung halamannya dengan memperkuat Flamengo.

  1. Sergio Ramos
Sumber: PSG

Sergio Ramos mendulang status sebagai salah satu defender terbaik di dunia berkat konsistensi permainan bersama Real Madrid. Banyak gelar yang ia rengkuh dalam msaa baktinya di Santiago Bernabeu. Kontraknya sempat rampung pada 2021 dan PSG mengamankannya secara gratis di tahun yang sama.

Namun dalam perjalanannya bersama klub, Ramos, yang mendapat bayaran 12 juta Euro per musim lebih sering menepi karena cedera. Menit bermainnya tereduksi jauh. Bahkan jika mau dibilang, kontribusinya bersama tim terbilang minim. Ia hanya mampu mendulang 58 laga dan mencetak enam gol serta satu assist.

Ia, bersama Lionel Messi dan Neymar gagal menghantarkan Les Parisiens melaju di kompetisi Eropa. Namun berbagai gelar domestik pernah ia persembahkan bersama klub. Dua musim pasca masa baktinya berakhir, ia dilepas dan Sevilla, tim masa kecilnya merekrutnya di musim panas 2023/24 kemarin.


Baca Juga:


  1. Jese
Sumber: Bein Sport

Entah apa yang membuat PSG rela mengeluarkan 25 juta Euro guna mendatangkan Jese dari Real Madrid pada 2016 lalu. Secara rasio gol bersama Madrid, catatannya terbilan biasa. Ia hanya mampu mendulang 18 gol dan 15 asssit dari 94 laga yang dimainkan.

Bersama PSG, karirnya tak bisa dibilang gemilang. Ia kalah bersaing dengan pemain lain dan hanya menjadi penghuni tetap bangku cadangan. Tak berhenti sampai di sana, cedera juga menjadi penghambat karirnya. Bahkan ketika bugar, ia justru lebih sering dipinjamkan ke tim lain alih-alih memperkuat Les Parisiens.

Ia hanya mampu memainkan 18 laga dan mendulang dua gol. Selama memperkuat klub, ia sempat dipinjamkan ke Stoke City, Real Betis hingga Las Palmas sebelum kontraknya rampung pada 2022. Setelah PSG, ia sempat menejal Turki, Italia dan Brasil. Di usia 30, Jese saat ini tak memiliki klub.

  1. Julian Draxler
Sumber: football-espana.net

Draxler merupakan wonderkid yang digadang siap bersinar bersama Timnas Jerman dalam masa baktinya ketika membela Schalke. Ia sempat hantarkan Der Panser menjadi juara Piala Dunia 2014. Pasca Schalke, karirnya pun terbilang gemilang kala menerima pinaga Wolfsburg.

Sebagai tim yang penuh ambisi mendaratkan pemain terbaik, Les Parisiens pun mengamankan sang pemain pada 2017 dengan mahar 36 juta Euro. Di musim perdananya, Draxler sempat mendulang 10 gol dalam 25 laga. Namun setelahnya, ia dibekap cedera dan lebih sering mentas sebagai pengganti.

Karirnya tersendat di Paris, ia sempat dipinjamkan ke Benfica pada 2022. Pasca masa peminjamannya berakhir, ia dilego ke Qatar dengan mahar 9 juta Euro ke Al-Ahli SC. Mentas di Timur Tengah seakan menandakan karirnya sudah selesai di Eropa dan kecil kemungkinannya bisa bermain kembali di level tertinggi.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version