Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Sang Legenda Bryan Robson

5 Fakta Sang Legenda Bryan Robson

Vivagoal5 Fakta – Bryan Robson merupakan salah satu legenda terbaik Manchester United. Robson berposisi sebagai gelandang saat membela Setan Merah selama 13 tahun tepatnya sejak tahun 1981. Ia telah menorehkan 99 gol dalam 461 pertandingan.

Legenda Machester United itu juga telah sukses mempersembahkan tiga titel Liga Premier Inggris, tiga Charity Shield (Community Shield), tiga piala FA, satu piala European Winner’s Cup, dan satu European Super Cup.

Tak hanya di klub, bersama Tim Nasional Inggris, Robson menorehkan 26 gol dari 90 penampilannya. Pemain yang sempat dijuluki Captai Marvel tersebut memang pemain tipe bekerja keras.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Robson berperan lebih dari pemain lain di atas lapangan, bagaimanapun juga dia luar biasa.

Baca Juga: 5 Fakta Sang Bintang Afrika Samuel Eto’o

Tak bisa dipungkiri, Robson memiliki peran yang sangat krusial di lapangan hijau saat dirinya bermain. Bahkan, pelatih legenda Manchester United, Sir Alex Ferguson sangat memuji penampilannya.

Di dalam autobiografi dari Sir Alex Ferguson tentang “Managing My Life” mengungkapkan bahwa saat Ferguson datang (menjadi pelatih di Manchester United), ada sebuah perasaan di mana kemenangan atau kekalahan benar-benar tergantung apakah Robson bermain atau tidak.

Masih banyak lagi, beberapa fakta yang fenomenal dalam perjalanan karir Bryan Robson di Manchester United. Tak hanya itu, Robson juga sempat menjadi pelatih di salah satu klub Liga Inggris. Penasaran dengan perjalanan Robson?

Berikut VIGO merangkum dan menganalisa 5 Fakta Sang Legenda Bryan Robson:

1. Menjadi Kapten Terlama di Manchester United

Robson memang pemain yang hebat di atas lapangan. Ia memiliki tenaga yang luar biasa, kemampuan yang memungkinkan ia mengcover setiap bagian lapangan. Ia berani dalam melakukan tekel, handal dalam passing, kuat dalam duel udara, eksplosif diatas lapangan, dan memiliki insting bagus dalam menerobos masuk ke kotak penalti lawan dan mencetak gol.

Baca Juga: 5 Fakta Sang Bintang Fernando Torres

Tak hanya mencetak gol, dia mampu bertahan dengan baik, bisa mengontrol pertandingan, dan memiliki catatan baik dalam mencetak gol. Kemampuan yang lengkap bagi seorang pemain gelandang.

“Dia memiliki kontrol yang baik, tekel yang luar biasa, ia juga dapat mengumpan dengan baik dan mempunyai tenaga yang luar biasa pula. Kombinasi antara stamina dan kemampuan membaca pergerakan membuatnya, ketika sedang onfire, dapat membuat gerakan mematikan dari lini tengah ke kotak penalti lawan dan mencetak gol krusial,” puji Ferguson.

Secara mental ia juga hebat. Robson memiliki determinasi tinggi, keberanian, dan keinginan untuk menang dan ia mau memberikan semuanya diatas lapanga, baik untuk klub maupun negara.

Robson harus beberapa kali mengalami cedera yang cukup parah, namun setiap ia kembali, ia mampu menunjukan kualitasnya. Ia juga mempunyai kemimpinan yang baik.

Robson dipercaya sebagai  kapten United dalam waktu yang lama, yang membuatnya menjadi kapten terlama sepanjang sejarah United. Ia juga mengapteni timnas Inggris dalam jumlah yang banyak, 65 kali, hanya kalah dari Booby Moore dan Bily Wright.

2. Penampilan Luar Biasa di Piala FA 1984/1985

Fans United pada masa itu pasti mengingat betapa bagusnya United dalam ajang FA Cup. Pada babak semifinal, United berhasil mengalahkan rival utama mereka saat itu, Liverpool. Dalam pertandingan di Goodison Park, United bermain imbang 2-2 dan Robson mencetak satu gol diantaranya.

 

Baca Juga: 5 Fakta Sang Legenda Michael Owen

Babak replay di Maine Road, United berhasil mengalahkan The Reds dengan skor 2-1, Robson mencetak gol kemenangan pada pertandingan itu. Lagi, Robson digotong oleh fans yang masuk ke lapangan dan merayakan kemenangan dengan Robson.

United berhasil menjuarai FA Cup setelah sukses menundukan Everton di partai puncak. United membuktikan mereka bisa mengalahkan dua tim terbaik Inggris saat itu.

3. Tragedi Tak Terlupakan di Istanbul

Pada tahun 1993, United berhadapan dengan Galatasaray di partai penyisihan Liga Champions. Baru saja mendarat di Istanbul, penggawa United diteror oleh fans ekstrem yang membawa spanduk bertuliskan ‘Selamat Datang di Neraka’.

Laga tersebut memang berlangsung panas. Generasi emas United yang diperkuat oleh Peter Schmeichel, Paul Ince, Mark Hughes, dan Eric Cantona, harus menjalani laga penuh emosi. Robson pun mengingat laga tersebut sebagai laga yang sangat kacau.

Baca Juga: 5 Fakta Target Lampard di Chelsea Musim 2019/20

Seusai pertandingan, pemain United bahkan bentrok dengan polisi. “Dalam sebuah momen, Eric dipukul dari belakang oleh seorang polisi. Maka saya balas memukul polisi itu. Tiba-tiba, perisai polisi yang lain telah menghantam saya,” ujar Robson.

“Keadaan menjadi kacau setelah itu. Terjadi perkelahian yang melibatkan polisi setempat. Bahkan Alex Ferguson terlihat ikut dalam adu fisik itu. Saya membutuhkan delapan jahitan di siku. Setahu saya, jarang terjadi di negara lain, polisi ikut memukuli pemain,” tambahnya.

4. Dua Gelar Liga Penutup Karir Bersama MU

FA memperkenalkan Liga Primer pada musim 1992/1993, menggantikan konsep kompetisi lama First Division. Musim itu juga berarti bagi United, sejak kedatangan Ferguson, mereka semakin berkembang. Ditambah dengan mendaratnya Eric Cantona di Old Trafford pada November 1992.

Manchester United akhirnya sukses menjadi juara liga pada musim itu. Dan jika melihat siapa pemain yang paling pantas dengan titel itu, ia adalah Robson.

Ia berjasa besar dalam perkembangan United di bawah kepemimpinan Ferguson hingga akhirnya sukses mengantar United menjadi kampiun.

Baca Juga: 5 Fakta Si Raksasa Asal Belgia

Musim selanjutnya, United sukses mempersembahkan gelar liga kembali. Lebih spesialnya lagi untuk Robson adalah itu musim terakhirnya bersama United mengingat umurnya yang sudah menginjak 37 tahun.

Ia diberi tepuk tangan meriah pada pertandingan liga terakhir melawan Coventry City di Old Trafford, yang juga menjadi pertandingan terakhirnya berseragam United. Meskipun sebenarnya, United masih memiliki satu pertandingan lagi, yaitu pertandingan final FA Cup melawan Chelsea.

Robson tidak masuk dalam daftar pemain cadangan sekalipun. Namun ia tetap menerima keputusan itu tanpa protes.

Pensiunnya Robson sempat membuat publik Old Trafford khawatir. Mereka akan kehilangam sosok pemain krusial di lapangan tengah. Namun, United memiliki penerus Robson dalam diri Roy Keane.

Robson sendiri mengungkapkan bahwa Roy Keane memang memiliki potensi untuk menjadi pemain hebat. Tak jarang Robson sharing pengalamannya. Mereka juga cukup sering bermain bersama. Artinya, United tetap memiliki pemain hebat dalam posisi gelandang setelah Robson pergi.

5. Menjadi Pemain Sekaligus Pelatih di Middlesbrough

Pada usia ke 37, ia pindah ke Middlesbrough dan mengambil peran sebagai pemain sekaligus pelatih di sana. Ia menjalani pertandingan terkahir dalam karirnya pada 1 Januari 1997 ketika menghadapi Arsenal di Highbury, 10 hari sebelum ulangtahunnya ke-40.

Robson adalah salah satu sosok fenomenal bagi United. Khususnya bagi perkembangan United di awal kepelatihan Ferguson, yang mana menjadi periode tersukses dalam sejarah United. Dan Robson memegang peran vital dalam perkembangan itu.

Baca Juga: 5 Fakta Si Tendangan Gledek dari Juventus

Usai menjadi pemain, Robson meneruskan karier sepakbolanya sebagai pelatih. Ia menukangi Middlesbrough hingga 2001. Robson sukses mengantarkan The Boro promosi ke Liga Primer, dua kali final Piala Liga, dan satu final FA Cup.

Ia juga sempat menjadi asisten manajer Terry Venables bersama timnas Inggris dan membawa Inggris melaju hingga semifinal Piala Eropa.

Setelah itu, ia sempat berpindah-pindah klub. Robson pernah melatih Bradford City, West Bromwich Albion, Sheffield United, dan timnas Thailand.

Pada 8 Juni 2011, ia mundur dari kursi kepelatihan timnas Thailand dan memutuskan untuk tidak kembali melatih. Robson sekarang menjadi ambasador bagi Manchester United.

Selalu update berita terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version