Site icon Vivagoal.com

5 Legenda Sepakbola yang Pernah Mentas di Liga Tak Terkenal

5 Legenda Sepakbola yang Pernah Mentas di Liga Tak Terkenal

Vivagoal Berita Bola Mentas di klub besar menjadi impian para pesepakbola untuk membangun karir serta reputasi sekaligus prestas. Biasanya banyak pemain yang mengawali karir di tim kecil dan kemudian bermain bersama tim besar. Namun apa jadinya jika pesepakbola besar, dan kelak menjadi legenda, justru mengabiskan karir di tim kecil.

Di berbagai belahan dunia, banyak tim-tim besar yang kerap menjadi desnitasi pesepakbola macam Real Madrid, Juventus, Liverpool hingga PSG dan Bayern Munich. Tim-tim tersebut memiliki tradisi juara dan reputasi sebagai raksasa Eropa. Selain itu, para pemain juga bisa mendapatkan gaji besar dengan mentas di sana. Hal tersebut sudah barang tentu menjadi daya tarik tersendiri.

Namun, di balik kilau yang dipancarkan tim-tim tersebut, tak semua pemain berstatus legenda dan punya reputasi besar di Eropa, bahkan dunia bisa pensiun di sana.  Beberapa pemain besar yang sudah melalangbuana dan berprestasi bahkan harus mengakhiri karir di tim yang terbilang terlalu kecil bagi dirinya.

Thierry Henry misal. Legenda Arsenal ini sampai harus bermain ke tim yang tak punya reputasi juara, New York Red Bulls di akhir karirnya. Padahal, statusnya terbilang mumpuni sebagai penyerang haus gol kala mentas bersama Gunners dan Barcelona. Hal yang sama terjadi pada Andre Pierre-Gignac. Penyerang yang digadang bakal menjadi mesin gol Prancis secara megejutkan justru memilih karir di Meksiko bersama Tigres UANL.


Baca Juga:


Di luar dua nama tersebut, masih ada Andres Iniesta, Xavi Hernandez yang melanjutkan karir di Jepang dan Qatar. Masih ada pula dua nama tersisa yang sempat merasakan mentas di liga tak terkenal. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Robbie Fowler

Di era 90an, Liverpool memiliki Robbie Fowler sebagai juru gedor tangguh di lini depan. Bersama the Reds, ia empat mencetak 183 gol dalam 369 laga yang dimainkan bersama the Reds. Pasca Liverpool, ia sempat menghabiskan karir bersama beberapa tim Inggris lain macam Leeds United, Manchester City, Cardiff City hingga Blackburn Rovers.

Pasca memperkuat timptim Inggris, Fowler menyebrangi Inggris dan memperkuat tim-tim Australia macam North Queensland Fury dan Perth Glory. Karirnya sudah mengalami penurunan. Ia hanya mampu membukukan 9 gol untuk masing-masing klub. Setelah Australia, Fowler pun melanjutkan karir dengan mentas bersama tim asal Thailand, Muangthong United.

Bersama Muangthong, Fowler mendapatkan peran sebagai pelatih merangkap pemain. Ia hanya bertahan selama semusim dan mencetak sepasang gol bagi tim penghasil Durian itu.

  1. Gabriel Batistuta

Jauh sebelum Lionel Messi, Argentina memiliki predator yang lumayan berbahaya yakni Gabriel Batistuta. Karir Batigol lumayan bersinar kala memperkuat Fiorentina. Bersama tim asal Firenze, ia mampu mencatatkan 207 gol dan mencetak 332 laga

Pasca Fiorentina, ia sempat memperkuat AS Roma dan Inter Milan. Batistuta pun memutuskan hengkang ke Timur Tengah dengna membela Al-Arabi. Di sana, ia sempat mentas bersama mantan rekannya di La Viola, Stefan Effenberg. Bersama Arabi, Batigol sempat mengepak 25 gol dari 21 laga yang dimainkan.

  1. Pele

Nama Pele dikenal sebagai pesepakbola yang sukses memenangkan tiga Piala Dunia bersama Timnas Brazil. Catatan tersebut akan sangat sulit disamai oleh pemain manapun.  Di level klub, ia hanya memperkuat Santos. Meski begitu, dirinya kerap kebanjiran tawaran mentas di Eropa.

Beberapa klub besar macam Real Madrid, Inter Milan hingga Bayern Munich pernah memintanya bergabung. Ia tetap bertahan di Brazil lantaran sudah merasa cocok dengan kultur dan tak bisa jauh dari masakan ibunya.

Namun, belakangan, Pele sempat menerima pinangan kontrak dari tim North American Soccer League (NASL) New York Cosmos selama tiga musim. Di Big Apple, Pele mampu bukukan 64 gol dalam 107 laga.

“Saya merasa nyaman di Brasil dan Santos adalah tim seumur hidupku. Hanya di akhir karierku saja saya menerima bermain di Cosmos di kota New York sebagai pengalaman dan untuk mempromosikan sepak bola di negara itu,” terang Pele kepada Daily Telegraph dikutip dari Futbol Retro.


Baca Juga:


  1. Pep Guardiola

Pep Guardiola merupakan pemain yang lumayan disegani di Barcelona, ia sukses memegang peranan sebagai gelandang bertahan yang berkelas di masanya. Namun pasca Barcelona, Pep memilih jalan karir yang agak lain dengan berlabuh bersama Brescia, Roma, Al-Ahli hingga memperkuat tim Meksiko yang lekat dengan kartel Sinaloa, Dorados.

Keputusan memilih Dorados lantaran Guardiola ingin berguru dengan seniornya Marcelo Bielsa. El Locco yang saat itu tengah menganggur di Argentina kerap didatangi Pep untuk berguru ilmu kepelatihan kepada EL Locco. Untuk merealisasikan hal tersebut, Pep bahkan sampai harus terbang sejauh 8 ribu kilometer guna bersua dengan sang guru.

  1. Michael Laudrup

Legenda sepakbola Denmark, Michael Laudrup merupakan pesepakbola yang terbilang jenius. Status seabgai salah satu gelandang terbaik dunia pernah ia emban kala memperkuat Barcelona pada rentang 1989 hingga 1994 lalu.

Pemenang Euro 1992 pernah membuat langkah kontroversi dengan berlabuh ke Real Madrid pasca karir gemilangnya di Barcelona. Tak berhenti sampai di situ, ia juga pernah mengagetkan dunia kala menerima pinangan Vissel Kobe di tahun 1996-97. Laudrup pernah main sebanyak 24 laga bersama Kobe dan hasilkan 8 gol. ia pun putuskan kembali ke Eropa dan bergabung dengan Ajax sekaligus akhiri karir sebagai pemain.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version