De Ligt
Sumber: Twitter De Ligt

Meski Dapat Banyak Ilmu, De Ligt Tak Mau Tiru Ronaldo dan Buffon

Irman Maulana - March 9, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Liga Italia – Matthijs de Ligt mengutarakan mimpinya untuk menjadi seorang superstar di Juventus, namun Ia sadar harus memiliki langkah sendiri ketimbang diseret oleh pemain-pemain lain.

Bek asal Belanda, Matthijs de Ligt menegaskan dia tidak akan meniru metode yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo dan Gianluigi Buffon dan ingin jadi superstar dengan caranya sendiri. Namun, De Ligt mengakui kedua pemain veteran itu bisa menjadi inspirasi baginya.

Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, bek tengah kelas atas Belanda ini masih dalam proses mengembangkan bakatnya. Meskipun Ia adalah mantan kapten Ajax dan seorang pemain yang mendekati 200 penampilan di level klub.

Pergi ke Kota Turin, De Ligt kini memiliki mentor yang sempurna untuk karirnya. Seorang juara Piala Dunia seperti Buffon dan peraih Ballon d’Or lima kali Ronaldo, adalah standar impian untuk para pemain muda bercita-cita meraih prestasi bergengsi.

“Saya berada di tempat yang diinginkan dan di mana bisa belajar sebanyak mungkin. Ada pemain-pemain berpengalaman, diantarnya (Giorgio) Chiellini, (Leonardo) Bonucci, tetapi juga penjaga gawang seperti Buffon dan Cristiano Ronaldo,”ujar De Ligt dilansir Goal.


Baca Juga:


“Kami semua memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak mencoba dan meniru mereka. Saya melihat Ronaldo dan melihat apa yang dia lakukan, bagaimana tetap fit sepanjang waktu. Saya minta tip, nasehat. Apa yang juga aku pelajari adalah perlu melakukan hal-hal yang baik untuk diri sendiri. Pada akhirnya kamu menemukan ritmemu sendiri.”

“Ya, dia (Buffon) bisa menjadi ayah saya! Ini lucu karena ketika melihatnya dan cara dia berperilaku, saya tidak berpikir Ia dua kali lebih tua dariku dan itu juga kekuatannya dan mengapa dia masih bermain. Dia bermain dengan kepala seperti anak berusia 29 tahun. “

Di musim ini Andrea Pirlo telah memberikan total 21 penampilan bermain untuk De Ligt. Berada di usia yang masih sangat muda memungkinan De Ligt untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas permainannya di masa depan.

Demi meraih keinginannya itu, De Ligt mengaku selalu memikirkan kemungkinan terburuk yang didapatkan dari lawan selama berada di atas lapangan. Menurutnya hal tersebut bisa membuatnya tetap waspada dan fokus menjaga pertahanan tim sepanjang pertandingan.

“Seni bertahan selalu mengharapkan yang terburuk. Ada banyak pemain yang bertaruh, itu akan cocok untuk tim. Tetapi saya selalu berpikir ‘bagaimana jika rekan satu tim saya kehilangan bola? Bagaimana jika dia (lawan) mendapatkan umpan silang?’ ungkapnya.

“Jadi saya selalu berpikir seperti itu dan dengan cara itu kamu tidak akan terlalu terkejut karena bisa secepat mungkin atau sekuat tenaga untuk bertahan. Namun, jika tidak melakukan ini, kamu akan selalu sampai di sana terlambat sedetik atau bahkan terlambat satu milidetik. Itu hal terpenting yang saya pelajari di sini.”

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Italia hanya di Vivagoal.com