Vivagoal – Berita Bola – Rabu (16/2) dini hari WIB, fase 16 besar Liga Champions akan digulirkan kembali. Perkara siapa yang akan menjadi juara di kompetisi teratas Eropa musim ini sedikit banyak sudah bisa ditebak lantaran kontestan yang berpartisipasi kian minim
Ada 16 tim yang sukses melaju dari fase gugur, Man United, Chelsea, Liverpool, Real Madrid, Sporting CP, Inter Milan, Benfica, Ajax, Juventus, Atletico Madrid, RB Salzburg, Bayern Munich, Villarreal, Lille, Manchester City dan PSG siap bersaing guna menjadi yang terbaik.
Manchester United dengan inkonsistensi performa di kancah domestik harus ditepikan dalam perburuan gelar. Berharap United menjuarai Liga Champions musim ini sama seperti anda berharap Covid-19 rampung di tahun ini. Hal yang sama juga berlaku bagi Atletico Madrid, Lille, Inter Milan, Juventus dan Benfica. Chelsea juga boleh dimasukan dalam kategori ini lantaran mereka kesulitan mengembangkan permainan dalam beberapa waktu belakangan.
Sementara langkah RB Salzburg di kompetisi ini dipastikan tak akan menjadi dongeng layaknya sister club mereka, RB Leipzig yang mampu mencapai semifinal Liga Champions beberapa waktu lalu. Mereka bakal bersua Bayern Munich. Tim yang berpotensi bisa melakukan apa saja di fase gugur, termasuk menghancurkan lawannya dengan cara yang tragis. Hal yang sama juga terjadi pada Sporting Cp yang harus bersua dengan Manchester City.
Drama final kepagian bakal terjadi kala Real Madrid bersua PSG. Laga kedua tim menjadi laga yang layak dinantikan. Sementara Inter Milan melawan Liverpool juga menarik meski kita sama-sama tahu siapa yang akan melaju ke fase selanjutnya. Satu-satunya anomali yang terjadi adalah laga Ajax Amsterdam melawan Benfica.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Radamel Falcao, Macan yang Kembali Mengaum
- Obrolan Vigo: Joshua Kimmich, Perpanjangan Tangan Lahm yang Berhasil Bertransformasi
- Mason Greenwood dan Simpang Karier Wonderkid West Yorkshire
- Obrolan Vigo: Sergi Samper, Jebolan La Masia yang Terasing di Jepang
Kedua tim merupakan jagoan Liga Champions di masa lalu. Benfica pernah mendulang dua gelar Liga Champions pada medio 60an bersama Eusebio. Ajax mendulang kesuksesan di era 70 an kala masih diperkuat Johan Cruyff. Vibe kedua tim di fase 16 besar layaknya pertemuan di fase gugur Europa League dengan kelas yang lumayan tinggi.
Dari jadawal yang bakal dipertandingkan, rasanya tak berlebihan untuk memprediksi empat tim yang akan lolos ke fase semifinal. Manchester City, PSG, Bayern munich hingga Liverpool dijagokan akan menghuni empat slot terakhir di fase empat besar. Probabilitas keempatnya untuk tampil garang dalam fase 16 besar dan 8 besar bakal kentara.
Real Madrid sejaitnya memiliki peluang untuk lolos ke semifinal. Namun tanpa kehadiran Karim Benzema dan keharusan mereka berjumpa PSG, Madrid hanyalah tim kaya yang kebingungan di sepertiga akhir lapangan untuk mencetak gol. Hal tersebut amat kentara dalam beberapa laga yang mereka mainkan tanpa Big Benz.
The Money Derby
Terlalu liar rasanya memprediksi siapa yang akan menjadi juara Liga Champions di musim ini. Namun peta kekuatan sudah mulai terlihat di kancah domestik. Bayern yang sejatinya sempat superior kerap kali tersandung oleh tim yang di atas kertas bisa mereka kalahkan. Hal yang sama juga terjadi pada Liverpool di musim ini. Namun peluang dua tim tersebut untuk melaju ke babak semifinal terbuka amat lebar layaknya pahala orang berpuasa di bulan Ramadhan.
Jika mengacu pada performa di kompetisi domestik, rasanya final akan mempertemukan Manchester City dan PSG. Keduanya seakan tanpa lawan di ajang Premier League dan Ligue 1. Sampai tulisan ini dibuat, keduanya masih merajai kompetisi masing-masing.
City menguasai tampuk klasemen sementara dengan keunggulan 11 angka dari Liverpool di posisi kedua. Sementara PSG kembali merajai kompetisi domestik via keunggulan 13 angka dari Marseille yang membututi di pos kedua.
Di ajang Liga Champions, performa kedua tim terbilang lumayan stabil dalam beberapa tahun terakir. Bahkan dalam dua edisi terakhir, keduanya sempat mentas di laga puncak meski kekalahan menjadi hasil akhir bagi dua tim kaya.
PSG keok dari Bayern Munich di final 2019/20 dengan skor 1-0. Skor yang sama menyerti kekalahan City dari Chelsea di laga final tahun lalu. Musim ini jelas bisa menjadi pembuktian bagi kedua tim guna menuntaskan misi yang belum diraih kedua tim pasca habiskan miliaran Euro untuk membangun komposisi tim terbaik yang mereka miliki saat ini.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Potensial Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2022
- 5 Fakta Timnas Indonesia di Piala AFF U-23
- 5 Fakta Pemain ‘Kemahalan’ Sepanjang Sejarah Liga Inggris
Membuktikan diri di ajang domestik sudah mereka lakukan dalam beberapa musim terakhir. Menaklukan Eropa jelas adalah keharusan bagi keduanya untuk buktikan. Rasanya, kedua tim tak perlu habiskan miliaran Euro jika tujuannya hanya untuk mendulang gelar domestik. Lille dan Leicester City sudah barang tentu tak memerlukan dana besar untuk menaklukan Inggris dan Prancis beberapa waktu lalu.
Final City dan PSG sudah barang tentu bisa menjadi final ideal. Kedua tim belakangan sudah mulai bertemu di ajang Eropa. Menukil laman UEFA, kedua tim sudah bersua enam kali di ajang Liga Champions. Rinciannya, City menang empat kali, berbanding satu dengan PSG sementara satu laga lain berakhir imbang.
Soal produktivitas pun, City lebih unggul, mereka mampu menjebol gawang Les Parisiens sebanyak 9 kali dari enam pertemuan tersebut. Sementara PSG sukses membukukan enam gol. Musim ini, kedua tim sudah bertemu di fase grup. Masing-masing dari mereka mampu membukukan satu kemenangan dari dua laga yang dihelat.
Menyaksikan kedua tim di partai final, seraya melihat adanya juara baru dalam laga yang mungkin bertajuk the Money Derby atau El Cashico jelas menjadi sesuatu yang menarik. Perkara siapa yang menang nanti urusan belakangan. Namun andai keduanya hadir di partai final, istilah money talk mungkin akan menjadi debat kusir menarik yang bisa dibahas di lain waktu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com