Vivagoal – Berita Bola – 25 nama sudah dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Turki guna mempersiapkan diri untuk Piala AFF 2020. Pertanyaan besar pun menyeruak, sejauh mana langkah Garuda berlari di ajang dua tahunan itu?
Shin Tae-yong sudah memanggil 25 nama dalam skuat, termasuk Egy Maulana Vikri dan Elkan Baggott di dalamnya. Setiap klub domestik maksimal menyumbangkan dua pemain ke dalam timnas. Pasalnya, Piala AFF yang akan digelar pada 5 Desember 2021- 1 Januari 2022 berjalan beriringan dengan kompetisi nasional. Kebijakan tersebut diambil agar tim bisa terus bermain tanpa khawatir kehilangan banyak nama dan tetap stabil menjalani kompetisi.
Meski awalnya mengkritisi hal tersebut karena melemahkan timnas secara keseluruhan, Shin Tae-yong pun memaklumi lantaran kompetisi masih berjalan. Dua nama yang akhirnya disematkan bisa menjadi win-win solution bagi kedua belah pihak
DI Piala AFF, Timnas Indonesia bergabung di Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Laos. Shin menilai grup tersebut sangat menarik dan cukup menantang bagi dirinya secara pribadi. Pasalnya, peta kekuatan semua kontestan yang berpartisipasi terbilang relatif sama.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Alphonso Davies, Bintang Kanada yang Siap Bersinar
- Obrolan Vigo: Nemanja Vidic, Benteng Kokoh dari Serbia
- Obrolan Vigo: Antonio Conte hanya Butuh Ruang untuk Sukses
- Obrolan Vigo: Newcastle United dan Kejayaan yang Harusnya Terulang
“Berada di Grup B bersama Vietnam dan Malaysia sangat menarik bagi saya. Mereka tim yang kuat, namun kami akan berjuang keras demi meraih kemenangan di setiap laga. Kami akan melakukan persiapan dengan baik,” kata Tae-yong, dikutip laman resmi PSSI.
Timnas Indonesia awalnya ditargetkan untuk menjadi juara di ajang tersebut pasca absen mengangkat paial sejak 1996. Namun belakangan, target tersebut direvisi. Timnas hanya diminta bermain all-out.
“Di Piala AFF, kami tidak memberikan target harus juara atau tidak. Tapi coach Shin menyampaikan ke kami bahwa dia mau maksimal memberikan yang terbaik untuk AFF,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi
Timnas yang Harusnya (Bisa) Juara
Dengan berbagai fakta yang sudah dipaparkan di atas. Menarik menakar sejauh mana Timnas bisa melaju di kompetisi tertinggi se-Asia Tenggara itu. Kans Evan Dimas dan kolega sejatinya memang harus menjadi juara. Terlebih, tim sudah cukup lama menelan pil pahit di ajang tersebut.
Dalam 8 kesempatan berlaga di turnamen, Indonesia sama sekali belum pernah menjadi juara. Timnas sudah lima kali merasakan pahitnya menjadi juara dua di tahun 2000,2002,2004, 2010 dan 2016. Kegagalan demi kegagalan tersebut masih belum bisa membuat Timnas dan federasi bebenah guna membuat tim berprestasi.
Sudah tak terhitung berbagai upaya dilakukan guna membuat tim menjadi juara seperti menaturalisasi pemain, menggonta-ganti pelatih hingga mengganti ketua umum untuk kesekian kali. Hasilnya tetap sama, Indonesia kerap kali menjadi penggembira di piala AFF dan sering mendulang sebutan juara tanpa mahkota.
Kini, ekspektasi besar pun hadir di pundak Shin. Pria asal Korea saat ini mendapatkan gaji besar. Menukil laman Danviet, Shin mendapatkan bayaran tak kurang dari 1 Juta USD atau sekitar 14 miliar per tahun. Angka tersebut terbilang lumayan besar lantaran Shin sudah memiliki reputasi kala mengantarkan Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 dan sukses mengalahkan Timnas Jerman di fase grup.
Baca Juga:
- 5 Pemain Terlupakan yang Pernah Menang Liga Champions
- 5 Fakta Besar Klub Eropa yang Sempat Dinyatakan Bangkrut
- 5 Fakta Pemain dengan Klausul Rilis Termahal
- 5 Fakta Pemain Termahal yang Kontraknya Habis Akhir Musim Ini
Meski harus menangani beberapa timnas Junior, uang sebanyak itu sudah barang tentu harus menjadi investasi besar yang bisa membuahkan gelar. Jika pada akhirnya pria 51 tahun tak mampu membawa tim menjadi juara, atau minimal berprestasi di tiap turnamen yang dimainkan, rasanya uang sebesar itu bisa dialokasikan untuk mendatangkan sosok lain yang lebih murah.
Terlepas dari proses yang harus dijalani, Indonesia di bawah Shin memang sudah seharusnya menjadi juara atau minimal, masuk ke babak final di Piala AFF 2020. Materi pemain muda potensial banyak tersaji di Timnas Indonesia. Kolektivitas tim serta chemistry antar pemain sedikit banyak juga sudah mulai terbangun. Shin juga perlu membuktikan reputasi jika dirinya memang layak dibayar besar dibanding kandidat sebelumnya, Luis Milla.
Menakar peta kekuatan tim-tim Asia Tenggara, rasanya Vietnam dan Thailand bakal menjadi momok menakutkan bagi Indonesia. Berbagai tim lain macam Malaysia, Kamboja, Singapura atau Laos di atas kertas masih bisa dihadapi. Indonesia bisa saja berbicara banyak. Pun jika nantinya tak bisa, seperti yang sudah-sudah, kita hanya perlu berharap dan menata ulang harapan kembali bukan?
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com