Obrolan Vigo: Sudah Waktunya Pep Guardiola Memaksimalkan Potensi Tersembunyi Grealish

Obrolan Vigo: Sudah Waktunya Pep Guardiola Memaksimalkan Potensi Tersembunyi Grealish

Heri Susanto - April 15, 2025
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaMusim ini, Jack Grealish sempat terjebak dalam inkonsitensi performa lantaran cedera, kabar miring soal kehidupan di luar lapangan hingga potensinya terdepak dalam scenario reebot ulang skuat Manchester City. Hanya satu yang diperlukan Pep Guardiola kepadanya, menemukan posisi ideal bagi sang pemain guna tampil lebih cemerlang.

Banyak pemain asal Inggris yang dirasa terjebak dalam inkonsistensi lantaran penempatan posisi yang kurang ideal. Steven Gerrard dan Frank Lampard misal. Keduanya dinilai tak bisa bermain bersama ketika mentas untuk Timnas Inggris di ajang Internasional. Keduanya kerap menjadi kambing hitam di balik kegagalan tim Tiga Singa. Memainkan keduanya dalam satu pertandingan jelas dinilai sebagai sebuah pemborosan.

Hal serupa pernah terjadi pada Marcus Rashford dan Jesse Lingard. Sepasang jebolan Manchester United juga kerap tak bermain di posisi terbaik. Nama pertama kurang mantap ketika mentas sebagai penyerang tengah. Namun saat main sebagai winger kiri, performanya agak jauh dari harapan meski ada musim-musim terbaik yang sempat ia lalui bersama Setan Merah.

Obrolan Vigo: Sudah Waktunya Pep Guardiola Memaksimalkan Potensi Tersembunyi Grealish
Sumber: Bein Sports

Sementara Lingard lebih parah lagi. Ia hampir mencoba berbagai posisi di lini serang. Namun pos idealnya justru hadir saat mentas sebagai pemain nomor 10. Sang pemain dinilai tak memiliki intuisi mumpuni saat mentas sebagai winger kanan maupun winger kiri ketika memperkuat United, West Ham hingga Nottingham Forest. Kini, sosok asal Inggris mengambil jalan lain dengan lanjutkan karir di Korea Selatan bersama FC Seoul.


Baca Juga:


Hal serupa tengah terjadi pada Jack Grealish. Performa mantan pemain termahal Inggris ini jauh dari harapan ketika mentas sebagai winger kiri. Padahal, poros tersebut merupakan tempat yang lumayan akrab baginya ketika masih mentas untuk Aston Villa. Meski begitu, dalam beberapa kesempatan, ia kerap main sebagai sosok nomor 10.

Di Timnas Inggris, caretaker tim Tiga Singa, Lee Carsley sempat mencoba sang pemain menempati poros nomor 10 guna memberikan ruang bagi Anthony Gordon untuk berkreasi pada jeda internasional September lalu. Hasilnya terbilang lumayan prima. Satu gol sukses ia koreksi. Grealish mampu membuka ruang dengan baik pada jeda internasional tahun lalu. Namun hal serupa tak didapatkan bersama Manchester City.

Ketika sedang tak bermasalah dengan cedera, Pep Guardiola masih getol memainkannya di sisi kiri penyerangan, bergantian dengan Jeremy Doku. Bola memang terbilang lengket ketika ada di kakinya. Namun performa Grealish seakan tak maksimal ketika mentas di poros tersebut. Pep seakan mempersetankan apa yang dilakukan Carsley kepada pilarnya meski ia sendiri paham potensi terbaik sang pemain ada di tengah.

“Saya tahu Jack senang bermain di posisi tengah. Ia adalah orang yang senang bermain bebas dan memiliki geel yang tepat antar lini untuk mengontrol bola. Ia bisa memberikan passing ekstra dan saya senang untuknya. Namun tak mudah baginya untuk bermain reguler,” urai Pep seperti diwartakan City Report.


Baca Juga:


Musim ini, Grealish memang jarang bermain lantaran masalah kebugaran yang tengah menerpanya. Ia kalah saing dengan Doku maupun Savinho di sisi kiri. Bahkan, beberapa bulan lalu, ada foto yang memotret dirinya keluar dalam keadaan mabuk dari pub di Newcastle. Rumor terkait pembekuan dirinya dari skuat mulai terasa meski kabar tersebut hanya menjadi isapan jempol semata.

Musim ini, Grealish baru memainkan beberapa laga dan menurut laman transfermakrt, ia baru mengepak dua laga sebagai pemain nomor 10 ketika City bersua dengan Liverpool dan Leicester City. Bahkan pada laga melawan Foxes awal April kemarin, ia sempat mendulang gol perdananya sejak 2023. Namun Pep kembali memainkan sebagai winger kiri setelahnya.

Pep memang pelatih yang lumayan kuat dengan pendiriannya. Ia bisa saja merombak pemain yang tak bermain sesuai dengan posisinya. Javier Mascherano dan Yaya Toure pernah merasakan hal senada di Barcelona. Keduanya bermain di posisi bek tengah. Nama pertama sukses beradaptasi dengan baik namun tidak dengan Yaya. Bahkan, perpindahan posisi tersebut membuat hubungan keduanya merenggang.

Selain itu, Pep juga sukses mentransformasikan Phillip Lahm dan Joshua Kimmich yang awalnya merupakan bek kanan menjadi gelandang tengah ketika di Bayern Munich. Hal ini juga tengah dicoba ke Nico O’Reilly yang merupakan gelandang serang sebagai fullback kiri. Opsi ketiganya juga sukses. Namun lubang besar pernah ia buat ketika memainkan Pablo Zabaleta sebagai gelandang dan City seakan mentas dengan 10 orang ketika ia memainkan peran tersebut.

City musim depan dalam urgensi anyar mencari pemain nomor 10 untuk menggantikan peran Kevin De Bruyne yang kontraknya sudah tak diperpanjang. Untuk mengisi poros tersebut, ada beberapa kandidat yang dirasa layak mengisi yakni Bernardo Silva, Phil Foden dan Grealish. Dua nama yang disebut pertama memang bisa diandalkan. Namun Grealish sudah barang tentu bisa mengisi dimensi lain.

Sejatinya, ada nama Claudio Echeverri yang baru diamainkan dari River Plate. Sosok asal Argentina juga piawai mengisi poros tersbeut. Namun akan menjadi perjudian besar andai dirinya langsung mengisi poros tersebut lantaran ia masih belum teruji di kompetisi domestik Inggris. Pep tentu harus jeli melihat potensi sang pemain agar tak berakhir layaknya Rashford dan Lingard yang terjebak dalam mediokeritas performa.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com