Sarri Juventus
Maurizio Sarri, pelatih Juventus (Sumber: Twitter)

Pecat Sarri Bisa Jadi Langkah Bodoh Juventus, Begini Alasannya!

Fachrizal Wicaksono - August 8, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Serie A – Legenda Bianconeri, Marco Tardelli, menilai jika Juventus hanya melakukan tindakan bodoh jika mereka memecat Maurizio Sarri.

Sarri memang berhasil menghadirkan juara Serie A musim ini untuk Juventus. Namun prias 61 tahun tersebut dinilai gagal membawa perubahan di kubu Si Nyonya Tua.

Kegagalan di final Coppa Italia menjadi bukti awal. Terpelesetnya mereka di babak 16 besar Liga Champions kian menyudutkan posisi Sarri. Terlebih mereka kalah dari Lyon yang hanya finis di peringkat 7 Ligue 1 Prancis musim ini.

https://www.instagram.com/p/CDmgpXysnfF/

Namun di tengah gencarnya suara untuk memecat Sarri, Tardelli justru berseberangan dengan kebanyakan orang. Menurutnya akan menjadi kesalahan besar jika Juve memecat Sarri saat ini. Menurutnya Sarri masih mampu meraih trofi kendati skuad yang dimiliki tak sesuai dengan yang diharapkan.

“Tersingkir dari babak 16 besar akan selalu menjadi bencana bagi semua orang, tidak hanya Sarri,” ujar Tardelli kepada La Gazzetta dello Sport.

“Namun, tetap bodoh untuk mengganti pelatih. Sarri meraih Scudetto dengan skuad yang tak cocok dengannya dan karena itu ia layak diberi kesempatan kedua,” imbuhnya.


Baca Juga:


“Sarri juara. Dia tidak menjadi juara dengan gaya Sarri, dengan kualitas pendekatan ala Pep Guardiola, tetapi dia mampu meraih juara. Jangan lupa bahwa timnya ‘asimetris’ dan saya penasaran melihat bagaimana dia akan melakukannya dengan pemain pilihannya,” tukas Tardelli.

Tardelli juga memuji kesuksesan Sarri dalam menduetkan Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo. Menurutnya pelatih asal Italia itu berhasil menemukan komposisi terbaik untuk dua individu yang sangat berbeda.

“Juve sangat beruntung karena Dybala memilih untuk bertahan, karena menjual dia akan menjadi kesalahan besar,” tutur Tardelli.

“Mungkin kehadiran Ronaldo membuat Sarri kehilangan sesuatu dalam taktiknya, tetapi sangat berdampak besar bagi Juve. Tak mudah untuk mengubah posisi ke penyerang tengah ketika Anda sudah berusia 35 tahun,” tandasnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com