Vivagoal – Berita Bola – Arsenal kala masih dilatih Arsene Wenger memiliki catatan yang apik dari sisi prestasi. Tak hanya mendatangkan gelar, Wenger memiliki legacy lain yakni mantan anak asuhnya banyak yang menjadi juru taktik.
Wenger seakan menerapkan pepatah lawas yang menyebut jika “sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang diturunkan.” Hal tersebut nampak terpatri jelas pada anak-anak asuhnya yang saat ini menjejal karir manajerial di berbagai klub.
Only 3 players from Arsene Wenger’s 2016/17 side remain. With Holding and Xhaka likely to depart at the end of the season, Elneny could be the final man standing.
The Wenger era is nearly over.
[#Stuartphoto] pic.twitter.com/BY5Yzqgc45
— GREAT GOONER (@alexAFC__) May 24, 2023
Selayaknya Sir Alex Ferguson, Wenger juga banyak mendatangkan pemain-pemain berkelas pada masanya Jose Antonio Reyes, Jens Lehmann, Freddie Ljungberg, Robert Pires dan berbagai pemain lainnya. Beberapa dari mereka bahkan pernah bukukan status sebagai invicible pada 2003.
Baca Juga:
- 5 Fakta Klub dengan Reputasi Besar yang Tak Pernah Main di Premier League
- 5 Fakta Penjualan Cerdas Manchester City
- 5 Fakta Pemain yang Karirnya Berantakan Pasca Tinggalkan Liverpool
- 5 Fakta Pemain Spurs yang Sukses Pasca Tinggalkan Klub
Arsenal di bawah Wenger juga terkenal memainkan sepakbola indah dari kaki ke kaki. Ia bahkan memiliki 5 second rules. Artinya, pemain hanya boleh memegang bola maksimal 5 detik sebelum mendistribusikan ke pemain lain. Ia juga dikenal sebagai pelatih yang lumayan piawai menstabilkan tim meski komposisi pemainnya banyak dihuni pemain muda.
Seiring berjalannya waktu, para pemain besutan Wenger pun kini mulai merajut karir sebagai pelatih. Dari sekian nama yang menjejal karir manajerial, hanya ada satu nama yang dibilang sukses. Sementara empat nama lain, meski memiliki karir yang mentereng sebagai pesepakbola, prestasinya masih belum terlihat.
Dari 5 nama yang teresemat, tiga di antaranya sempat mendulang invicible bersama Gunners. Sementara satu nama hanya semapt dipinjamkan dan satu nama lain pernah mendulang sepasang Piala FA. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Thierry Henry
Henry memulai karir manajerial tatkala menjadi pelatih tim muda Arsenal pada 2015 lalu. Ia sempat ditawari kans menukangi tim U18 Arsenal namun asa tersebut ditolak lantaran Wenger membutuhkan pelatih fulltime. Saat itu, Henry masih bekerja di Sky Sports.
Ia kemudian mendapatkan kesempatan menjadi asisten pelatih Roberto Martinez di Timnas Belgia. Kemudian ia menukangi AS Monaco dan Montreal Impact dan kembali ke Belgia dengan role serupa.
Erling Haaland has matched Thierry Henry’s record for most goals and assists in a 38-game Premier League season 🤝 pic.twitter.com/aI1trp52ya
— ESPN UK (@ESPNUK) May 24, 2023
Semasa menjadi pelatih, di luar status sebagai asisten, tak ada prestasi berkesan pada Henry. Saat ini, ia fokus menjadi pundit di CBS Sports.
- Mikel Arteta
Di antara semua nama yang tersemat di bawah, sosok Mikel Arteta mungkin boleh dibilang menjadi yang paling berprestasi. Gaffer asal Spanyol ada di tempat yang tepat. Ia sempat menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City dalam kurun waktu 2016-2019.
Berbagai gelar domestik pernah ia raih kala menjadi tangan kanan Pep . Desember 2019, Arteta mendapatkan tawaran untuk menukangi Arsenal pasca klub memecat Unai Emery. Ia sempat mendulang gelar Piala FA bersama Gunners dan menjadi sosok yang pernah mendulang gelar serupa baik sebagai pemain dan pelatih.
Musim 2022/23, Arsenal di bawah arahannya sempat memimpin perburuan gelar Premer League. Namun, mereka harus mengalami turbulensi di akhir musim lantaran hasil inkonsisten yang direngkuh klub. Meski begitu, dirinya tetap dipandang sebagai juru taktik yang berkelas lantaran mampu merubah status tim dari yang awalnya tak diperhitungkan menjadi tim yang sukses menantang gelar.
- Patrick Vieira
Vieira sempat melatih tim muda Manchester City pasca dirinya pensiun sebagai pemain. Ia mulai menjabat sebagai pelatih tim muda City Elite Development Squad (EDS) dan membawa tim menjadi juara.
Setehnya, Vieira sempat berkellana ke tim City Football Group lain, New York City FC yang mentas di MLS. Di negeri Paman Sam, ia sempat hantarkan NYCFC ke playoff di musim perdananya dan prestasi tim sempat pasang surut hingga di musim terakhir ia sempat membawa tim menjadi runner up di regular season.
Pasca Amerika, Vieira kembali ke Prancis dan menukangi Nice dan membawa tim ke peringkat 7. Cyrstal Palace menjadi tim terakhir yang ditukanginya. Di musim perdana, Vieira hantarkan tim ke semifinal Piala FA dan finish di urutan 12. Namun di musim kedua, tepatnya sejak pergantian tahun 2023, ia gagal membawa tim stabil hingga akhirnya dipecat.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Coventry vs Luton, Duel Entah Berantah Menuju Premier League
- Obrolan Vigo: Apa Lagi yang Harry Kane Cari di Tottenham?
- Obrolan Vigo: Thailand Bukan Momok Indra Sjafri
- Obrolan Vigo: Menguak Alasan Serie A Makin Kompetitif
- Sol Campbell
Karir manajerial Campbell terbilang masih gurem dibanding daftar nama di atas. Jebolan akademi Tottenham Hotspur hanya sempat menukangi sepasang tim semenjana dari tier bawah yakni Macclesfield Town dan Southend United pada rentang 2018 dan 2019 kemarin.
Campbell sempat terjun ke dunia politik Inggris pada 2013 dan 2014 lalu. Ia sempat mencalonkan diri sebagai walikota London dari Partai Konservatif di tahun 2016. Namun namanya tak masuk dalam daftar terpilih.
- Julio Baptista
Baptista hanya bermain semusim di Arsenal. Ia datang sebagai pemian pinjaman di Real Madrid. Namun bersama Gunners, karirnya terbilang biasa saja. ia hanya mencetak tiga gol dalam 24 laga. Namanya pernah bermain di bawah naungan Arsene Wenger.
Baptista sudah pensiun dari lapangan sepakbola. Ia terkahir kali main di tim Rumania, CFR Cluj. Setelahnya, sosok asal Brasil mulai terjun ke dunia manjerial. Ia tsempat menukangi Valladolid muda sebelum dipromosikan ke tim B pada 2021 lalu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com