Vivagoal – Berita Bola – Johan Cruyff dikenal sebagai maestro baik kala masih menjadi pemain maupun pelatih. Banyak hal yang ditinggalkannya termasuk mantan pemainnya yang saat ini mengikuti jejaknya sebagai juru taktik.
Cruyff memiliki berbagai kata ganti panggilan yang lumayan bannyak untuk mendeskripsikan kehebatannya sebagai pemain. Jika kita hanya diperbolehkan mengambil satu kata maka rentetan kata positif sebagai pioneer, master visioner dan hal-hal positif lainnya.
Berbagai prestasi sempat ditorehkan sebagai pemain termasuk membawa Ajax menjadi juara Eropa tiga kali beruntun, membantu Belanda lolos ke final Piala Dunia 1974 serta berbagai prestasi lain termasuk tiga Ballon d’Or di dalamnya.
Sebagai pemain, namanya layak disejajarkan dengan legenda sepakbola lain macam Diego Maradona dan Pele lantaran ia bermain di tengah karir keduanya. Pele di medio 60an dan Maradona di era 80an sementara dirinya hadir di medio 70an.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Pencarian Kebahagiaan Sejati Oleh Sergio Ramos di Sevilla
- Analisa Vigo: Warren Zaire-Emery, Harapan Baru bagi PSG dan Prancis
- What If: Yoann Gourcuff Jadi Anak Baik, Dia Bisa Jadi ‘The Next Zidane’
- Obrolan Vigo: Zulham Zamrun, Perjalanan the Journeyman
Sukses sebagai pemain juga membuatnya langsung menukangi kesebelasan yang pernah ia perkuat dulu yakni Ajax Amsterdam dan Barcelona. Di Ajax, ia sempat persembahkan KNVB Bekker dan satu Piala Winners. Setelahnya, ia berlabuh ke Catalan guna menukangi Azulgrana dan menangkan empat LaLiga serta Liga Champions pertama di klub.
Namanya juga tercatat sebagai salah satu sosok yang menggagas La Masia di Barcelona. Akademi tersebut sengaja dibuat untuk menyamai catatan Ajax Youth Academy yang reguler menghasilkan pemain potensial setiap tahunnya. Sampai saat ini, produksi pemain potensial dari La Masia masih berjalan dengan baik dan selalu saja terselip satu nama yang dipromosikan guna mentas di Barcelona atau bersinar di tim lain.
🚨 RECORD: With Today’s assists against LAFC, Lionel Messi has now become the most assist provider in football history.
𝐌𝐎𝐒𝐓 𝐀𝐒𝐒𝐈𝐒𝐓𝐒 in history:
1. 𝐋𝐢𝐨𝐧𝐞𝐥 𝐌𝐞𝐬𝐬𝐢 → Now 361
2. Ferenc Puskas → 359
3. Johan Cruyff → 358
4. Pele→ 351
5. Luis Suarez→297 pic.twitter.com/tpOXhBpHnC— Cactus Jack (@CactusJacko) September 4, 2023
Tak berhenti sampai di situ, Cruyff juga pernah menukangi sejumlah nama dalam karir manajerialnya. Daftarnya lumayan panjang. Namun yang mengikuti jejaknya sebagai pelatih berprestasi terbilang tipis lantaran jarangnya anak asuh sang maestro yang bisa konsisten memberikan yang terbaik di level manajerialnya.
Vivagoal sudah merangkum 5 mantan anak asuh Cruyff yang sukses sebagai pelatih. Dari lima nama yang tersemat, pembagian pemainnya terbilang rata dari Barcelona dan Ajax. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Pep Guardiola
Tak meletakan Pep Guardiola dalam daftar teratas sebagai anak didik Cruyff jelas merupakan sebuah dosa besar. Di bawah kendalinya, Pep banyak belajar soal sepakbola menyerang dan possession football. Keduanya juga sempat hantarkan Azulgrana memenangkan Liga Champions perdana.
Sebagai pelatih, Pep sukses membukukan berbagai rekor. 100 poin yang dikoreksi di Premier League bersama Manchester City belum bisa dipecahkpan sampai saat ini. Ia juga sukses mempersembahkan sepasang treble winners bagi Barcelona dan Manchester City.
Label sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia bahkan sudah melekat padanya kala kesuksesan bersama Blaugrana. Kini, Pep hanya tinggal menambah koleksi silverwarenya bersama the Sky Blues.
- Frank Rijkaard
Cruyff pernah melatih Rijkaard kala sang pemain masih terbilang muda di Ajax Amsterdam. Keduanya pernah persembahkan dua KNVB Bekker dan Piala Winners. Tak hanya Cruyff, ia juga pernah dilatih pelatih kenamaan asal Italia, Arrigo Sacchi.
Kala berstatus sebagai juru taktik, Rijkaard pernah mendulang tinta emas dalam karirnya saat menukangi Barcelona dalam kurun waktu 2003-2008. Dalam periode tersebut, ia sukses menemukan Lionel Messi dan membantu tim asal Catalan berprestasi.
2 – After their wins at El Sadar in November 2022 and today (2-1 both), FC Barcelona have now won two away games in a row against Osasuna in @LaLigaEN for the first time since March 2005 under Frank Rijkaard (also two).
Streak. pic.twitter.com/f6LCaHrOSy
— OptaJose (@OptaJose) September 3, 2023
Di bawah kepemimpinannya, Barcelona sukses mengoreksi dua gelar LaLiga satu Liga Champions dan satu gelar pelatih terbaik dunia. Setelahnya, karirnya tenggelam dalam mediokeritas kala menukangi Galatasaray dan Timnas Arab Saudi.
- Ernesto Valverde
Valverde merupakan salah satu penyerang yang lumayan diandalkan Cruyff dalam masa baktuinya di Barcelona. Sosok asal Spanyol sempat dua musim bermain di bawah arahan sang meneer dan mampu persembahkan satu Piala Winners dan Copa del Rey.
Kala bertugas sebagai pelatih, rekan jejak kesuksesannya terbilang panjang. Ia pernah membawa Olympiacos memenangi tiga gelar Liga Yunani dan dua Piala Yunan. Satu gelar Piala Super Spanyol bersama Athletic Bilbao dan empat gelar domestik dalam wujud dua LaLiga, satu Piala Super Spanyol dan satu Piala Super Spanyol bersama Barcelona. Saat ini Ernesto masih melatih. Ia kembali ke Basque guna menukangi mantan timnya, Athletic Bilbao sejak 2022 kemarin.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Jepang yang Bersinar di Bundesliga
- 5 Fakta Pemain Tiongkok yang Pernah Main di Eropa
- 5 Fakta Menarik Debutan Premier League, Luton Town
- 5 Fakta Penjualan Termahal Benfica
- Ronald Koeman
Di antara semua pemain yang tersemat, Koeman menjadi sosok yang spesial lantaran dirinya sempat dilatih Cruyff di dua tempat yakni Barcelona dan Ajax Asmterdam. Gelar KNVB di Belanda dan berbagai gelar prestis pernah direngkuh keduanya di Barcelona.
Sebagai pelatih, Koeman pernah membawa berbagai tim macam Ajax Amsterdam, Benfica, PSV, Valencia hingga AZ Alkmaar mendulang prestasi di berbagai kancah domestik. Total, ia sempat mempersembahkan 7 gelar untuk berbagai klub.
Good to be back in Zeist with the team! Getting ready for the @EURO2024 qualifiers coming up!
» 7/9 #NEDGRE 🇳🇱🇬🇷
» 10/9 #IRLNED 🇮🇪🇳🇱#NothingLikeOranje pic.twitter.com/XvyiLTDL7n— Ronald Koeman (@RonaldKoeman) September 5, 2023
Saat ini, Koeman sudah kembali melatih Timnas Belanda pasca posisinya di Barcelona digantikan oleh Xavi Hernandez. Uniknya, pos tersebut sempat ia tinggalkan kala mengambil pekerjaan sebagai juru taktik Azulgrana.
- Julen Lopetegui
Di bawah arahan Cruyff, Lopetegui hanya mentas dalam 9 laga. Meski jumlahnya minim, hal tersebut cukup baginya untuk mendulang status sebagai mantan anak asuh sang maestro dari Belanda. Ia sempat membantu Barcelona mendulang satu gelar Piala Super Spanyol.
Lopetegui kemudian menapaki karir manajerial sejak 2003 lalu dan sempat menukangi Timnas Spanyol lintas usia. Ia sempat membantu Spanyol U-19 dan U-21 memenangi Piala Eropa. Namanya melejit kala hantarkan Sevilla mendulang Europa Laegue musim 2019/20 lalu.
Saat ini, ia berstatus tanpa klub lantaran baru saja mundur dari Wolverhampton karena berselisih paham dengan klub karena kebijakan mereka yang melepas pemain bintang tanpa menggantinya dengan sosok sepadan.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com