Vivagoal – Berita Bola – Sir Alex Ferguson dikenal sebagai sosok yang pernah mendapatkan banyak pemain terbaik untuk Manchester United. Belakangan, beberapa pemain di bawah asuhannya sudah ada yang menjadi pelatih.
Dalam kiprahnya selama 27 tahun menukangi Setan Merah, Fergie sempat menukangi serangkaian nama besar mulai dari Peter Schmeichel, Steve Bruce, Bryan Robson, hingga Eric Cantona pada medio 90an.
Setelahnya, Fergie menelurkan berbagai pemain yang kemudian menjadi legenda bagi United macam Andy Cole, David Beckham, Paul Scholes, hingga Cristiano Ronaldo yang sukses hantarkan tim memenangi berbagai gelar prestis dalam era kepemimpinannya.
Sir Alex Ferguson greeting all the United players in the tunnel 🥺❤️ pic.twitter.com/9Fbx5MbycT
— ESPN FC (@ESPNFC) February 26, 2023
Kini seiring berjalannya waktu, masih ada beberapa pemain di bawah arahan Fergie yang masih bermain namun mereka kebanyakan sudah tergerus usia macam Ronaldo, Danny Welbeck, Phil Jones hingga David De Dea. Dua nama yang disebut terakhir bahkan masih berstatus sebagai punggawa Setan Merah.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pelatih Pengangguran dengan Reputasi Reputasi Besar
- 5 Fakta Nutrisi Penting Bagi Pesepakbola
- 5 Fakta Erick Thohir, Ketua Umum Baru PSSI
- 5 Fakta Mantan Pesepakbola Premier League yang Jadi Agen Pemain
Selain itu, ada pula berbagai anak asuhnya yang sempat jalani karir sebagai juru taktik. Ryan Giggs, Paul Scholes hingga Phil Neville pernah dan masih menukangi kesebelasan. Giggs sempat menjadi pelatih Interim United dan menukangi Timnas Wales. Sementara Scholes sempat tangani Oldham United sebelum akhirnya sibuk menjadi pundit. Phil Neville pernah tukangi Timnas Wanita Inggris dan kini tengah menulangi tim milik David Beckham, Inter Miami FC.
Di luar berbagai nama yang tersemat, masih ada 5 nama lain yang pernah dan tengah menjalani karir manajerialnya. Secara kiprah, anak asuh Fergie masih belum bisa dibilang spesial lantaran belum hantarkan timnya mendulang prestasi yang terbilang mumpuni. Siapa saja mereka?
- Roy Keane
Tak ada yang meragukan kapastias Roy Keane kala masih mentas sebagai pemain. Ia merupakan jendral baik di dalam maupun luar lapangna kala masih memperkuat Manchester United.
Namun kala mentas sebagai juru taktik, ia hanya menukangi tim semenjana macam Sunderland dan Ipswich Town dalam medio 2006-2011. Karirnya terasa biasa saja dan tak ada hal spesial di sana. Sosok asal Republik Irlandia itu juga sempat menjadi asisten pelatih beberapa tim macam Irlandia, Aston Villa dan Nottingham Forest.
Roy Keane and Gary Neville laughing at Souness being deluded…pic.twitter.com/L9LwEMPdCx
— Pure Roy Keane (@PureRoyKeane) March 5, 2023
Keane saat ini lebih aktif menjadi pundit bersama Micah Richards di Sky Sport. Ia meruapkan sosok yang tak ragu mengkritik keras tim maupun pemain yang kerap tak tampil apik.
- Gary Neville
Serupa dengan Keane, Neville merupakan sosok yang terbilang lumayan berprestasi kala menjadi pemain. Ia bahkan memegang tongkat estafet Kapten tim pasca Keano hengkang ke Glasgow Celtic.
Sosok yang kerap diandalkan Ferguson guna mengarsir sisi kanan pertahanan secara mengejutkan pernah menerima pinangan Valencia pada 2015 lalu. Keputusan tersebut jelas dipertanyakan mengingat ia banyak habiskan karir di inggris.
Bersama Los Che, Neville sempat memainkan 28 laga di lintas kompetisi dari 2 Desember 2015 hingga 30 Maret 2016. Ia mencatatkan 10 kemenangan 7 seri dan 11 kekalahan. Rasio kemenangannya ada di angka 35 persen. Kini, ia aktif sebagai pundit di Sky Sport.
- Ruud Van Nistelrooy
Di era keemasan United, Van Nistelrooy merupakan seoarang poacher yang lumayan diandalkan di lini depan. Gol demi gol sukses ia sarangkan dengan seragam Setan Merah. Pasca Inggris, sosok asal Belanda sempat mentas di Jerman dan Spanyol bersama Real Madrid, Hamburg dan Malaga.
Ruudje sempat memulai karir manajerialnya pada 2014 kala menjadi asisten Timnas Belanda sampai 2016. Ia kemudian menukangi Tim U-19 PSV Eindhoven dan merangkap status kembali sebagai asisten Timnas. Musim lalu, ia sempat menukangi Jong PSV.
Musim ini, namanya dipromosikan menukangi tim senior PSV untuk menggantikan peran Roger Schmidt yang memutuskan menyeberang ke Benfica. Ia meneken kontrak tiga tahun. Performanya terbilang lumayan. Ia membawa De Boeren melaju ke semifinal KNVB Beker dan duduk di peringkat empat klasemen sementara Eredivisie hingga pekan ke-24.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Europa League, Ajang yang (Kini) Menjadi Prioritas
- Obrolan Vigo: 2023 Menjadi Tahun Borussia Dortmund?
- Obrolan Vigo: Casemiro, Keping Terpenting Manchester United
- Obrolan Vigo: Riyad Mahrez, Jalan Setapak si Lincah dari Alzajair
- Wayne Rooney
Rooney menjadi sosok terakhir dalam daftar yang sempat mencicipi gelar terakhir United di Premier League bersama Sir Alex Ferguson pada 2012/13 lalu. Sosok asal Merseyside bahkan berstatus sebagai top skor klub dengna catatan 253 gol dari 559 laga yang telah dimainkan.
Ia sempat kembali ke Inggris pasca petualangan di MLS dengan memperkuat Derby Country sebagai pemain merangkap pelatih pada 2020/21 lalu. Ia sempat menjadi pelatih interim menggantikan pos Phillip Cocu yang tampil buruk membesut the Ramps.
Wayne Rooney the Club Legend vs Cristiano Ronaldo the Traitor pic.twitter.com/4qi7leM6iL
— Preeti (@MadridPreeti) February 25, 2023
Catatanya terbilang buruk kala membesut Derby. Ia gagal membawa tim bertahan di Championship. Saat ini, ia menukangi DC United, tim yang sempat diperkuatnya kala masih mentas sebagai pemian. Rooney gagal mengangkat performa timnya dengan finish di urutan terbawah MLS.
- Ole Gunnar Solskjaer
Sebagai pemain Solskjaer akan terus dikenang oleh fans United lantaran ia mencetak gol kemenangan Setan Merah atas Bayern Munich di final Liga Champions 1999 lalu. Di tahun tersebut, United di bawah arahan Ferguson mencatatkan diri sebagai tim Inggris pertama yang menangi treble winners.
Ole kembali ke United dengan status sebagai pelatih kala mereka memecat Jose Mourinho pada Desember 2018 lalu. Ia sempat catatkan performa apik kala masih menjadi manajer interim. Namun performanya bersama klub berujung tak stabil.
Ada dua prestasi terbesarnya kala menjadi juru taktik. Pada 2020/21, ia hantarkan tim menjadi runner up Premier League di bawah Manchester City dan menjadi juara kedua di ajang Europa League. Namun musim kemarin, seiring inkonsistensi performa Setan Merah, dirinya harus dipecat.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com