Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pengangkatan Manajer Paling Aneh di Premier League

5 Fakta Pengangkatan Manajer Paling Aneh di Premier League

Vivagoal Berita Bola – Saat ini, banyak pelatih kelas dunia yang menukangi tim-tim Premier League. Namun di masa lampau, ada nama-nama aneh yang pernah menukangi kesebelasan Inggris dan mereka mayoritas gagal memberikan perbedaan di top flight sepakbola Inggris.

Reputasi sebagai kompetisi sepakbola elit di bawah kolong langit menjadi plot yang tak bisa dihindari Premier League. Lebih dari 10 tahun terakhir kompetisi ini sudah bertransformasi menjadi ladang subur bagi para bintang sepakbola dunia, termasuk dari para pelatih yang mencoba mendulang peruntungan.

Masifnya berbagai nama top yang hadir di Inggris macam Cristiano Ronaldo, Steven Gerrard, Carlos Tevez, Thierry Henry hingga Vincent Kompany pernah hadir dan Berjaya di kancah domestik. Tak hanya itu, berbagai manajer kelas dunia dari masa lampau sampai saat ini masih bertengger. Hal tersebut, mau tak mau membuat mata pecinta sepakbola seakan sulit mengalihkan perhatian mereka dari kompetisi ini.

Banyaknya pemain dan pelatih top di Inggris mau tak mau membuat klub menuai keuntungan dalam sisi hak siar. Tim yang mentas di sana bisa mendapatkan pemasukan fantastis dari hak siar. Belum lagi dari sponsor dan tiket atau penjualan pernak-pernik lain. Meski begitu, hal aneh pernah terjadi di Premier League dalam urusan pengangkatan pelatih.


Baca Juga:


Di tengah tingginya tensi antar tim setiap akhir pekannya, beberapa tim Inggris pernah melakukan Langkah yang tak popular dengan mempekerjakan sosok yang memiliki background tak kuat sebagai pelatih. Hal ini mau tak mau berdampak pada prestasi tim yang ditukanginya. Bahkan, beberapa di antaranya pernah ada yang nyaris terlempar ke Championship.

Vivagoal sudah merangkum 5 penunjukan pelatih teraneh yang pernah ada di kancah domestik Inggris. Mayoritas dari nama yang tersemat hadir beberapa tahun ke belakang dan pernah menukangi tim besar maupun tim papan tengah Inggris. Nama-nama yang ada dalam daftar saat ini tak lagi memiliki pekerjaan di tempat serupa. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Alex McLeish (Aston Villa)
Sumber: Sky Sport

Aston Villa pernah melakukan langah tak popular kala mengangkat Alex McLeish sebagai juru taktik mereka di medio 2011. Pasalnya, ia datang langsung dari Birmingham City yang merupaka rival berat the Villa di kancah domestik sejak lama.

Meski sosok asal Skotlandia itu memiliki reputasi mumpuni sebagai pelatih berkat sederet prestasi bersama tim kampung halaman maupun Birmingham City, kehadirannya tak diterima fans. Bahkan, mereka sempat membut graffiti “anti-McLeish” di tempat latihan klub.

Ia semusim menukangi Villa dan tak mampu membuat tim berbuat banyak. Kala itu, Gabriel Agbonlahor dan kolega hanya finish di urutan 16 klasemen akhir Premier League, unggul dua angka dari zona degradasi. Setelahnya, kontrak McLeish diputus. Ia terakhir kali terlihat menukangi Timnas Skotlandia pada 2019 dan belum mendapatkan pekerjaan baru pasca tukangi the Tartan Army.

  1. Joe Kinnear (Newcastle United)
Sumber: Premier League

Entah apa yang dipikirkan Newcastle United kala menunjuk Joe Kinnear sebagai juru taktik tim pada September 2008. Sebelumnya, Kinnear hanya menuangi sepaang tim bawah macam Wimbeldon dan Nottinggham Forest. Kehadirannya jelas membuat banyak fans frustrasi.

Di awal kedatangannya, ia bahkan banyak memberikan umpatan pada jurnalis yang mengkritisi keputusannya memberikan libur pada para pemainnya. Hasilnya pun tertebak. Di bawah arahannya, Magpies sempat mentas 18 kali dan hanya memenangkan empat laga. Februari 2009, ia memutuskan mundur lantaran masalah jantung.

Namun, pada 2013, Newcastle yang memang kala itu tengah busuk di bawah arahan Mike Ashley menunjuknya kembali sebagai Direktur Olahraga sebelum akhirnya mundur enam bulan berselang.

  1. Avram Grant (Chelsea)
Sumber: Goal

Jauh sebelum penunjukan Frank Lampard sebagai manajer Chelsea, Roman Abramovic pernah membuat keputusan yang kurang popular ketika menunjuk Avram Grant sebagai juru taktik klub pada 2007. Kala itu, ia menggantika peran Jose Mourinho pada periode pertamanya bersama klub.

Sosok asal Israel merupakan rekan dari Abramovich. Penunjukannya berbuah protes dari pemain dan fans Chelsea. Namun di bawah kepemimpinannya, the Blues suskes mendulang status sebagai runner up Premier League dan Liga Champions. Presentase kemenangannya pun lumayan baik dengan catatan 66,67 persen.

Setelah the Blues, karirnya terbilang semenjana. Grant bertransformasi menjadi juru taktik medioker dengan tukangi Portsmouth dan West Ham. Tim yang disebut terakhir bahkan dibawanya terdegradasi ke Championship. Saat ini, ia masih aktif melatih dan tengah membesut Timnas Zambia.


Baca Juga:


  1. Frank De Boer (Crystal Palace)
Sumber: Goal

Sebagai pemain, reputasi Frank De Boer jelas tak perlu dipertanyakan. Namun kala menjadi juru taktik, hal sebaliknya justru terjadi. Ia jarang memberikan impresi bagi tim yang ditukanginya. Pasca menukangi Ajax Amsterdam dan mendulang berbagai gelar domestik, karirnya seakan redup.

Di Inter Milan, ia terbilang gagal. De Boer dipecat dengan catatan 35 persen kemenangan dari 16 laga yang dilakoninya. Pada 2017, Crystal Palace melakukan perjudian dengan mendaratkannya ke Selhurst Park guna menggantikan Sam Allardyche. Di sana, De Boer memainkan 5 laga, mendulang sekali imbang dan empat kali kalah. Tragisnya, ia gagal membuat timnya mendulang satu pun gol!

Catatan tersebut merupakan memori kelam Palace sejak 93 tahun terakhir. Tim asal London berkubang di posisi juru kunci dan kemudian posisinya digantika Roy Hodgson. Sosok asal Belanda sempat menaikan reputasinya kala menukangi Atlanta United di MLS dan mendulang kesuksesan di kancah domestik. Namun setelahnya, ia kembali berkubang dalam karirnya yang medioker.

  1. Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United)
Ole Gunnar Solskjaer, Foto: dok Goal

Pasca Sir Alex Ferguson, Manchester United mendatangkan pelatih-pelatih yang punya reputasi lumayan yakni David Moyes, yang ditunjuk langsung oleh Fergie, Louis Van Gaal dan Jose Mourinho. Ole Gunnar Solskjaer, sosok yang amat dihormati di tim pun pernah mengemban tugas serupa pada 2018 guna gantikan Mourinho.

Secara CV, karir Ole memang terbilang medioker. Ia hanya pernah menukangi Molde FK dan Cardiff City. Bahkan, tim yang disebut terakhir diantarkannya terdegradasi ke Championship. Namun di awal karir sebagai pelatih interim, United sulit dikalahkan dan manajemen pun memberikan ganjaran sebagai pelatih tetap setelahnya.

Peruntungan sosok asal Norwegia pun berakhir sebagai juru taktik tetap. Ia kerap terjebak dalam inkonsistensi hasil. Tagar #oleout kerap menggema jika hasil akhir klub tak sesuai selera fans. Bahkan, Cristiano Ronaldo pernah mengkritisi gaya melatihnya dalam wawancara bersama Piers Morgan beberapa waktu lalu.

Namun dalam masa baktinya, ia sempat hadirkan catatan lumayan dengan membawa klub duduk di posisi runner up Liga dan Europa League. Meski begitu, tugas pencetak gol United di final Liga Champions 1999 itu harus berakhir pada 2021 lantaran inkonsistensi hasil buruk yang menerpa klub.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version