
Obrolan Vigo: Langkah Bijak Adalah Kunci Terbaik Bagi Fiorentina
Vivagoal – Berita Bola – Fiorentina mampu tampil apik di sepanjang musim 2024/25 ini. La Viola tengah nangkring di papan atas dan mengintip kesempatan mentas lagi di Eropa, entah main di ajang Europa League muapun Liga Champions. Dalam dua ajang tersebut, mereka sudah lama absen.
Musim ini, La Viola lumayan sibuk di lantai bursa. Dalam dua jendela transfer di musim panas dan dingin, tim asal Firenze sudah melakukan pembenahan total dalam skuatnya. Nama-nama macam Nico Gonzalez, Sofyan Amrabat, Nikola Maksimovic hingga Michael Kayode sudah dipaketkan ke tim lain dengan berbagai status.
Sebagai Ganti, sosok-sosok macam Mois Kean, Nicolo Fagioli, Nicolo Zaniolo hingga Albert Gudmundsson merapat ke tim besutan Rafaele Palladino. Beberapa nama langsung memberikan impresi bagi mantan tim Gabriel Batistuta itu.
Fiorentina juga menjadi tim yang lumayan bijak mengeluarkan dana transfer. Mereka sadar tak memiliki uang mumpuni. Meminjam sejumlah pemain plus opsi pembelian seraya melihat potensi mereka di masa mendatang jelas menjadi langkah strategis.
Khusus Kean, Fiorentina seakan mendapatkan jackpot lebih. Sang pemain hanya didatangkan dengan mahar 13 juta Euro dari Juventus lantaran dianggap sebagai sosok yang sukar berkembang bersama si Nyonya Tua. Di bawah komando Palladino, sosok berdarah Pantai Gading langsung memberikan impresi. Sejauh ini, pemain 24 tahun menjadi predator yang mematikan dengan 19 gol dan dua assist dari 29 laga.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Real Betis Adalah Suaka Bagi Mereka yang Terbuang
- Obrolan Vigo: Palmer, Lavia dan Penyesalan Manchester City
- Obrolan Vigo: Melepas Rashford Adalah Keputusan Terbaik yang Bisa Diambil United
- Obrolan Vigo: Mason Greenwood dan Suksesnya Pembuktian di Kesempatan Kedua
Skema Palladino yang terbilang cair ketika menyerang membuat kontribusi dari para gelandang dan pemain menyerangnya lumayan bersinargi dan bahu membahu mendulang gol. Tak hanya Kean dan Gudmundsson, sosok macam Yacine Adli hingga Danilo Cataldi juga memiliki peran yang lumayan signifikan di tim meski keduanya merupakan gelandang bertahan.
Tak hanya cair dalam menyerang, lini pertahanan mereka juga terbilang disiplin. Palladino juga meminta anak asuhnyna untuk melakukan man to man marking agar lawan tak bisa bergerak bebas membuka ruang sekaligus menekan mereka guna mengambil keputusan yang terburu-buru. Tak hanya itu, Fiorentina juga terbilang tangguh dalam memenangkan duel udara dan memadukannya dengan serangan balik.
Racikan mantan pemain Juventus itu boleh diblang menuai sukses. Fiorentina untuk sementara tengah duduk di posisi 6 klasemen sementara dengan 42 poin dari 25 laga yang mereka mainkan di Serie A. peluang mentas di Europa League musim depan lumayan terbuka. La Viola terakhir kali mentas di ajang kelas dua Eropa itu pada 2016/17.

Bahkan jika mau bermimpi lebih jauh, mereka masih berpotensi main di Liga Champions. Jarak dengan tim peringkat empat, Lazio hanya terpaut tiga angka. Bahkan untuk ajang yang disebut terakhir, mereka terakhir kali beredar pada musim 2009/10. Asa sejatinya masih terbuka lebar meski masih banyak pertandingan yang belum mereka mainkan di kancah domestik guna pastikan langkah ke arah sana.
Mereka juga sudah memastikan diri lolos ke fase 16 besar Europa Conference League dan digadang masih mampu melaju jauh. Sementara itu langkah tim di ajang Coppa Italia sudah terhenti di fase 16 besar lantaran dikalahkan oleh Empoli melalui drama adu penalti.
Baca Juga:
- 5 Fakta Klub Sepakbola Milik Tentara
- 5 Fakta Pemain Terbaik Bundesliga di Era Modern
- 5 Fakta Legenda Sepakbola yang Setia Saat Timnya Terpuruk
- 5 Fakta Pemain Muda Potensial yang Lanjutkan karir di Saudi Pro League
Mereka seakan mampu memaksimalkan celah di tengah inkonsistensi performa yang ditampilkan AC Milan dan AS Roma yang sempat limbung di awal musim. Andai nantinya mampu membawa Fiorentina berlari jauh, bukan tak mungkin Palladino diproyeksi bakal menjadi salah satu pelatih potensial Italia yang siap merekah layaknya Roberto De Zerbi, Thiago Motta atau mungkin Simone Inzaghi yang sudah lebih dulu bukukan status.
Kembali mentas di Eropa, melalui investasi yang tak terlalu besar dan maksimalkan nama-nama yang sempat digadang terbuang menjadi sosok terbuang menjadi langkah brilian yang bisa dimaksimalkan La Viola. Ada potensi mereka bisa kembali menjadi Il Sette Magnifico yang sudah melekat pada klub sejak medio 90an hingga awal 2000an lalu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com
