Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Dibalik Gelar Juara Inter Milan

5 Fakta Inter Milan

Vivagoal5 Fakta – Inter Milan meraih kejayaan di Serie A musim 2020/21. Klub yang berkandang di Giuseppe Meazza itu memastikan Scudetto usai meraih 82 poin dari 34 laga. 

Scudetto musim ini begitu spesial buat Nerazzurri mengingat mereka harus menanti 11 tahun lamanya untuk kembali menjadi kampiun. Selain itu, Inter juga berhasil mematahkan dominasi Juventus selama sembilan musim beruntun. 

Dipimpin oleh Antonio Conte, Inter menjawab keniscayaan. Beberapa partai penting berhasil dimenangkan. Didukung pemain-pemain terbaik macam Romelu Lukaku, Lautaro Martinez, Achraf Hakimi, Nicolo Barella dan Marcelo Brozovic, Inter pada akhirnya mengentaskan puasa gelar. 

Kali ini, Vivagoal merangkum 5 Fakta menarik dibalik gelar ke-19 Serie A Inter Milan.  Berikut ulasan selengkapnya:

1.Antonio Conte 

Foto: SempreInter

Antonio Conte, Pelatih Inter Milan, bisa dibilang menjadi otak dari kesuksesan Inter Milan musim ini. Sejarah mencatat, Conte selalu berhasil mendobrak dominasi.

Sebelumnya, Conte datang ke Juventus pada 2011 dan mengakhiri paceklik gelar Serie A selama sembilan tahun. Setelahnya, dia memenangkan tiga gelar berturut-turut sebelum meninggalkan Si Nyonya Tua.

Begitu juga saat Conte menukangi Inter pada 2019 silam. Di musim keduanya bersama Inter, pria asli Italia itu berakhir mengakhiri dominasi Juventus yang sudah berlangsung selama sembilan musim beruntun di Serie A.

Dengan pencapaian ini, Conte sukses memboyong lima gelar dalam tujuh musim penuhnya sebagai pelatih bersama tiga klub berbeda. Di Juventus dia memenangkan tiga gelar, saat membesut Chelsea, dia langsung memenangi Liga Inggris di musim perdana dan sekarang catatan trofinya bertambah usai juara bersama Inter. 

2.Pertahanan Terbaik

Foto: Tranfermarkt

Tangan dingin Conte nyatanya punya peran luar besar. Sang juru latih menyulap Nerazzurri menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Eropa sekaligus dengan tim paling sedikit kalah di Eropa setidaknya hingga pekan ke-34 Serie A Italia. 

Sejauh ini, Inter baru mengalami dua kekalahan di kancah domestik. Kekalahan pertama terjadi pada derby Milan pertama musim ini dan yang kedua terjadi saat melawan Sampdoria pada Januari.


Baca Juga: 


Bukan cuma itu, dikutip dari Sportskeeda, Inter juga jadi yang terbaik dalam urusan bertahan di Serie A Italia. Di mana mereka cuma kebobolan 29 gol dari 34 laga. Satu-satunya klub yang mendekati catatan Inter musim ini hanyalah Napoli, itupun mereka sudah kebobolan 38 gol. 

3.Rekor Romelu Lukaku

Foto: Sempre Inter

Ketika Antonio Conte mendatangkan Romelu Lukaku dari Manchester United, kritikan tajam menghujam. Pasalnya, Inter harus menggelontorkan 80 juta Euro – rekor transfer termahal Inter – dan dianggap terlalu mahal untuk penyerang asal Belgia tersebut. 

Namun, Lukaku membungkam kritik yang datang dengan menjelma menjadi mesin gol buat Inter Milan. Lukaku mencetak dua digit untuk gol dan assist, menurut Opta Lukaku menjadi pemain pertama yang melakukannya sejak musim 2004/05.

Dikutip dari BBC, Lukaku memang punya catatan mentereng sebagai seorang penyerang di satu musim ini. Dari 33 pertandingan, Lukaku sudah mencetak 21 gol plus 10 assist. 

4.Duet Maut 

Foto:Football24

Penampilan apik Lukaku di lini depan, makin mengerikan ketika sang pemain ditandemkan dengan Lautaro Martinez. Selain jadi duo tertajam di Serie A, keduanya punya kontribusi besar dalam mengantar Nerazzurri merah gelar. 

DIkutip dari Sportskeeda, duet Lukaku-Lautaro mencetak 36 gol dan 15 assist hingga pekan ke-34. Sementara Lukaku telah mencetak 21 gol dan memberikan 10 assist, Lautaro Martinez telah mencetak 15 dan mengumpulkan lima assist.

Ketajaman Lukaku-Lautaro ini pada akhirnya berakhir manis. Inter meraih trofi Serie A ke-19 dan berhasil mengungguli AC Milan – rival sekota – dalam urusan perebutan gelar domestik. 

5.Pesta Kontroversial

Foto: Yahoo Finance

Usai memastikan Scudetto, media lokal melaporkan lebih dari 30.000 penggemar Inter merayakan Scudetto di jalanan Milan. Aksi spontan tifosi Inter itu sulit untuk diredam meski klub sudah memberikan himbauan. 

Situasi ini lantas menjadi sebuah kontroversi, pasalnya perayaan dilakukan di tengah kampanye vaksinasi di Lombardi dan pemerintah masih melakukan pembatasan untuk beberapa sektor bisnis. Di sisi lain, fans Inter ternyata dibiarkan bebas melakukan selebrasi tanpa menghormati aturan apa pun.

“Saya terkejut melihat tindakan berbeda digunakan dalam keadaan darurat umum. Bar dan restoran tidak boleh beroperasi lagi, meski sudah memastikan regulasi jarak sosial dan sanitasi, hanya diperbolehkan menggunakan ruang terbuka.”


Baca Juga: 


“Sebaliknya, taman dan alun-alun dapat diisi secara tidak terkendali dan tanpa pengawasan kesehatan,” kata Marco Barbieri, sekretaris jenderal Conf Commercio Milan, dikutip dari Goal. 

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version