Vivagoal – Berita Bola – Sejak kometisi galatama dan perserikatan dilebur, banyak pelatih asing yang berseliweran di Indonesia. Namun hanya beberapa dari mereka yang bisa dikatakan sukses menuai prestasi bersama tim. Siapa saja mereka?
Edisi pertama Liga Indonesia dihelat pada musim 1994. Sejak saat itu, beberapa nama asing sempat keluar masuk melatih klub-klub Indonesia dan timnasnya. Nama-nama macam Ivan Kolev, Wim Rijsbergen, Peter Withe pernah melatih di tanah air. Reputasi sebagai sosok yang pernah menukangi tim yang terbilang besar membuat para pelatih tersebut diharapkan bisa menuai prestasi.
Meski punya nama besar sebelumnya, beberapa nama justru gagal bersinar. Rijsbergen, White hingga Kolev gagal menukangi Timnas. Meski begitu, masih banyak pelatih asing yang kerap digunakan tim-tim lokal. Bahkan, beberapa nama dari Asia macam Raja Isa, Irfan Bakti hingga legenda sepakbola Singapura, Fandi Ahmad sempat menjalani peruntungannya di tanah air.
Selamat datang Thomas Doll di Liga 1 Indonesia. Pelatih modern dengan permainan one touch dan menggunakan 3 bek yang awam untuk klub Indonesia sedekade terakhir. 25 menit awal permainan kolektif Doll amat sangat menakutkan, tapi gaya pragmatis Teco berhasil menaklukan itu semua. pic.twitter.com/9kOhEyNVOE
— Nyamuk Nyimak (@julihnsyh) July 23, 2022
Bahkan untuk musim 2022/23, jumlah pelatih asing yang mentas di Indonesia terbilang besar. Dari 18 tim yang berlaga di Liga 1. 12 pelatih asing resmi menukangi berbagai klub. Hanya ada enam nama lokal yang melatih macam Aji Santoso (Persebaya), Seto Nurdiantoro (PSS Sleman), Widodo C. Putro (Bhayangkara FC), Rahmad Darmawan (Rans Nusantara), Nilmaizar (Dewa United) dan Djajang Nurdjaman (Persikabo).
Baca Juga:
- 5 Fakta Kota dengan Klub Sepakbola Terbanyak
- 5 Fakta Klub Sepakbola yang Punya Cerita Cinderella
- 5 Fakta Transfer Termahal yang Pernah Dilakukan Juventus
- 5 Fakta Legenda Sepakbola Dunia yang Tak Pernah Mentas di Eropa
Hal tersebut seakan menunjukan jika tim-tim lokal lebih mempercayai sosok asing yang pernah malang melintang di pesepakbolaan nasional lantaran sudah memiliki reputasi yang lumayan panjang. Selain itu, bedasarkan dari fakta di atas seakan membutkikan dari sisi pemahanam taktik, nama-nama asing boleh dibilang lebih unggul dari nama lokal.
Vivagoal merangkum ada 5 nama asing di pesepakbolaan nasional yang mampu menuai sukses dengan membawa timnya mendulang gelar juara. Beberapa di antarany bahkan pernah mempersembahkan lebih dari satu gelar juara. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Stefano “Teco” Cugurra
Teco Cugurra boleh dibilang menjadi salah satu pelatih asing tersukses di Liga Indonesia. Bagaimana tidak, ia sempat mempersembahkan tiga gelar bagi dua tim berbeda. Satu bersama Persija Jakarta dan dua lainnya bersama Bali United.
Sejak ditangani STEFANO “TECO” CUGURRA, Bali United seolah jd momok menakutkan bagi Persija Jakarta. TECO sdh memimpin Bali United melawan Persija 7x. Hasilnya, Bali United menang 6x dan Persija menang 1x. #DataFakta
— mohammed ali mahrus (@AlionelMessi_) July 23, 2022
Untuk gelar bersama Serdadu Tridatu terbilang lumayan spesial lantaran ia mempersembahkannya secara back to back. Pemahaman Teco akan sepakbola Nasional sudah barang tentu tak bisa dipandang sebelah mata dengan reputasi yang ia miliki.
- Jacksen F Tiago
Jacksen F Tiago terbilang lumayan lama malang melintang di pesepakbolaan nasional. Pasca putuskan gantung sepatu pada 2001, sosok asal Brazil langsung terjun ke dunia manajerial dan menukangi beberapa tim lokal asal Indonesia.
Secara pengalaman, Jacksen lumayan berprestasi dibanding pelatih lain. Ia pernah membawa Persipura tiga kali menjuarai Liga Indonesia dan dua gelar beruntun bagi Persebaya dalam wujud satu divisi utama dan satu gelar Liga Indonesia. Tak hanya itu, ia juga sempat persembahkan gelar Liga 2 musim kemarin bersama Persis Solo.
Jacksen saat ini masih dipercaya menukangi Laskar Sambernyawa guna mengarungi Liga 1 di musim depan.
- Serghei Dubrovin
Sosok asal Modolva pertama kali datang ke Liga Indonesia pada 1999 kala menukangi PKT Bontang., ia sukses membawa tim melaju ke putaran final sebelum akhirnya kalah dari PSM Makassar. Setelahnya, ia dipercaya menukangi Petrokimia Putra di tahun 2001 dan 2002.
Di periode pertamanya, Dubrovin gagal membawa tim berjaya. Namun memasuki musim kedua, Petrokimia sukses melaju ke babak final dan menglaahkan Persita Tangerang yang kala itu tampil beringas. Petrokimia pun sukses menjadi juara.
Prestasi tersebut bahkan sempat membuat namanya diperbincangkan. Ia pernah melatih Timnas U-23 Indonesia dan menukangi beberapa tim lokal lain seperti Persija Jakarta. Setelahnya, ia melanjukan karir di Liga Modolva.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Klub Indonesia Jadi Biang Masalah Minimnya Striker Lokal
- Obrolan Vigo: Menonton Sepakbola Adalah Hal yang Membosankan?
- Obrolan Vigo: Adam Johnson yang Membunuh Karirnya Sendiri
- Obrolan Vigo: Antonio Cassano, Si Begal yang Berisik
- Robert Albert
Robert Albert datang ke Indonesia pada pada 2009 lalu. Sebelumnya, ia merupakan sosok yang lumayan punya reputasi di Malaysia dan Singapura. Beberapa tim asal Negeri Tetangga pernah ia bawa menjadi juara di berbagai kompetisi.
Alberts sempat hantarkan Arema mendulang gelar Liga Indonesia pada 2009/10 lalu. Ia juga pernah membawa tim menjadi Runner Up di musim 2010 lalu. Sebelum menukangi Persib Bandung saat ini, ia sempat dua periode menukangi PSM Makassar dan menemukan berbagai bakat penting bagi sepakbola nasional macam Wiljan Pluim dan Mark Klok.
- Simon McMenemy
Jauh sebelum namanya dikenal, McMenemy sempat melatih timnas Filipina dan tim Vietnam. Ia sempat menukangi Pelita Bandung Raya pada 2013 lalu. Setelahnya, sosok asal Skotlandia kembali menukangi tim asal Maldives dan Filipina, Loyola Meralco Sparks dan menuai kesuksesan di sana.
Pada 2017, Simon sempat menukangi Bhayangkara FC dan membawa the Guardian menjadi juara. Tak hanya itu, di tahun yang sama, ia sempat mendapatkan penghargaan sebagai pelatih terbaik. Simon mencapai puncak karir kala menukangi TImnas Indonesia.
Namun kala menukangi Merah Putih, ia tak mampu berbuat banyak lantaran timnas tampil berantakan di kualifikasi Piala Dunia 2022. Saat ini, ia kembali ke Bhayangkara dan menjabat sebagai direktur teknik.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com