Vivagoal – Berita Bola – Banyak tim Italia yang membukukan penjualan termahal ke tim lain. Namun ada pula pemain Italia yang mampu bukukan transfer termahal ke tim Italia lain atau tim lain di berbagai Eropa baik di masa lampau maupun era milenium.
Untuk kasus tim Italia yang menuai keuntungan besar dari penjualan pemain, Inter Milan pernah melakukannya ketika melego Romelu Lukaku ke Chelsea pada 2021/22 lalu dengan mahar 113 juta Euro. Angka tersebut mengalahkan rekor sebelumnya ketika mereka melepas Zlatan Ibrahimovic pada 2009/10 lalu ke Barcelona.
Juventus juga pernah memecahkan rekor penjualan ketika Zinedine Zidane menjadi Galactico kedua Real Madrid pasca Luis Figo pada 2001/02 lalu. Setelahnya, mereka sempat menjuak Paul Pogba dengan mahar 105 juta Euro ke Manchester United pada 2016/17 lalu. Uniknya, nama yang disebut terakhir kembali lagi ke klub pasca kontraknya rampung bersama Setan Merah.
🇫🇷 Zidane 🇫🇷✨
Balling at Juventus! 🖤🤍✨
Is there a more beautiful sight than Zidane with a ball at his feet? 😍👏🔥 pic.twitter.com/W4UpOG9Zy9
— FootballingGods • Football • Fútbol • Soccer (@footballinggod5) July 20, 2024
Hampir mayoritas tim asal Italia memang tak segan melepas pilarnya ke tim lain dengan harga yang lumayan fantastis. Pasalnya, mereka tak memiliki uang mumpuni layaknya Premier League, LaLiga atau mungkin Bundesliga untuk bersaing mengmankan pemain dengan valuasi yang lumayan besar.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pelatih Besar yang Pernah Tangani Tim Kecil
- 5 Fakta Kiper Muda dengan Penyelamatan Terbanyak di Musim 2023/24
- Sudah Dinyatakan Bangkrut, Berikut 5 Fakta Pemain Penting yang Pernah Perkuat Bordeaux
- 5 Fakta Penjualan Terbesar yang Pernah Dilakukan Lille
Untuk kasus orang Italia yang masuk dalam kategori termahal, di musim panas 2024/25, Arsenal sukses merampungkan transfer Riccardo Calafiori dari Bologna dengan mahar 45 juta Euro. Angka tersebut menjadi pembelian termahal orang Italia saat ini. Ia diproyeksi menjadi poros anyar pertahanan Gunners guna kembali bersaing memperebutkan Premier League di musim depan.
Selain Calafiori, ada pula pemain Italia yang sempat dan tengah membukukan catatan sebagai penjualan termahal. Dari 5 nama yang tersemat, dua sempat dan bermain di Premier League. Dua lainnya mentas di Serie A dan satu pemain tersisa mentas di Prancis bersama PSG. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Sandro Tonali
Sejak masih merumput di Brescia, Sandro Tonali disebut sebagai titisan Andrea Pirlo. Bahkan jalan karirnya pun hampir-hampir mirip. Ia kemudian mentas di AC Milan dan sempat persembahkan gelar Scudetto pada musim 2021/22. Gelar tersebut merupakan yang pertama bagi klub pasca 10 tahun tak merasakan manisnya juara.
Premier League watch for Italy fans this season: 🏴😋
🇮🇹 Riccardo Calafiori – Arsenal 🔴
🇮🇹 Jorginho – Arsenal 🔴
🇮🇹 Destiny Udogie – Tottenham ⚪️
🇮🇹 Guglielmo Vicario – Tottenham ⚪️
🇮🇹 Sandro Tonali – Newcastle ⚫️
🇮🇹 Emerson – West Ham 🟣
🇮🇹 Caleb Okoli – Leicester 🔵Chiesa? pic.twitter.com/hGV1IVbUzY
— Italy Focus 🇮🇹 (@theitalyfocus) July 29, 2024
Tonali lumayan diandalkan Stefano Pioli ketika mengarsir lini tengah tim. Tiga tahun berseragam Milan, sosok asal Italia sukses mengepak 7 gol dan 13 asssit bagi tim. Catatan gemilang tersebut membuat Newcastle United yang tengah membangun kekuatan di bawah payung Public Investment Fund membawanya ke Tyrneside dengan mahar 70 juta Euro.
Angka tersebut menjadikannya sebagai pemain italia termahal. Namun belum semusim mentas di Inggris, ia terkena kasus perjudian. Hal tersebut membuatnya absen hampir setahun. Tonali baru bisa merumput kembali 27 Agustus mendatang dan menggalang kembali lini tengah tim di bawah komando Eddie Howe.
- Jorginho
Jorginho merupakan regista yang tepat untuk menjadi perpanjangan tangan Pirlo. Karirnya selama masih mentas di Hellas Verona lumayan mencuri perhatian berbagai tim. Pada Januari 2014, ia hengkang ke Napoli guna menjadi otak permainan I Partenopei di bawah komando Maurizio Sarri.
Jorginho pandai mengarsir ruang dari lini tengah. Napoli dibawa serta selalu bersaing di papan atas. Ia juga sempat hantarkan mantan tim Diego Maradona itu mendulang Coppa Italia dan Piala Super Italia dalam masa baktinya di Naples.
Sang pemain kemudian menerima pinangan Chelsea pada 2018 dengan mahar 57 juta Euro. The Blues sukses menyalip Manchester City yang lebih dulu tertarik kepadanya. Dalam masa bakti di London Barat, ia kembali menjadi andalan Sarri dalam skema Sarri-Ball. Gelar Europa League dan Liga Champions sempat dipersembahkan ke Almari Stamford Bridge.
Pasca momen manis di Chelsea selesai. Ia masih berada di Inggris. Sejak 2023/24 kemarin, ia berada di Arsenal. Namun belakangan, menit bermain yang didapatkan di London Utara kurang banyak lantaran ia gagal bersaing dengan pemain lain di poros tengah.
- Gianluigi Buffon
Jauh sebelum Kepa Arrizabalaga merapat ke Chelsea dan pecahkan rekor sebagai kiper termahal, momen tersebut pernah didapatan Gianluigi Buffon ketika ditransfer Juventus dari AC Parma dengan mahar 53 juta Euro. Transfer tersebut bahkan sempat membuatnya menjadi pemain Italia termahal sebelum rekor dipecahkan oleh Jorginho.
That’s all folks!
You gave me everything.
I gave you everything.
We did it together. pic.twitter.com/bGvIDsoFsG— Gianluigi Buffon (@gianluigibuffon) August 2, 2023
Kapasitas Buffon dalam mengawal jantung pertahanan Si Nyonya Tua tak perlu diragukan. Ia sempat hantarkan Juve mendulang rentetan kesuksesan domestik dalam 18 tahun karirnya di klub. 10 Scudetto dan serangkaian gelar domestik lain pernah direngkuh. Juve bahkan sempat dihantarkan ke tiga final Liga Champions meski dalam tiga kesempatan mereka selalu gagal.
Pasca Juve, Buffon sempat bermain sebentar di PSG sebelum kembali. Ia kemudian putuskan hengkang ke tim masa kecilnya, Parma dan terus bermain bersama I Ducali hingga usianya 44 tahun. Sang benteng terakhir putuskan pensiun di akhir musim 2023/24 kemarin.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Community Shield yang Tak Perlu Merubah Format Kompetisi
- Obrolan Vigo: Donny van de Beek dan Potensi Perbaikan Karir di Girona
- Obrolan Vigo: Eredivisie yang Terlalu Jauh Bagi Liga Top Eropa
- Christian Vieri
Jika Timnas Italia seakan sulit menemukan penyerang hebat di saat ini, hal serupa seakan tak terjadi di masa lalu. Gli Azzurri memiliki Filippo Inzaghi dan Christian Vieri. Nama kedua bahkan mampu diandalkan menjadi mesin gol baik di level Timnas maupun klub.
Vieri lumayan bermain bagi beberapa tim besar di awal karirnya macam Juventus, Atletico Madrid, Lazio dan Inter Milan. Terkait kepindahannya dari Roma ke Milan, I Biscone harus merogoh kocek 46 juta Euro guna mengamankan jasanya pada 1999 lalu. Namun apa yang mereka dapat lumayan sepadan. Gol demi gol sukses lahir dari aksi penyerang yang punya darah Australia itu.
Vieri sukses memainkan 190 laga bersama Inter dan mendulang 123 gol serta 22 assist. Ia hanya sempat persembahkan Coppa Italia pada 2004. Pasca Inter karir sang pemain mulai menurun. Ia sempat mentas untuk beberapa tim maca AC Milan, AS Monaco, Fiorentina dan pensiun di Atalanta.
- Marco Verratti
PSG mampu memaksimalkan potensi besar Marco Verratti ketika diamankan dari Pescara dengan mahar 12 juta Euro pada 2012 lalu dari Pescara. Ia menjadi pilar penting tim dalam 11 musim setelahnya. Berbagai gelar domestik sempat dihantarkan ke Almari Les Parisiens dalam masa baktinya di Prancis.
Total, pemilik 55 caps bersama Timnas Italia sudah mentas dalam 416 laga bersama PSG dan koreksi 11 gol serta 61 assist. Ia membantu tim menangi 9 gelar Ligue 1, 6 Piala Prancis, 6 Piala Liga Prancis serta 9 Piala Super. Les Parisiens juga sempat dihantarkan ke final Liga Champions 2020. Namun sayang di partai final, mereka keok dari Bayern Munich.
Masa edar Verratti di PSG rampung pasca Luis Enrique datang. Ia kemudian dipaketkan ke Qatar guna mentas bersama Al-Arabi dengan mahar 45 juta Euro pada musim panas 2023/24 kemarin. Di sana, ia dikontrak hingga Juni 2025. Menurut laporan Capology, pemain 31 tahun menerima bayaran tak kurang dari 30 juta Euro per tahun!
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com