Vivagoal – Berita Bola – Cristian Gonzalez menjadi salah satu pemain naturalisasi tersukses di Timnas Indonesia. Berbagai gol sempat dibuatnya bersama Merah Putih dan di level klub. Bisa dikatakan El Locco menjadi salah satu pemain naturalisasi tersubur yang dimiliki Timnas
Gonzalez, yang lahir di Montevideo, 30 Agustus 1976 sejatinya sempat tergabung dengan Timnas Uruguay U-20 pada medio 1994-1996. Dalam dua tahun karirnya di Timnas Junior, ia terbilang subur dengan mendulang 15 gol dalam 25 laga bersama Le Celeste.
Di sana, ia berposisi sebagai gelandang dan dikabarkan sempat berbagi tempat dengan legenda Timnas Uruguay Alvaro Recoba. Di level klub, Gonzalez terbilang biasa saja. rasio penampilan dan gol yang dikemasnya di kampung halaman terbilang minim layaknya hujan di musim kemarau.
Pada pertengahan milenium, Gonzalez memutuskan berkarir di Indonesia. PSM Makassar menjadi destinasi awal karirnya. Bersama Ayam Jantan dari Timur, Gonzalez, dalam wawancara di #JebreeeTalk , ia sempat buka suara terkait fasilitas mewah yang didapat dari klub, Christian menolak hal tersebut. Ia merasa diperlakukan sama dengan pemain lain.
iki PSM tahun piro aku kok lali, isih ono Charis Yulianto Karo Christian Gonzalez :))) pic.twitter.com/tf5WGecp6L
— Issa Nur Wahid (@mas_issaaa) April 20, 2017
Di musim perdananya, Gonzalez langsung tampil moncer dengan membukukan 27 gol dalam musim perdananya di Indonesia. Ia sempat terlibat baku hantam dengan official Persita Tangerang dan membuatnya diskors selama setahun serta dijatuhi denda Rp 20 Juta.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Tarkam yang Selalu Menyenangkan
- Obrolan Vigo:Tak Perlu Berlebihan Mendukung Tim Eropa
- Obrolan Vigo: Irfan Bachdim, Proyek Naturalisasi Timnas Tersukses
- Obrolan Vigo: Filippo Inzaghi, Si Malas yang Tajam
Pasca semusim di Makassar. Ia memutuskan hengkang ke Persik Kediri. Di Jawa Timur. Macan Putih memiliki trisula maut dalam diri Ronald Fagundez dan Danilo Fernando di lini depan. Kombinasi ketiganya sukses hantarkan tim menjadi juara Liga Indonesia pada 2006 lalu.
Ia bahkan pernah mentas di Liga Champions Asia kala itu. Mereka sempat mendualng 7 poin dari 6 laga yang dimainkan. Kala itu, Persik tak terkalahkan di laga kandang. Namun kala mentas tandang, Persik tampil payah lantaran kerap kalah dengan skor telak.
Gonzalez sempat dipinjamkan ke Persib Bandung sebelum akhirnya dipermanenkan pasca kontraknya habis di Persik. Ia mampu mentas dalam 16 laga di Liga dan mendualng 14 gol. Di sela permainanya, ia dipanggil ke Timnas Indonesia pasca habiskan lebih dari lima tahun di Tanah Air secara berturut-turut. Namun ada perjalanan yang berliku yang mengirinya.
Pada 2007 dan 2009, adik dan kakaknya meninggal di Uruguay. Gonzalez tak bisa pulang lantaran tengah mengajukan proses naturalisasi. Selain itu, ayahnya juga meninggal dan ia tak boleh pulang. Pasca dilantik menjadi WNI, Gonzalez merasa jika pengorbanannya sepadan lantaran ia langsung dinaturalisi dan mengunci satu tempat di Timnas Indonesia dan berlaga di Piala AFF 2010.
Gonzalez sukses hantarkan tim menjadi runner up dan mampu membukukan tiga gol. AFF 2010 memang menjadi momen yang paling dikenang bagi fans Timnas lantaran euforia yang terbilang tinggi dari fans dan banyak pecinta bola nasional yang lahir via ajang tersebut.
Pemain berdarah Uruguay bahkan total sudah mengepak 12 gol total dari 29 laga yang dimainkan sejak 2010-2015 lalu. Catatannya melebihi beberapa pemain naturalisasi lain macam Greg Nkwolo, Beto Goncalves, Jhonny van Baukering dan berbagai nama lain.
Baca Juga:
- 5 Fakta Penyerang Murni Paling Berbahaya
- 5 Fakta Transfer Terbaik Real Madrid
- 5 Fakta Pelatih Argentina Terbaik
- 5 Fakta Calon Pelatih Top Eropa
Pasca Persib, Gonzalez berutut-turut hengkang dari satu tim ke tim lain. Putra Samarinda, Arema, Madura United, PSS Sleman, PSIM Yogyakarta dan sekarang masih mentas di Rans Nusantara meski usianya sudah mencapai 45 tahun.
Bahkan dengan tim yang disebut terakhir, musim lalu ia sempat membukukan berbagai gol krusial yang membuat tim milik Raffi Ahmad untuk lolos ke Liga 1 di musim ini. Pada 2021, Gonzalez sempat berujar bakal terus bermain andai kondisinya masih memungkinkan.
“Semua tergantung Allah. Jujur saya belum tahu kapan akan pensiun. Saat ini saya belum pensiun,” tuturnya, seperti diwartakan Suara.com “Selama saya diberikan kesempatan, kuat dan fisik masih bisa, ya kenapa tidak untuk lanjut,” tukasnya.
Semasa bermain di Indonesia, ia pernah empat kali menjadi top skor dan catatan tersebut membuat Gonzalez masukd alam rekor MURI. Untuk kategori penyerang, ia merupakan poacher yang cukup nyaman berada dalam kotak. Ia bukanlah penyerang yang memiliki kecepatan dan daya jelajah tinggi layaknya berbagai skill mumpuni.
Gonzalez hanya perlu cermat membaca situasi, berada di posisi yang tepat dan finishing mematikannya bisa membuat perbedaan yang lumayan berate di lini depan. Penyerang murni seperti dirinya hanya perlu diberikan ruang lebih untuk berkreasi.
Feliz Cumpleaños, Locco!
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com