Vivagoal – Berita Bola – Sejarah invicibles Arsenal masih belum berhenti sampai saat ini. Status tersebut akan sulit tergeser sampai hari ini lantaran kompetisi di Premier League secara kompetisi boleh dibilang lumayan ketat dan keniscayaan yang bakal membuat tim bisa tak terkalahkan dalam satu musim penuh,
Arsenal di musim 2003/04 boleh dibilang menjadi tim yang spesial. Tim besutan Arsene Wenger tak terkalahkan dalam 49 laga di ajang Premier League. Hal tersebut membuat mereka mengalahkan rekor Preston North End yang direngkuh pada musim 1890/90 lalu.
Padahal secara komposisi, Gunners terbilang memiliki kekuatan yang kurang lebih sama di musim sebelumnya. Terlebih pada musim tersebut, Chelsea tengah membangun kekuatan, Manchester United masih merajai level domestik dan Liverpool perlahan namun bangkit guna memecah kebuntuan mereka di ajang liga.
Full senyum hari ini ini 😊
Arsenal aman di pucuk & Liverpool berhasil ngalahin City semalem, itu artinya Rekor Invincibles Arsenal musim 2004 masih aman, thanks @LFC 😁Is your’s gold ? 🤪
Happy Invincible day Gooners 🔴⚪ pic.twitter.com/MkKJhrSYEv— ALL ABOUT ARSENAL FC (@All_AboutARS) October 17, 2022
Namun di akhir musim, tim asal London Utara berdiri kokoh di puncak klasemen. Dari 38 laga yang mereka mainkan, Thierry Henry dan kolega mampu membungkus 26 kemenangan dan 12 hasil imbang tanpa tersentuh kekalahan. Mereka sukses membawa pulang Invicible Trophy. Piala Emas yang sampai saat ini belum ada yang mampu membawanya kembali.
Kala itu, komposisi Arsenal terbilang lumayan prima. Henry tengah memasuki masa jayanya sebagai pesepakbola. Dalam satu musim, pemenang Piala Dunia 1998 sukses membukukan 30l. catatan yang pada saat itu dianggap sebagai sebuah rekor tersendiri lantaran biasanya top skor Premier League hanya mendulang 20 gol lebih sedikit. Henry seakan mematahkan mitos tersebut.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Antonio Di Natele, Si Subur yang Kurang Beruntung
- Obrolan Vigo: Kurang Diperlukan, Cristiano Ronaldo Harus Terima Kenyataan!
- Obrolan Vigo: Newcastle United. Tim Kaya yang Masih Harus Berproses
- Obrolan Vigo: Per Mertesacker, Pekerja Keras yang Membumi
Dalam prakteknya, penyerang berkepala plontos ditopang beberapa sosok penting macam Dennis Bergkamp, Robert Pires, Freddie Ljungberg hingga Ashley Cole. Tak hanya mampu menjadi pencetak gol handal, ia juga kerap memberikan assist bagi rekan setimnya.
Arsene Wenger, selaku otak di balik kesuksesan klub layak mendapatkan kredit lebih atas pencapaian yang dilakukan timnya. Ia menanamkan filosofi bermain yang baik. Tak membiarkan lawan banyak menguasai bola serta menerapkan diet ketat bagi para pemainnya agar tetap prima berada di lapangan.
Gagal Disamai Tim Manapun
Capaian tersebut sejatinya sempat ingin disamai oleh beberapa tim macam Chelsea, Manchester City dan Liverpool. Namun tak ada satu pun dari mereka yang menyamai catatan tersebut. Chelsea di musim 2004/05 misalnya. The Blues suskes jor-joran belanja berbagai pemain besar guna memperkuat komposisi skuat.
Dana hampir 100 juta paun dikeluarkan untuk belanja pemain baru. Di bawah arahan Jose Mourinho, Chelsea tampil lumayan perkasa. Mereka mampu mendulang 29 kemenangan dan 8 hasil imbang. Namun laga melawan Manchester City pada awal musim menjadi petaka dan satu-satunya kekalahan yang mereka miliki.
Chelsea’s 2004/05 Premier League season was incredible:
✅ 29 Wins
🤝 8 Draws
❌ 1 Loss⚽️ 72 Goals Scored
⛔️ 15 Goals Conceded
🏆 Premier League ChampionsWhat a side. 👏pic.twitter.com/DIgzpSXKdw
— PLClassics (@PLClassics) October 16, 2022
Jauh setelah Chelsea, rekor hampir disamai oleh Manchester City di musim 2017/18 lalu. City tampil perkasa di sepanjang musim dengan membukukan 32 kemenangan. Namun mereka sempat kalah dua kali melawan sepasang rivalnya di kancah domestik yakni Liverpool dan Man United. Sementara empat laga lain berkahir dengan skor sama kuat.
Baca Juga:
- 5 Fakta Manajer Tersukses di Serie A
- 5 Fakta Tragedi Kelam Stadion Kanjuruhan
- 5 Fakta Tragedi Terbesar dalam Pertandingan Sepakbola
- 5 Fakta Grup A Piala Dunia 2022
Liverpool di musim 2019/20 sempat mengintip celah untuk tak terkalahkan. Hingga pekan ke-27, the Reds tampil stabil di kancah domestik. Namun kerikil bernama Watford tak terelakan bagi mereka di pekan ke-28. The Hornets mampu memukul telak pasukan Jurgen Klopp dengan kekalahan telak 3-0. Di akhir musim, Trent Alexander Arnold dan kolega bahkan kalah tiga kali.
Mengutip awal kalimat, rasanya mustahil menutup kompetisi dengan status sebagai invicibles lantaran segala hal bisa saja terjadi di Premier League. Meski ada gap yang lumayan jauh antar tim. Namun berbagai kemungkinan bisa terjadi di Premier League, termasuk Arsenal bisa menjadi juara untuk kali pertama di musim ini pasca tak terkalahkan di bawah arahan Arsene Wenger!
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com