Vivagoal – Berita Bola – Tak banyak mantan pemain yang melatih kesebelasannya masing-masing. Namun anomalI terjadi di Piala Dunia 2022. Banyak mantan pemain Timnas yang melatih negaranya di ajang empat tahunan tersebut.
Menjadi seorang pemain untuk kemudian menukangi mantan tim yang pernah dibelanya bukanlah barang baru dalam dunia sepakbola. Banyak mantan pemain yang menukangi mantan timnya. Namun kebanyakan dari mereka melatih mantan klubnya masing-masing.
Nama-nama seperti Pep Guardiola (Barcelona), Frank Lampard (Chelsea), Zinedine Zidane (Real Madrid) hingga Clerance Seedorf (AC Milan) pernah mengemban tugas tersebut. Untuk skala kesuksesan, Pep dan Zizou menjadi dua nama terdepan. Mereka pernah sumbangkan berbagai gelar prestis bagi mantan klubnya kala menjadi pelatih.
maior lenda da história das copas por nação
🇧🇷: Zagallo
🇦🇷: Maradona
🇩🇪: Beckenbauer
🇮🇹: Meazza
🇪🇸: Iniesta
🏴: Bobby Moore
🇳🇱: Johan Cruijff
🇫🇷: Zidane
🇧🇪: Enzo Scifo
🇳🇵: Alguém aí— Harrison Campos (@HarrisonDSCamp2) November 30, 2022
Sementara untuk takaran pelatih Timnas, ada dua nama yang lumayan berprestasi kala menjadi pemain dan melatih negaranya. Mario Zagallo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (Jerman) pernah menjadi juara dunia kala berkarir sebagai pemain dan pelatih. Sejauh ini, hanya ada tiga nama yang mampu mendulang prestasi terbaik itu.
Baca Juga:
- 5 Fakta Kakak Adik di Piala Dunia 2022
- 5 Fakta Pemain Penting yang Absen di Piala Dunia 2022
- 5 Fakta Pemain Tertua yang Mentas di Piala Dunia
- 5 Fakta Debutan Tersukses Piala Dunia
Di Piala Dunia, sejatinya sempat ada mantan pemain yang melatih negaranya. Diego Maradona (Argentina), Jurgen Klinsmann & Rudi Voller (Jerman) hingga Carlos Dunga (Brasil) pernah melakukannya di berbagai edisi Piala Dunia yang berbeda.
Khusus untuk Piala Dunia 2022, ada berbagai nama yang pernah memperkuat Timnas dan melatih negaranya. Viagoal mengerucutkan lima nama dan lima nama yang tersemat di bawah beberapa di antaranya bahkan pernah mendulang prestasi gemilang baik sebagai pemain atau hanya sebagai pelatih saja. berikut daftarnya.
- Lionel Scaloni (Argentina)
Sebagai seorang pemain, Scaloni merupakan sosok yang lumayan lekat dengan Depotivo La Coruna. Bersama tim asal Galacia, ia habiskan tak kurang dari 8 musim di sana dan torehkan berbagai catatan prestis seperti berjaya di Liga Champions hingga menjadi kuda hitam di LaLiga pada medio 2000an.
Di level Timnas, Scaloni kurang mendapatkan waktu tampil. Ia hanya mampu membukukan 7 caps dalam kurun waktu 2003-2006 lalu. Pasca putuskan gantung sepatu pada 2015, ia menjadi bagian dari tim pelatih Jorge Sampaoli. Ia bersama Pablo Aimar sempat menjadi caretaker Timnas Argentina pada 2018 sebelum diumumkan menjadi pelatih utama tim Tanggo.
Lionel Scaloni on why Paulo Dybala hasn’t played at the World Cup: “It’s a tactical decision. Paulo is good, from the point of view that Argentina won. He surely wants to play like all of his team mates. Now we decide this, we will see the next match.” pic.twitter.com/y7C4ivnTZ1
— Roy Nemer (@RoyNemer) November 29, 2022
Scaloni membayar kepercayaan negara kepadanya dengan baik. Argentina sukses diantarkan menjadi juara Copa America di 2021 lalu. Ia juga mampu membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2022 dengan status tak terkalahkan di babak kualifikasi dan sempat membawa Messi dan kolega menjuarai Finalissima pada Juni kemarin pasca kalahkan Italia dengan skor 3-0.
Di Piala Dunia kali ini, ia mampu hantarkan Argentina melaju hingga babak perempat final pasca sukses kandaskan Australia dengan skor 2-1 di babak 16 besar. Di awal turnamen, namanya lumayan disorot pasca kekalahan memalukan 1-2 Argentina atas Arab Saudi.
- Didier Deschamps (Prancis)
Di antara semua nama yang tersemat dalam daftar, nama Didier Deschamps layak menjadi sorotan. Pasalnya, ia menjadi salah satu dari tiga orang yang mampu membawa negaranya juara dunia baik sebagai pemain ataupun pelatih. Prestasinya setara dengan dua legenda sepakbola dunia seperti Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer.
Deschamps pernah hantarkan Prancis menjadi juara pada 1998 kala turnamen dimainkan di depan publik sendiri. 20 tahun berselang, ia juga hantarkan Le Bleu meraih Piala Dunia kedua di 2018. Boleh dibilang nama Deschamps lumayan terpatri dalam sejarah sepakbola Prancis.
Asa untuk mencatatkan sejarah bersama tim ayam jantan terbilang terbuka di Piala Dunia 2022. Prancis memang berhasrat mempertahankan gelar yang direngkuh empat tahun lalu. Saat ini mereka sudah berada di fase perempat final.
- Gareth Southgate (Inggris)
Sebagai seorang pesepakbola, karir Gareth Southgate terbilang medioker. Ia hanya bermain untuk beberapa tim semenjana dengan memperkuat Crystal Palace, Aston Villa dan Middlesbrough. Dengan memperkuat tiga tim tersebut, dirinya praktis tak memenangkan silverware apapun sebagai pemain.
Pasca pensiun sebagai pemain, ia sempat melatih the Boro dan prestasi minornya terjadi kala hantarkan tim yang bermarkas di Riverside terdegradasi ke Championsip. Southgate sempat melatih Timas Inggris U-21 dan dipromosikan menjadi pelatih tim utama pasca Sam Allardyce mundur.
Gareth Southgate explains why England and Wales are rivals 😂😂pic.twitter.com/IAIqTKAYXr
— LADbible (@ladbible) November 29, 2022
Pengaruhnya di Timnas mulai terasa. Pada Piala Dunia 2018 lalu, Southgate sempat hantarkan Harry Kane ke semifinal Piala Dunia 2018 dan menjadi juara empat di sana. Pada Euro 2020, Inggris sempat masuk ke final namun di laga pamungkas, tim Tiga Singa keok dari Italia.
Harapan besar muncul di Piala Duia 2022, Inggris diharapkan bisa membawa pulang Piala Dunia untuk kali kedua ke tanah Britania. Asa terbilang lumayan terbuka lantaran Phil Foden dan kolega saat ini sudah berada di fase perempat final.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Ryan Giggs, si Kidal nan Kontroversial
- Obrolan Vigo: Sebastien Haller, Roller Coaster Karir Sang Ujung Tombak
- Obrolan Vigo: Luis Nani, Next Cristiano Ronaldo yang Jadi Kutu Loncat
- Obrolan Vigo: Gangguan Sepakbola Bernama Piala Dunia 2022
- Luis Enrique (Spanyol)
Jika melihat dari rekam jejak CV Luis Enrique baik sebagai pemain maupun pelatih, ia punya catatan yang apik. Kala masih mentas, sosok yang pernah memperkuat Real Madrid ia pernah memenangkan berbagai gelar domestik bersama Real Madrid dan Barcelona.
Pasca pensiun, ia mulai menjadi pelatih Barcelona B dan beberapa tim seperti Celta Vigo, AS Roma sebelum kembali ke Camp Nou untuk menukangi Barcelona. bersama Blaugrana, ia menjadi sosok terakhir yang hantarkan tim mendulang treble winners pada 2014/15.
Enrique kemudian menukangi Timnas Spanyol pada 2018. Di Piala Dunia Rusia, ia hanya mampu hantarkan La Roja melaju ke fase 16 besar. Sementara di Euro 2020, ia sempat hantarkan Spanyol melaju ke babakk semifinal. Di Piala Dunia 2022, La Roja bakal bersua Maroko di bersua dengan Spanyol. Ia bisa menorehkan catatan dengan hantarkan negaranya melaju ke fase perempat final untuk kali pertama sejak 2010 lalu.
- Aliou Cisse (Senegal)
Untuk takaran seorang pemain, Aliou Cissse hanya memperkuat rangkaian tim semenjana seperti Lille, Sedan, PSG, Birmingham City hingga Portsmouth. Namun karirnya di Timnas terbilang luar biasa. Namanya tergabung dalam skuat Senegal di Piala Dunia 2002 lalu.
Dalam turnamen tersebut, Senegal sukses dihantarkan melesat ke fase perempat final pada keikutsertaanya di ajang empat tahunan tersebut. Pasca pensiun pada 2009, ia lumayan berperan di Timnas mulai dari Caretaker, pelatih Timnas U-23 hingga pelatih Tim senior yang diembannya sejak 2015.
Dalam periode tersebut, Cisse sempat hantarkan negaranya menjadi juara Piala Afrika pada 2021. Ia juga mampu hantarkan Senegal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 sebelum akhirnya perjalanan the Lions of Terengga selesai di tangan Inggris.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com