Vivagoal – Berita Bola – Posisi Ole Gunnar Solskjaer pasca kekalahan telak dalam laga kontra Liverpool, Minggu (24/10) malam WIB mulai dispekulasikan. Meski dirinya diklaim aman, namun ancaman pemecatan jelas tak bisa dihindari.
United musim ini berbeda dengna musim-musim sebelumnya. Dana besar sudah mereka keluarkan guna menunjang performa tim. Menukil laman transfermakrt, Setan Merah sudah menggelontorkan dana tak kurang dari 140 juta Euro untuk memboyong sejumlah nama besar macam Jadon Sancho, Cristiano Ronaldo hingga Raphael Varane.
Solskjaer, yang sudah memasuki musim ketiganya di United sudah dituntut untuk memberikan gelar bagi klub yang membesarkan namanya itu. Investasi besar yang dilakukan United untuk menunjang skuat sudah barang tentu tak akan dihamburkan hanya untuk mengisi slot jatah Liga Champions atau hanya menjadi penantang gelar. Mantan rekan setim Ole, Mikael Silvestre yakin jika tendensi mendatangkan gelar adalah prioritas bagi pelatih asal Norwegia.
“Solskjaer harus memenangkan trofi musim ini dan dia akan menyadarinya,” kata Silvestre kepada MyBettingSites. “Untuk para pemain, manajer, dan untuk klub. Itu ada dalam DNA Manchester United.
“Tim memiliki semua bahan untuk memenangkan trofi dan menjadi sukses, tetapi ini tentang caranya bangkit dan menyelesaikan pekerjaan. Jika mereka bisa menyelesaikan musim tanpa dihantui oleh cedera dan bisa menjaga kondisi tim tetap bugar, maka mereka akan melakukan pekerjaan dengan baik.”
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain dengan Klausul Rilis Termahal
- 5 Fakta Pemain Termahal yang Kontraknya Habis Akhir Musim Ini
- 5 Fakta Pelatih Inggris Terukses Sepanjang Masa
- 5 Fakta Mantan Wonderkid Inggris yang Gagal Bersinar
Meski sudah mengeluarkan investasi besar, berbagai hasil buruk, kesulitan mendulang kemenangan serta mentalitas tim yang inkonsisten. Bahkan, pundit Sky Sport, Jammie Carragher menilai jika dengan skuat yang ada saat ini, berbagai pelatih beken macam Jurgen Klopp, Thomas Tuchel hingga Pep Guardiola bisa memberikan United apapun. Hal yang sama mungkin agak sulit direalisasikan di bawah Solksjaer.
“Saya tidak paham dengan anggapan ‘Manchester United tidak bisa bersaing’. Kalau Pep Guardiola, Juergen Klopp, atau bahkan Thomas Tuchel memiliki skuad seperti United sekarang, saya rasa mereka bisa memenangi liga. Saya sungguh percaya itu,” ungkapnya seperti diwartakan Sky Sports.
Kini, andai Solskjaer pada akhirnya gagal membuktikan ekspektasi dan akhirnya dipecat, seperti yang pernah terjadi pada Louis Van Gaal dan Jose Mourinho, Untied sejatinya memiliki berbagai kandidat yang cocok untuk menggantikan posisi Solskjaer sebagai juru taktik. Lima nama yang bakal hadir di bawah memang kerap memberikan gelar juara bagi tim yang mereka latih. Siapa saja? Berikit daftarnya.
- Ernesto Valverde
Mantan pelatih Barcelona, Ernesto Valverde ada dalam urutan teratas yang bisa menggantikan Solskjaer. Pelatih asal Spanyol punya reputasi bagus dalam meraih gelar domestik di Yunani dan Spanyol. Ia juga merupakan pelatih yang jeli melihat bakat muda. Marc Cucurella, Riqui Puig hingga Ansu Fati merupakan bakat-bakat yang ditemukannya.
Valverde merupakan pelatih Barcelona yang lumayan diperhitungkan pasca Luis Enrique. Tiga musim membesut Blaugrana, ia mampu mencatatkan persentase kemenangan yang apik yakni di angka 66.90 persen. Rinciannya, ia mendulang 97 kemenangan, 32 hasil imbang dan hanya menderita 16 kekalahan dari 145 laga yang dimainkan.
Ia juga mampu memaksimalkan tim dengan komposisi pemain yang terbatas. Bersama Athletic Bilbao, tim yang hanya mengandalkan pemain dari Basque, Los Leones sukses diantarnya menjadi juara Piala Super Spanyol pada 2015 silam.
- Andriy Shevchenko
Agak mengejutkan meletakkan nama Shevchenko dalam daftar ini. Namun percayalah, pelatih asal Ukraina bisa memberikan efek kejut pada tim yang dibesutnya. Timnas Ukraina mampu dibawanya ke level tertinggi pada gelaran Euro 2020 lalu, ia sukses membawa tim hingga fase perempat final sebelum akhirnya dikalahkan Inggris.
Catatan tersebut menyamai raihannya sebagai pemain kala mengantarkan Zbirna Збірна di Piala Dunia 2006 lalu. Sebagai seorang penyerang, ia tak ragu mengakomodir timnya untuk bermain lebih terbuka dan menepikan skema serangan balik. Capaian tersebut sejalan dengan pola United yang kerap memainkan sepakbola menyerang.
Namun, meski dirinya bisa saja cocok dengan United, Sheva memiliki ambisi untuk menukangi mantan tim yang membesarkan namanya, AC Milan. “Milan adalah rumah saya dan saya ingin kembali. Jika saya punya kesempatan, saya akan memanfaatkannya semaksimal mungkin,” ujarnya.
- Marcelo Gallardo
Mungkin, jarang pecinta bola yang mengetahui rekam jejak pelatih asal Argentina ini lantaran ia hanya menukangi River Plate. Namun secara prestasi, Gallardo boleh dibilang sarat pengalmaan di kancah pesepakbolaan Amerika Selatan
Selama menukangi tim asal Buenos Aires, Gallardo pernah mendulang berbagai gelar bergensi sejak menangani tim pada 2014 lalu. Ia pernah membawa tim memenangkan Copa Sudemericana. Tiga gelar Recopa Sudamericana, Sepasang gelar Copa Libertadores, Satu Sugura Bank Championship serta lima gelar domestik Argentina.
Kontrak sang pelatih bakal rampung pada Desember mendatang. Ada kans United bisa saja menariknya sebagai juru taktik untuk menggantikan Solksjaer. Sebelumnya, nama Gallardo sempat dikaitkan dengan Real Madrid dan juga Barcelona.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Antonio Conte hanya Butuh Ruang untuk Sukses
- Obrolan Vigo: Newcastle United dan Kejayaan yang Harusnya Terulang
- Obrolan Vigo: Napoli dan Mimpi Scudetto yang Siap Terbuka
- Obrolan Vigo: Tomas Rosicy, Penyihir Kaca dari Republik Ceko
- Antonio Conte
Antonio Conte selalu masuk dalam bursa pelatih tim elit Eropa yang tengah lowong. Sebelum Carlo Ancelotti menukangi Real Madrid, dirinya sempat digadang bakal menjadi arsitek Los Blancos meski hal tersebut urung menjadi kenyataan.
Conte memiliki rekam jejak yang lumayan mentereng sebagia pelatih. Berbagai gelar domestik pernah ia persembahkan untuk Juventus, Chelsea dan juga Inter Milan. Dengan komposisi skuat yang ada saat ini, bukan tak mungkin United di bawah asuhannya bisa kembali menapaki tangga kesuksesan.
Conte selalu terbuka untuk menangani sebuah kesebelasan yang memiliki kans untuk bersaing memperebutkan gelar juara. Namun ia tak pernah mau menangani tim di tengah musim. Selain itu, pelatih kelahiran Lecce juga tak ingin kebijakan melatihnya diintervensi. Andai hal tersebut terjadi, bukan tak mungkin ia akan meninggalkan klub seperti Inter Milan dan Juventus.
- Zinedine Zidane
Sebelum kembali menukangi Real Madrid untuk kali kedua, beberapa waktu lalu. Nama Zinedine Zidane mencuat untuk mengarsiteki Man United. Namun opsi pada akhirnya jatuh ke tangan Ole Gunnars Solskjaer. Kini, seiring posisi Ole yang kian tak nyaman. Nama Zidane mulai dikaitkan kembali.
Zidane memiliki mentalitas juara yang besar, sesuatu yang tak dimiliki Ole Gunnar Solskjaer. Dirinya pernah tiga kali menjuarai Liga Champions bersama Los Blancos dan meraih beberapa gelar domestik. Selain itu, dirinya juga digadang bisa memaksimalkan potensi Paul Pogba dan mencegahnya hengkang dari klub.
Selain itu, Cristiano Ronaldo, superstar dengan ego lumayan tinggi sangat rispek dengan Zizou sebagai juru taktik. Dirinya jarang terlibat friksi dengan pelatih asal Prancis itu dan ego sang pemain bisa diredam dengan baik oleh Zidane.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com