Vivagoal – Berita Bola – Secara status klub, Brescia Calcio bukanlah tim dengan reputasi besar. Namun tim yang berasal dari Lombardy memiliki catatan panjang dalam urusan memiliki pemain bintang dan sosok-sosok potensial dalam sejarah tim.
Jika menilik perjalanannya, Brescia hanya mampu menjadi juara di Serie B atau Serie C. mereka tak memiliki gelar mayor di sepakbola Italia. Hal tersebut membuat tim agak sulit disejajarkan dengan nama-nama elit dalam sepakbola negeri Pizza macam AS Roma, Lazio atau bahkan AC Parma.
Meski begitu tim yang bermarkas di Mario Rigamonti sempat menjadi tim kuda hitam yang disegani di Italia. Pada medio akhir 90 hingga awal 2000an, tim sempat diarsiteki oleh juru taktik galak Carlo Mazzone dan diperkuat Roberto Baggio, Stephen Appiah hingga Pep Guardiola. Ketiganya jelas memiliki reputasi yang lumayan mentereng di Eropa.
Pep Guardiola and Roberto Baggio played at Brescia during the 2001-2002 season of the Serie A. pic.twitter.com/wPmwULFupt
— The Football Pacer (@footballpacer) October 23, 2023
Hingar bingar nama-nama top itu masih berjalan dalam beberapa tahun setelahnya. Namun di antara bintang yang datang dan pergi, Baggio jelas merupakan sosok yang lain. Sang kuncir Ilahi kidung menjadi idola. Ia rela menepikan tim lain yang siap memberikan bayaran besar guna menjadi pemain reguler di Brescia. Tujuannya? Menembus Timnas Italia pada Piala Dunia 2002 lalu.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Ajax Amsterdam adalah Contoh Nyata Pentingnya Direktur Olahraga
- Obrolan Vigo: Gabriel Moscardo, Declan Rice Brasil yang Dibidik Barcelona dan Chelsea
- Obrolan Vigo: Erwin Ramdani dan Lika-Liku Bersama Persib Bandung
- What If: Jika Zinedine Zidane Gabung, Nasib Blackburn Rovers Akan Berubah
Tak hanya itu, ia juga merupakan fans dari Brescia sehingga bermain di tim idolanya merupakan sebuah kebanggaan tersebut. Tak hanya Baggio, Pep Guardiola juga sempat mengklaim ingin belajar banyak dari Carlo Mazzone sebagai pelatih. Ia memang sudah memasuki akhir karir sebagai pesepakbola dan dalam sebuah wawancara, ia mengaku memang sengaja memilih Brescia agar mengetahui kepemimpinan Mazzone.
Hasilnya pun terlihat, saat ini sosok asal Spanyol menjadi nama pelatih yang lumayan penting dalam khasanah sepakbola Eropa. Berbagai gelar dan prestasi ia rengkuh bersama Barcelona, Bayern Munich dan Manchester City. Selain Mazzone, Pep juga banyak menyerap ilmu dari si gila asal Argentina, Marcelo Bielsa.
Di luar berbagai nama yang tersemat, I Rondinelle sempat memiliki berbagai pemain penting lain. Rata-rata dari mereka sudah ada yang pensiun dan berstatus sebagai legenda sepakbola sementara beberapa lainnya masih aktif bermain. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Sandro Tonali
Sandro Tonali merupakan generasi terbaru milik Brescia yang lumayan bersinar. Bersama tim asal Lombardy, ia adalah sosok pembeda di lini tengah lantaran dianggap memiliki gaya bermain yang lumayan mirip dengan Andrea Pirlo.
Dalam karirnya di Brescia, Tonali mampu mengepak dua musim bersama tim utama. Dalam periode tersebut, ia sempat sumbangkan 89 laga di lintas kompetisi dan mendulang 6 gol serta 16 assist. Performa apik tersebut membuat banyak tim kepincut dan AC Milan sukses mengamankannya pada 2020. Ia dipinjam selama semusim sebelum akhirnya dipermanenkan.
🚨 BREAKING: Akibat kedapatan bermain judi dan kecanduan, Sandro Tonali dilaporkan akan segera dihukum larangan bermain selama 10 bulan dan akan menjalani rehabilitasi! 🥲
Sebelumnya pemain Juventus, Nicolò Fagioli telah dihukum 7 bulan akibat judi.
🗣 Faglioli setelah dihukum:… pic.twitter.com/QzlRUlCU8h
— Extra Time Indonesia (@idextratime) October 24, 2023
Ia sempat hantarkan Rossoneri mendulang Scudetto pertama sejak 2010/11 lalu. Namun kebersamannya di klub harus selesai lebih cepat lantaran ia masuk dalam daftar jual tim di bursa musim panas 2023/24. Kini, sang pemain tengah mentas bersama Newcastle United.
- Mario Balotelli
Di masa mudanya, Mario Balotelli merupakan sosok yang digadang bakal menjadi bintang besar. Secara reputasi tim yang diperkuat selalu memiliki nama besar macam Inter Milan, Manchester City, AC Milan dan Liverpool pernah diperkuatnya. Namanya sempat terbang tenggelam bersama berbagai tim tersebut.
Ia sempat menangi treble winners bersama Inter Milan, mendulang gelar domestik bersama City dan diandalkan Milan dalam mendulang gol. Namun tindak tanduknya di lapangan maupun luar lapangan membuat potensi besarnya seakan tak keluar maksimal. Ia hanya memiliki nama besar saja kala itu.
Brescia sempat mengonrak Balo pada 2019 lalu. Ia hanya bertahan selama semusim dan banyak lakukan aksi indisipliner. Hal tersebut membuat tim jengah. Bahkan presiden klub saat itu, Massimo Cellino mengklaim jika pihaknya menyesal merekrut Balo lantaran banyak masalah yang hadir pasca kedatangannya.
“Balotelli tampaknya tidak senang berada di Italia lagi karena dia tak bertindak seperti yang seharusnya. Saya pikir kami telah membuat kesalahan,” katanya seperti diwartakan Football Italia.
- Luca Toni
Jauh sebelum menjadi bintang besar di dunia sepakbola, Luca Toni sempat memperkuat Brescia di medio 2000an awal. Ia sempat mentas bersama Roberto Baggio. 16 gol dalam 50 laga dikemasnya bersama the Little Swallow.
Setelah Brescia, ia semapt memperkuat berbagai tim mulai darI Palermo, Bayern Munich, AS Roma dan sederet tim Timur Tengah dan Italia lain sebelum putuskan pensiun pada 2016 bersama Hellas Verona.
Toni tercatat sempat mentas dalam 650 laga di lintas kompetisi dan mendulang 301 gol serta 87 assist bersama berbagai klub di lintas kompetisi yang dimainkannya.
Baca Juga:
- 5 Fakta Kota Sepakbola yang Wajib Dikunjungi
- 5 Fakta Calon Tim Kejutan Liga 1
- 5 Fakta Wonderkid Football Manager 2024 yang Siap Merekah
- 5 Fakta Pemain Penting di Liga 2
- Gheorghe Hagi
Di medio 90an, nama Hagi lumayan mentereng bersama berbagai tim asal Rumania. Namanya bersinar di Piala Dunia 1990. Setelahnya ia direkrut Real Madrid dari Steua Bucharest. Namun karirnya di Spanyol mandek. Ia hanya mampu lesatkan 20 gol dalam 84 laga.
Setelahnya, Maradona dari Carpathians pun melanjutkan karir di Italia dan bergabung dengan Brescia pada 1992. Di Lombardy, Hagi sempat rasakan pahitnya main di Serie B. Untungnya, ia sempat membantu klub naik ke Serie A. dalam karirnya bersama Brescia, ia mampu mengepak 16 gol dalam 66 laga.
Hengkang ke Italia membuat Karir Hagi kembali terangkat. Ia mentas kembali di tim elit macam Barcelona dan Galatasaray. Bersama tim yang disebut terakhir, ia banyak menuai kesuksesan di Turki entah dalam kancah domestik maupun kontinental.
- Andrea Pirlo
Jauh sebelum dikenal sebagai maestro, metronom maupun apa saja yang berhubungan dengan kata jenius untuk urusan sepakbola, Andrea Pirlo sudah bermain di Brescia dalam dua periode waktu yang berbeda. Apa yang dilakukannya sama seperti yang dilakukan Pep Guardiola. Bersama tim, ia sempat sekali hantarkan tim memenangi Serie B
Once upon a time at Brescia ✨ pic.twitter.com/GeGTDsGoNx
— Classic Football Shirts (@classicshirts) October 23, 2023
Setelah memperkua tim masa kecilnya, ia banyak habiskan waktu bersama AC Milan dan Juventus dan mendulang berbagai gelar prestis. Reputasinya mulai terbangun bersama tim yang disebut pertama. Pirlo juga tergabung dalam Timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006.
Sosok yang pernah memenangi empat gelar Serie A sudah memutuskan gantung sepatu pada 2017 dan kini berprofesi sebagai pelatih. Namanya kini tercatat sebagai juru taktik Sampdoria.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com