Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Kurang Diperlukan, Cristiano Ronaldo Harus Terima Kenyataan!

Obrolan Vigo: Kurang Diperlukan, Cristiano Ronaldo Harus Terima Kenyataan!

Obrolan Vigo: Kurang Diperlukan, Cristiano Ronaldo Harus Terima Kenyataan!

Vivagoal Berita Bola Hidup tak selamanya indah. Pepatah tersebut mungkin cocok disematkan kepada Cristiano Ronaldo. Masa jaya superstar asal Portugal seakan sudah habis jika mengingat fakta dirinya tak lagi menjadi andalan Manchester United.

Ronaldo yang kembali ke United pada musim 2021/22 kemarin merupakan buah dari proyek nafsu. Manchester City sejatinya ingin mengembalikan Ronaldo ke Premier League pasca 12 tahun hengkang dari United. Namun Setan Merah mencegah hal tersebut dengan membaka penawaran kepada Jorge Mendes untuk membawa CR7 pada periode keduanya di Old Trafford.

Ronaldo, yang kembali ke United dengan mahar 17 juta Euro sudah berstatus sebagai pemenang Lima Liga Champions, pemecah rekor gol di Real Madrid, menjadi magnet di Serie A serta berbagai kata ganti untuk sebutan pemain terbaik hadir seakan untuk merusak skema United.

Di bawah arahan Ole Gunnar Solskkjaer, United sempat mendatangkan beberapa pemain potensial macam Raphael Varane, Jadon Sancho sejatinya sudah lumayan prima. Dua nama tersebut memang dibutuhkan Ole guna merapatkan lini pertahanan serta memperkuat barisan penyerangan. Namun kehadiran Ronaldo, semua hal berubah.

Di periode keduanya, ia memang masih menjadi juru selamat United berkat catatan 24 gol serta tiga assist dalam 39 laga yang dimainkan. Namun skema United seakan bertumpu kepadanya. Ronaldo yang kala didatangkan kembali sudah berusia 36 tahun bukan sosok yang sama kala membela Real Madrid atau Juventus. Ronaldo yang ada musim lalu adalah sosok egosentris yang hampir habis.


Baca Juga:


Kepiawaian Ronaldo tak diimbangi dengan komposisi skuat United lain. Alhasil, masalah dan masalah kerap muncul. The Red Devils bermasalah dengan inkonsistensi permainain, Ole Gunnar Solskjaer dipecat, Ralf Rangnick tak memberikan banyak perubahan hingga untuk kali pertama dalam sejarah Premier League, United terlempar dari empat besar.

United duduk di peringkat enam. Mereka tak main di Liga Champions. Ronaldo, yang masih ingin main ke level tertinggi sempat tawarkan diri untuk mentas ke berbagai klub macam Bayern Munich, Real Madrid, Atletico Madrid, PSG dan sederet tim lain. Namun hanya penolakan yang harus didapatkan. Ronaldo tak lagi dibutuhkan oleh tim manapun, selain United.

Ronaldo dan Kenyataan

Cristiano Ronaldo, Foto: dok Sport detik

Erik ten Hag, yang menjadi pelatih anyar United memastikan jika Ronaldo tak akan kemana-mana dan masuk dalam rencananya. Ia sempat main dalam dua laga awal Premier League. Pada dua pertandingan itu, Setan Merah menduai sepasang kekalahan Setelahnya, Ronaldo diparkir ke bangku cadangan, United malah sukses mengunci kemenangan.

Dalam beberapa kesempatan, CR7 hanya menjadi cameo di tim. Ia hanya mentas reguler di ajang Europa League, kompetisi yang bukan menjadi prioritas Setan Merah. Boleh dibilang, peran Ronaldo saat ini tak ubahnya dengan yang terjadi pada Didier Drogba. Kala kembali untuk kali kedua di Chelsea, Drogba memang jarang dimainkan dan hanya menjadi pematik mentalitas para pemain.

Kriteria itu ada pada Ronaldo yang pernah menuai hampir segala prestasi di dunia sepakbola. Etos kerja yang baik pada akhirnya akan kalah oleh faktor usia dan taktikal yang berbeda. Bahkan, jika mau berjiwa besar, Ronaldo seharusnya tak perlu membuktikan apapun saat ini. Hal tersebut pernah diungkapkan oleh mantan punggawa Timnas Italia, Antonio Cassano.


Baca Juga:


“Saat ini, Cristiano harus membantu dirinya sendiri dan memahami bahwa ketika dia tidak bisa mencapai level tertentu, sudah seharusnya Anda berhenti,” kata Cassano kepada the Mirror beberapa waktu lalu. “Dia sudah meraih segalanya, dia adalah seorang fenomena. Anda harus tahu waktunya berhenti, jika tidak Anda akan terus mengisi bangku cadangan.”

Ronaldo, pada akhirnya memang harus pahams situasi. Pengulangan tak akan pernah menemukan maknanya kembali. Ia pernah meraih Premier League, Liga Champions dan berbagai prestasi lain bersama United. Saat ini, ia hanya melakukan “nostalgia” “proyek balas budi” atau “mengecek rumah lama” Di sisi lain, superstar asal Portugal perlu menularkan mentalitas pemenang kepada rekan setim serta menerima kenyataan jika waktu siap menggerus siapapun, termasuk dirinya.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version