Obrolan Vigo: Hasrat Terakhir Maman Abdurrahman dalam Karir Sepakbolanya

Obrolan Vigo: Hasrat Terakhir Maman Abdurrahman dalam Karir Sepakbolanya

Heri Susanto - September 19, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita BolaMaman Abdurrahan sudah memasuki senjakala dalam karir sepakbolanya. Ia sudah berusia 41 tahun. Namun dirinya masih bermain untuk tim papan atas, Persija Jakarta. Ia memiliki satu mimpi sebelum tutup karir, bertading dengan anaknya entah sebagai kawan atau lawan.

Musim ini, ia jarang bermain lantara di Persija, ia memiliki peran sebagai penghubung antara pemain junior dan senior. Ia mengaku amat menikmati perannya di klub. Namun meski begitu, Maman meminta para pemain muda untuk tak lengah karena bisa saja dirinya diperlukan pelatih untuk bermain menggalang lini pertahanan.

Sebagai pemain,  memiliki reputasi yang lumayan besar sebagai pemain macam Persijatim Solo FC, PSIS Semarang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persita Tangerang hingga Persija. Jika menilik dari komposisi tim yang pernah diperkuatnya, reputasi tim yang diperkuat Maman terbilang besar.

Obrolan Vigo: Hasrat Terakhir Maman Abdurrahman dalam Karir Sepakbolanya
Sumber: skor.id

Rata-rata dari tim di atas memang berpeluang bersaing di jalur juara atau menjadi kejutan di setiap tahunnya. Namun Maman merasa tak menargetkan bergabung dengan berbagai tim tersebut lantaran ia merasa berbagai tim tersebut menunjukan keseriusan dalam merekrutnya di tahun-tahun berbeda.

Ia juga merasa jika tak menerima bayaran yang terbilang besar lantaran fluktuasi dana yang ia terima selalu berbeda di setiap tahun. Soal gaji, sosok kelahiran Jakarta mengklaim jika bermain di Timnas mempengaruhi bayaran seorang pemian dengan pemain lain di Liga 1.


Baca Juga:


“Jika bicara soal pendapatan, bermain di Timnas akan mempengaruhi besaran yang didapat. Soalnya kan hal itu jadi pembeda dengan pemain lain. Jadi saya merasa posisi tawarnya udah beda,” ucap Maman dalam wawancara ekslusifnya bersama Vivagoal.

Meski mendapatkan penghasilan yang lumayan lantaran sempat bermain di klub dengan reputasi besar, ia mengaku sempat bermain tarkam pada 2015 lalu. Kala itu, kompetisi di Indonesia memang tengah dibekukan FIFA lantaran intervensi dari pemerintah. Maman mengaku kala itu dirinya memiliki tabungan. Namun ia tak ingin menghabiskan dana tersebut untuk bertahan hidup.

Ia kemudian memilih bermian tarkam untuk menambah penghasilan. Maman mengaku dirinya harus bertahan hidup dengan cara lain. Kompetisi antar kampung pun menjadi solisi baginya kala itu. Ia merasa jika ada berbagai manfaat dari mengikuti tarkam. Menjaga kondisi tetap bugar dan bayaran bisa untuk menutupi kebutuhan hidup.

“Alasan pribadi saya main tarkam kala itu sudah tak terikat dengan tim manapun. Jadi saya bisa berolahraga dan dibayar. Soal bayaran antar pemain biasanya beda-beda dan dibayar cash. Selisih antar pemain yang ada di Liga 1 tak jauh berbeda. Namun di kompetisi di bawah jelas lain,” tambahnya.


Baca Juga:


Di level klub, Maman sudah mendulang berbagai prestasi seperti Piala Kemenpora, Piala Presiden dan gelar Liga 1 bersama Persija. Mimpi mendulang gelar bersama tim kelahirannya pun terujud bersama Persija. Untuk kategori gelar individu, namanya pernah tersemat sebagai pemain terbaik Liga tahun 2006 lalu.

Meski sudah mendulang berbagai prestasi manis, Maman mengaku masih terus ingin bermain entah di Liga 1 maupun kompetisi lain yang tertarik mengontraknya. Ia merasa masih bisa kompetitif dalam bermain. Selain itu, Maman juga masih memiliki hasrat untuk mentas bareng anaknya entah sebagai kawan maupun lawan minimal satu kali dalam karirnya sebelum ia pensiun.

“Sebenarnya harapan main sama anak sempat memudar karena masalah cedera. Saat ini saya optimis hal itu bisa dilakukan dua sampai tiga tahun lagi. Saya berharap sebelum pensiun transisi dari saya ke anak berjalan. Sesederhana itu saja,” urai Maman.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com