Vivagoal – Berita Bola – Menjadi juara di saat Piala Dunia diadakan rumah sendiri menjadi sebuah pencapaian prestis bagi penyelenggaranya. Ada lima tim yang pernah melakukan hal tersebut.
Ongkos menajdi tuan rumah Piala Dunia tak bisa dibilang kecil. Mereka yang ingin mengadakan event empat tahunan selalu mengalami peningkatan pada setiap helatannya. Deutsche Welle mengklaim saat ini tak ada biaya pasti untuk biaya yang dikeluarkan.
Namun laporan yang sama mengklaim jika valuasi uang yang dikeluarkan tim tuan rumah untuk menyelenggarakan helatan akbar pada 2022 terbilang besar. Qatar tercatat merogoh dana tak kurang dari 229 miliar dollar guna mengakomodir diri menjadi tuan rumah.
Qatar is first Muslim country to host FIFA World Cup. The tournament opens [dress rehearsal] with a recitation from the Quran. https://t.co/I7qN5EB96R pic.twitter.com/in5J8S59YB
— CJ Werleman (@cjwerleman) November 17, 2022
Biaya tersebut tersebut mencakup biaya pembangunan Stadion dari nol, renovasi Stadion dan infrastruktur penunjang di sekitarnya dan berbagai hal lain yang mengakomodir terlaksananya pesta terbesar di dunia sepakbola ini bisa terselenggara.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Penting yang Absen di Piala Dunia 2022
- 5 Fakta Pemain Tertua yang Mentas di Piala Dunia
- 5 Fakta Debutan Tersukses Piala Dunia
- 5 Fakta Momen Kontroversial Sepanjang Piala Dunia
Meski biaya yang dikeluarkan terbilang tinggi, atensi untuk menjadi tuan rumah masih terbilang besar. Jika berkaca pada helatan, beberapa negara pernah menjadi tuan rumah baik secara mandiri maupun kolektif.
Meksiko sudah dua kali menjadi penyelenggara. Italia pun sama. Bahkan Jepang dan Korea Selatan pernah bekerjasama kolektif menggelar turnamen di dua tempat berbeda. Untuk 2026, Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada bahu membahu menjadi tuan rumah guna mereduksi biaya.
Dalam 22 kali penyelenggarannya, tak banyak tuan rumah yang sukses melanggeng menjadi juara di rumah sendiri. Sejauh ini, ada enam tim yang sukses menjadu juara kala turnamen dimainkan di kandangnya. Kebanyakan dari mereka menjadi juara di masa lampau.
Dari enam tim yang tersemat, Vivagoal telah mereduksinya menjadi lima tim yang menjadi pemenang di depan publiknya sendiri. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Timnas Italia (1934)
Italia sukses menjadi juara dunia kala mentas di depan publiknya sendiri. Pada helatan 1934, Azzurri yang saat itu dilatih oleh Vittorio Pozzo sukses menjadi juara dunia. Beberapa tim dari Amerika Selatan seperti juara bertahan Uruguay, Chili dan Peru tak ikut ambil bagian dalam turnamen.
Azzurri tampil prima dalam turnamen. Mereka sukses mengalahkan berbagai lawan seperti Amerika Serikat, Spanyol dan Austria. Di babak final, mereka bersua dengan Cekoslovakia dan mampu memenangkan laga dengan skor 2-1.
- Timnas Inggris (1996)
Inggris sempat mengembalikan “sepakbola ke rumah” pasca mendulang gelar Piala Dunia 1966. Gelar tersebut menjadi satu-satunya capaian penting dalam sejarah sepakbola tim tiga singa. Setelahnya, belum ada lagi gelar prestis yang mampir ke tanah Britania.
Inggris sukses menjadi satu dari 15 tim terbaik. Namun kemenangan mereka tak lepas dari kontroversi gol Geoff Hurst yang disahkan wasit asal Uni Soviet di laga final kala mereka bersua Jerman. Mereka menang dengan skor 4-2.
Day 20612 since England last won an international tournament pic.twitter.com/CYrhxiGaRp
— Days Since England Last Won A Trophy (@DaysSince1966) November 23, 2022
Sampai hari ini, prestasi serupa belum pernah mereka tuai. Bahkan untuk mencapai final pun sulit dilakukan oleh pemain Inggris siapapun generasinya mulai dari Paul Gascoigne, David Beckham hingga Harry Kane.
- Jerman Barat (1974)
Jerman Barat mampu memenangkan gelar kedua mereka di tanah sendiri kala Piala Dunia 1974 dimainkan. Dalam turnamen tersebut, Jerman Timur yang merupakan saudara mereka juga turut bermain. Keduanya bahkan sempat berada satu grup.
Di sepanjang turnamen, Jerman Barat sama sekali tak diunggulkan lantaran kehadiran tim-tum besar nan fenomenal seperti Brasil, Belanda hingga Yugoslavia dan Argentina bercokol di sana.
Namun mereka mampu mematahkan prediksi dengan hadir di laga puncak. Belanda yang kala itu mentas bersama Jhan Cruyff dan total voetball-nya mampu mereka kandaskan dengan skor tipis 1-2.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Sebastien Haller, Roller Coaster Karir Sang Ujung Tombak
- Obrolan Vigo: Luis Nani, Next Cristiano Ronaldo yang Jadi Kutu Loncat
- Obrolan Vigo: Gangguan Sepakbola Bernama Piala Dunia 2022
- Obrolan Vigo: Eduardo Camavinga yang Enggan Disebut Next Pogba
- Argentina (1978)
Pemerintahan Argentina di bawah junta militer Jorge Rafael Videla mencoba menghadirkan Piala Dunia guna mengembalikan citra positif di rezim pemerintahannya yang dianggap otoriter dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia 1978.
Sempat muncul kabar adanya permainan sabun yang melibatkan Argentina dan Peru di fase gugur. Argentina yang membutuhkan kemenangan di atas empat gol mampu menang dengan skor 6-0.
Bahkan, dalam autobiografinya, Johan Cruyff serta keluarganya pernah mendapatkan teror sebelum Piala Dunia 1978 dihelat sehingga ia tak bisa mentas bersama Belanda meski ia tengah memasuki masa prime sebagai pemain.
Di laga final, Argentina mampu menang dengan skor 3-1 atas Belanda. Mario Kempes menajdi bintang pada partai puncak. Namun sebelum laga dimulai, Belanda sudah mendapatkan intimidasi ketika 10 menit berada di lapangan sebelum kick off dimula tanpa kehadiran La Celeste.
- Prancis (1998)
Sebelum mendulang gelar juara kedua pada 2018 lalu dengan skuat generasi emasnya, hal serupa pernah terjadi 20 tahun lalu, Kala itu, Prancis diperkuat berbagai pemain penting macam Didier Deschamps, Zinedinez Zidane, Marcel Desailly hingga beberapa pemain yang siap bersinar macam Thierry Henry dan David Trezeguet.
Prancis mampu tampil gemilang di turnamen. Di fase grup, mereka mampu menang beruntun atas Denmark, Arab Saudi, dan Afrika Selatan. Sementara di fase gugur, mereka sukses kalahkan Paraguay, Italia dan Kroasia. Di laga final, mereka menghentikan asa Brasil yang ingin menjadi back to back juara pasca menang dengan skor 3-0.
Sempat muncul rumor jika ada konspirasi ketika Ronaldo Nazario yang kala itu menjadi andalan Timnas Brasil di Piala Dunia 1998 sempat keracunan makanan dan tampil berbeda di laga final.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com